Ancaman Wabah Monkeypox, RSHS Bandung Siapkan Ruang Isolasi

Kamis, 05 September 2024 - 20:13 WIB
loading...
Ancaman Wabah Monkeypox,...
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyiapkan ruang isolasi pasien untuk menghadapi ancaman wabah cacar monyet atau monkeypox (Mpox). Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyiapkan ruang isolasi pasien untuk menghadapi ancaman wabah cacar monyet atau monkeypox (Mpox).

Rumah sakit umum pusat (RSUP) rujukan di Jawa Barat tersebut menyiapkan lima ruang perawatan Kemuning dan RIKK.



"Kami memiliki Ruang Isolasi Khusus Kemuning (RIKK) untuk pasien-pasien (pengidap cacar monyet)," kata Ahli dermatologi umum RSHS Bandung Prof Hendra Gunawan, Kamis (5/9/2024).

Prof Hendra menyatakan, Kemuning dan RIKK merupakan ruangan isolasi kubikal. Ruangan tersebut dilengkapi peralatan penunjang memadai.



"Pada 2024 (sejak Januari hingga awal September ini) RSHS Bandung belum menerima rujukan pasien, baik suspek maupun positif Mpox," ujar Prof Hendra.

Namun pada 2023, tutur Prof Hendra, terdapat empat pasien suspek diperiksa terkait kasus Mpox. Dua orang dinyatakan terkonfirmasi positif dan dua lainnya hanya cacar air atau penyakit kulit lainnya.



"Suspek (Mpox) tahun kemarin (2023) ada empat. Dua terkonfirmasi dan dua negatif," tuturnya.

Dua orang yang terkonfirmasi positif Mpox pada 2023, kata Prof Hendra, telah sembuh total. Satu orang menjalani perawatan di RSHS Bandung, sedangkan satu orang melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan ketat.

Saat ini, kasus Mpox di dunia mengalami peningkatan sehingga harus diwaspadai. Selain itu, terdapat varian IB yang dikategorikan ganas muncul di Thailand. Sedangkan di Indonesia terdapat 88 kasus Mpox IIB yang berkategori ringan.

"Kita harus lebih berhati-hati, kalau memang kegiatannya bukan kegiatan yang esensial atau urgent bukan primer, sedapat mungkin menghindari kerumunan dan selalu terapkan perilaku hidup bersih dan sehat," ucap Prof Hendra.

Dia menyatakan, Mpox menular melalui kontak kulit dengan kulit termasuk saat berhubungan seksual. Sedangkan kontak tidak langsung, seperti memegang benda-benda yang terkontaminasi virus Mpox.

"Varian IB Mpox dapat dikategorikan mematikan sebab terdapat korban jiwa. Sedangkan varian IIB Mpox relatif jarang terdapat yang meninggal dunia dan sembuh kembali," ujarnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1730 seconds (0.1#10.140)