Penampakan Mengerikan Gunung Merapi Erupsi Efusif Luncurkan Awan Panas 1.000 Meter
loading...
A
A
A
SLEMAN - Gunung Merapi kembali mengalami erupsi dengan meluncurkan awan panas guguran pada Sabtu (25/8/2024). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)menyebut Erupsi efusif terjadi pukul 05.17 WIB.
“Guguran awan panas dengan amplitudo 23 mm, Durasi 98 detik, Jarak luncur 1000 meter, arah ke Barat Daya (Kali Bebeng), Arah angin ke Barat Laut. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” tulis BPPTKG.
BPPTKG mengungkapkan jika pekan ini Gunung Merapi tampak lebih menggeliat dibanding sebelumnya. Pada minggu ini terjdi 6 kali awan panas guguran ke arah barat daya atau ke hulu Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.400 m.
Sementara guguran lava teramati sebanyak 314 kak ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.900 m, 2 kali ke arah selatan (hulu Kali Boyong) sejauh maksimal 1.000 m, 1 kali ke arah barat (hulu Kali Batang) sejauh 1.000 m dan 1 kali ke arah barat laut (hulu Kal Apu) sejauh 500 m.
“Suara guguran terdengar 22 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang,” kata BPPTKG.
Dan analisis dari stasun kamera Deles 5,Tunggularum dan Babadan 2. Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas pertumbuhan kubah, guguran lsva dan awan panas guguran.
Titik panas tertinggi teramati sebesar 243 “C, relatif sama dari suhu pengukuran sebelumnya.Untuk morfologi kubah tengah tidak ada perubahan morfologi yang signifikan. Titik panas tertinggi teramati sebesar 215,4 "C, lebih rendah dari suhu pengukuran sebelumnya.
Berdasarkan analisis toto udara, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.777.900 M kubik dan kubah tengah sebesar 2.366 900 m kubik.Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi mencatat 6 kali gempa Awan Panas Guguran (APG), 16 kal gempa Vulkanik Dangkal (VTB).
70 kali gempa Fase Banyak (MP), 1 kali gempa Frekuensi Rendah (LF). 1.013 kak gempa Guguran (RF), dan 12 kali gempa Tektonik (TT).“Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu,” jelas BPPTKG.
Deformasi (perubahan bentuk) Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak tunjam rata-rata sebesar 0,3 crn/hari, relatif sama dibandingkan munggu lalu.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusit. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatanbarat daya mekputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal.7 km. Pada sektor tenggara mekputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Oleh karenanya Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi.
“Guguran awan panas dengan amplitudo 23 mm, Durasi 98 detik, Jarak luncur 1000 meter, arah ke Barat Daya (Kali Bebeng), Arah angin ke Barat Laut. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” tulis BPPTKG.
BPPTKG mengungkapkan jika pekan ini Gunung Merapi tampak lebih menggeliat dibanding sebelumnya. Pada minggu ini terjdi 6 kali awan panas guguran ke arah barat daya atau ke hulu Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.400 m.
Sementara guguran lava teramati sebanyak 314 kak ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.900 m, 2 kali ke arah selatan (hulu Kali Boyong) sejauh maksimal 1.000 m, 1 kali ke arah barat (hulu Kali Batang) sejauh 1.000 m dan 1 kali ke arah barat laut (hulu Kal Apu) sejauh 500 m.
“Suara guguran terdengar 22 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang,” kata BPPTKG.
Dan analisis dari stasun kamera Deles 5,Tunggularum dan Babadan 2. Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas pertumbuhan kubah, guguran lsva dan awan panas guguran.
Titik panas tertinggi teramati sebesar 243 “C, relatif sama dari suhu pengukuran sebelumnya.Untuk morfologi kubah tengah tidak ada perubahan morfologi yang signifikan. Titik panas tertinggi teramati sebesar 215,4 "C, lebih rendah dari suhu pengukuran sebelumnya.
Berdasarkan analisis toto udara, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.777.900 M kubik dan kubah tengah sebesar 2.366 900 m kubik.Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi mencatat 6 kali gempa Awan Panas Guguran (APG), 16 kal gempa Vulkanik Dangkal (VTB).
70 kali gempa Fase Banyak (MP), 1 kali gempa Frekuensi Rendah (LF). 1.013 kak gempa Guguran (RF), dan 12 kali gempa Tektonik (TT).“Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu,” jelas BPPTKG.
Deformasi (perubahan bentuk) Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak tunjam rata-rata sebesar 0,3 crn/hari, relatif sama dibandingkan munggu lalu.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusit. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatanbarat daya mekputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal.7 km. Pada sektor tenggara mekputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Oleh karenanya Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi.
(ams)