Gubernur Kalsel Paman Birin: Homati dan Sayangi Orangtua

Jum'at, 08 November 2019 - 21:02 WIB
Gubernur Kalsel Paman Birin: Homati dan Sayangi Orangtua
Gubernur Kalsel Paman Birin: Homati dan Sayangi Orangtua
A A A
BANJARMASIN - Sedikitnya 200 lansia dengan 40 pendamping mengikuti senam yang digelar Dinas Sosial Kalsel, di lingkungan Rumah Dinas Gubernur, Jumat (8/11/2019) pagi.

Diselimuti asap dan embun pagi, para lansia baik lelaki maupun perempuan terlihat semangat mengikuti jenis senam lansia. Kegiatan senam ini seiring dengan diperingatinya Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-23 tahun 2019. Peringatan kali ini mengangkat tema 'Lanjut Usia Mandiri, Sejahtera dan Martabat' di Mahligai Pancasila.

Pada Peringatan Hari Lansia, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Ketua TP Kalsel Raudatul Jannah mengingatkan agar kita selalu menghormati dan menyayangi para orangtua berstatus warga senior.

Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalsel, menjelaskan pertimbangan pemerintah memperingati Hari Lansia setiap tahun selalu karena bangsa kita adalah bangsa yang sangat menghargai terhadap orang tua.

Dalam kehidupan keluarga, lanjutnya, merupakan figur yang harus kita hormati dan bahagiakan. Ini karena beragam pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki para lansia.

Paman Birin mengharapkan semua pihak, baik instansi pemerintah maupun masyarakat agar memberikan perlindungan terhadap orangtua berusia lansia untuk mendapat hak kemandirian, berpartisipasi, perawatan, kepuasan serta hak harga diri, "Semoga kita panjang umur seperti bapak/ibu lansia jua," jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial, Siti Nuriyani berharap semoga kualitas dan kuantitas program kegiatan ini terus dapat bertambah sehingga akan lebih banyak memberi berkah dan manfaat bagi para orang tua kita.

Menurut Kadinsos Kalsel, Siti Nuriyani, hingga sekarang jumlah lansia yang dibina di panti, termasuk dengan yang dimiliki Pemprov Kalsel, 175 orang di dua tempat, seperti di perbatasan Banjarbaru-Kota Martapura. “Mereka yang kita bina tanpa batasan waktu, sampai tutup usia,” ujar Nuriyani.

Meski demikian, lanjut kadinsos, lansia yang dibina harus memenuhi persyaratan. Terutama karena memang benar-benar terlantar, seperti tidak memiliki keluarga sama sekali. “Di panti juga kita siapkan klinik, ada dokter dan para medisnya,” jelasnya.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6843 seconds (0.1#10.140)