Terungkap, Sultan Kutai Diundang ke Upacara HUT Ke-79 RI di IKN
loading...
A
A
A
PENAJAM PASER UTARA - Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin ternyata diundang mengikuti Upacara HUT Ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (17/8/2024).
Dalam surat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemprov Kalimantan Timur bernomor 200.1.4.6/982/Kesbangpol VI tertanggal 23 Juli 2024 perihal Peserta HUT Ke 79 Republik Indonesia di IKN tercantum nama Aji Muhammad Arifin.
Dalam daftar daftar undangan dari tokoh/organisasi di kalimantan timur pada HUT RI Ke 79 di Ibu Kota Nusantara, Aji Muhammad Arifin atau Sultan Kutai berada di nomor 10 dari 400 nama yang diundang.
Dalam surat yang ditandatangani Sufian Agus dengan jabatan Pembina Utama Kesbangpol Pemprov Kalimantan Timur tersebut disebutkan bahwa undangan ini menindaklanjuti rapat terkait Undangan HUT ke 79 Republik Indonesia di IKN.
Rapat pada hari Kamis, 18 Juli 2024 yang dipimpin oleh Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI.
"Bersama ini kami sampaikan bahwa Sekretariat Presiden RI mengundang perwakilan dari tokoh masyarakat se Kaltim untuk mengikuti Upacara HUT ke 79 RI di IKN pada acara pengibaran bendera (pagi hari) dan penurunan bendera (sore hari)," bunyi surat tersebut dikutip Sabtu (17/8/2024).
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, bersama ini dimohon bantuannya agar dapat menyampaikan data-data tokoh masyarakat sebagai perwakilan dari wilayah masing-masing untuk mengikuti Upacara HUT ke 79 RI di IKN.
Dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Data undangan dari tokoh-tokoh dilengkapi dengan kartu identitas, disampaikan kepada Badan Kesbangpol Prov Kaltim paling lambat tanggal 24 Juli 2024;
2. Tokoh-tokoh masyarakat yang dipilih untuk hadir di IKN diutamakan yang memiliki fisik kuat mengingat lokasi yang cukup jauh ditempuh berjalan kaki menuju tempat acara;
3. Data undangan yang sudah masuk dan terdaftar akan diverifikasi oleh Sekretariat Presiden RI untuk selanjutnya mengisi link pendaftaran dan diberikan undangan serta id card sebagai tanda masuk ke lokasi acara di kawasan Istana Presiden IKN;
4. Biaya akomodasi dan transportasi dibiayai oleh masing-masing daerah.
Sebelumnya, Sultan Aji Muhammad Arifin memilih mengikuti Upacara HUT Ke-79 RI di Kantor Halaman Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dia tidak mengikuti upacara di IKN Penajem Passer Utara, Kalimantan Timur.
“Tergantung dengan faktor alam, cuaca, dan undangan, kita nggak ada diundang," ujar Sultan Aji Muhammad Arifin saat ditanya mengenai alasannya tidak hadir di Sepaku, Sabtu (17/8/2024).
Sultan Aji Muhammad Arifin juga menegaskan bahwa dirinya tidak merasa terganggu dengan ketidakhadirannya di acara tersebut. Baginya, upacara di Tenggarong bersama masyarakat dan pemerintah setempat sudah sangat cukup bermakna.
Ia menekankan bahwa perayaan kemerdekaan itu seharusnya memiliki makna yang sama di manapun dilaksanakan, tanpa ada perasaan tersinggung.
“Tidak ada perasaan lain, itu terserah orang saja mau diundang atau tidak. Tergantung panitianya. Saya biasa aja, masing-masing daerah, sama saja. Kita ini kan sama-sama merayakan kemerdekaan Indonesia,” tegasnya.
Keberadaan Ibu Kota Nusantara diharapkan Sultan Aji Muhammad Arifin, dapat membawa kemajuan bagi Indonesia, khususnya untuk wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap bersatu dan menjaga persatuan, agar bangsa ini tidak terpecah belah.
“Saya harap kedepan lebih baik, supaya kita rukun, damai, dan tenteram dengan suku-suku yang ada di Indonesia. Saya ingin IKN membawa kemajuan,” harapnya.
Diketahui untuk pertama kalinya dalam sejarah, upacara HUT Kemerdekaan RI tidak diselenggarakan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, melainkan dilaksanakan di Provinsi Kaltim, lokasi Ibu Kota Negara yang baru bernama Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Kawasan Ibu Kota Nusantara yang telah lama disiapkan sebagai pusat pemerintahan masa depan Negara Indonesia, kini menjadi saksi dari momen bersejarah itu. Bahkan, Presiden Joko Widodo hadir bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Bersama mereka, beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju, Kapolri, Panglima TNI, dan pimpinan lembaga negara lainnya turut serta menyaksikan upacara yang penuh makna ini. Semua hadir menandai pentingnya peristiwa bersejarah di Hari Kemerdekaan ke-79 RI.
