Mahasiswa Tolak RUU Pilkada Dilempari Batu hingga Terancam Buta, PDIP Jabar: Usut Tuntas!

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 18:44 WIB
loading...
Mahasiswa Tolak RUU...
Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono menjenguk Andi Andriana di Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, Sabtu (24/8/2024). Foto/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jabar mendesak pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus mahasiswa Universitas Bale Bandung (Unibba) menjadi korban lemparan batu hingga terancam buta.

Peristiwa kekerasan itu terjadi saat unjuk rasa menolak RUU Pilkada di gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Kamis (23/8/2024).



Desakan itu disampaikan Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono saat menjenguk korban Andi Andriana di Rumah Sakit Mata Cicendo, Sabtu (24/8/2024). Saat ini, kondisi Andi mengalami cidera serius di mata kirinya.

“Alhamdulillah kondisi Andi sudah semakin membaik setelah dilakukan operasi. Tadi informasinya mata yang harus dioperasi tidak perlu diangkat, tapi akan terus dipantau perkembangannya setiap hari,” kata Ono.



Dengan adanya peristiwa ini, Ono sangat menyesalkan dan mendesak agar pelaku ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

“Ini harus diusut tuntas dan jangan sampai terjadi lagi kekerasan kepada siapapun, mahasiswa, rakyat yang menyampaikan aspirasi yang dilindungi undang-undang,” tegasnya.



Di tempat sama, Presiden Mahasiswa Universitas Bale Bandung, Fauzi Septian mengatakan, jika operasi Andi berjalan lancar. Namun, dokter akan terus memantau perkembangan kondisinya hingga 1-2 minggu ke depan.

“Akan dipantau terus apakah harus dilakukan tindakan lanjutan seperti operasi pengangkatan bola mata atau masih bisa diobati. Harapannya masih bisa diobati dan tidak perlu diangkat bola matanya,” ucap Fauzi.

Fauzi mengaku, belum mengetahui apakah penglihatan temannya itu masih baik atau berkurang setelah insiden tak mengenakkan tersebut.

Meski demikian, Andi sudah diperbolehkan untuk pulang usai menjalani operasi dan diminta untuk melakukan check up minggu depan.

“Titik penglihatannya belum dapat diketahui apakah masih berfungsi atau tidak. Yang pasti Andi besok sudah diperbolehkan untuk pulang, dan diminta untuk melakukan check up,” ungkapnya.

Fauzi pun mengecam aksi kekerasan yang menimpa rekan seperjuangannya itu. Dia memastikan, jika yang melakukan pelemparan batu bukanlah mahasiswa.

Oleh karena itu, pihaknya mendesak Kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut dan menemukan pelaku.

“Kami sangat meyayangkan adanya kejadian ini. Dari informasi yang kami terima arah lemparan berasal dari polisi, karena itu kami mendesak Polda Jabar untuk melakukan mengusut tuntas dan mencari tahu mengapa ini bisa terjadi,” jelasnya.

Sebelum kejadian, kata Fauzi, Andi bersama satu rekannya sedang berusaha membantu mahasiswa lain yang sedang terlibat bentrokan dengan aparat keamanan. Namun, situasi kacau itu membuat Andi terpisah dengan rekannya.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba terjadi aksi saling lempar batu dan botol dari belakang Andi ke arah polisi.

“Kemudian dari arah polisi melemparkan sesuatu yang terkonfirmasi oleh korban itu batu. Ketika itu terjadi, Andi sedang berdiri terus kebetulan tali sepatunya lepas,” terangnya.

Andi pun sempat jongkok membetulkan tali sepatunya. Namun, nahas saat berdiri ada lemparan batu yang mengenai matanya.

Andi kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung namun segera dirujuk ke Rumah Sakit Mata Cicendo untuk mendapat penanganan medis.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1430 seconds (0.1#10.140)