Upacara berlangsung di lapangan luas yang dikelilingi oleh hutan hijau khas Kalimantan, dengan bendera merah putih berkibar megah di tengahnya. Presiden Jokowi tampil dalam balutan baju adat, yang kabarnya, terinspirasi dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, yaitu Baju Kustin.
Penampilan ini menunjukkan penghormatan kepada budaya lokal sekaligus menegaskan pentingnya Provinsi Kaltim dalam masa depan Indonesia. Namun, di balik meriahnya upacara tersebut, ada satu nama penting yang tidak hadir.
Dalam surat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemprov Kalimantan Timur bernomor 200.1.4.6/982/Kesbangpol VI tertanggal 23 Juli 2024 perihal Peserta HUT Ke 79 Republik Indonesia di IKN tercantum nama Aji Muhammad Arifin.
Baca Juga
Dalam daftar daftar undangan dari tokoh/organisasi di kalimantan timur pada HUT RI Ke 79 di Ibu Kota Nusantara, Aji Muhammad Arifin atau Sultan Kutai berada di nomor 10 dari 400 nama yang diundang.
Dalam surat yang ditandatangani Sufian Agus dengan jabatan Pembina Utama Kesbangpol Pemprov Kalimantan Timur tersebut disebutkan bahwa undangan ini menindaklanjuti rapat terkait Undangan HUT ke 79 Republik Indonesia di IKN.
Rapat pada hari Kamis, 18 Juli 2024 yang dipimpin oleh Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI.
"Bersama ini kami sampaikan bahwa Sekretariat Presiden RI mengundang perwakilan dari tokoh masyarakat se Kaltim untuk mengikuti Upacara HUT ke 79 RI di IKN pada acara pengibaran bendera (pagi hari) dan penurunan bendera (sore hari)," bunyi surat tersebut dikutip Sabtu (17/8/2024).
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, bersama ini dimohon bantuannya agar dapat menyampaikan data-data tokoh masyarakat sebagai perwakilan dari wilayah masing-masing untuk mengikuti Upacara HUT ke 79 RI di IKN.
Dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Data undangan dari tokoh-tokoh dilengkapi dengan kartu identitas, disampaikan kepada Badan Kesbangpol Prov Kaltim paling lambat tanggal 24 Juli 2024;
2. Tokoh-tokoh masyarakat yang dipilih untuk hadir di IKN diutamakan yang memiliki fisik kuat mengingat lokasi yang cukup jauh ditempuh berjalan kaki menuju tempat acara;
3. Data undangan yang sudah masuk dan terdaftar akan diverifikasi oleh Sekretariat Presiden RI untuk selanjutnya mengisi link pendaftaran dan diberikan undangan serta id card sebagai tanda masuk ke lokasi acara di kawasan Istana Presiden IKN;
4. Biaya akomodasi dan transportasi dibiayai oleh masing-masing daerah.
Sebelumnya, Sultan Aji Muhammad Arifin memilih mengikuti Upacara HUT Ke-79 RI di Kantor Halaman Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dia tidak mengikuti upacara di IKN Penajem Passer Utara, Kalimantan Timur.
“Tergantung dengan faktor alam, cuaca, dan undangan, kita nggak ada diundang," ujar Sultan Aji Muhammad Arifin saat ditanya mengenai alasannya tidak hadir di Sepaku, Sabtu (17/8/2024).
Sultan Aji Muhammad Arifin juga menegaskan bahwa dirinya tidak merasa terganggu dengan ketidakhadirannya di acara tersebut. Baginya, upacara di Tenggarong bersama masyarakat dan pemerintah setempat sudah sangat cukup bermakna.
Ia menekankan bahwa perayaan kemerdekaan itu seharusnya memiliki makna yang sama di manapun dilaksanakan, tanpa ada perasaan tersinggung.
“Tidak ada perasaan lain, itu terserah orang saja mau diundang atau tidak. Tergantung panitianya. Saya biasa aja, masing-masing daerah, sama saja. Kita ini kan sama-sama merayakan kemerdekaan Indonesia,” tegasnya.
Keberadaan Ibu Kota Nusantara diharapkan Sultan Aji Muhammad Arifin, dapat membawa kemajuan bagi Indonesia, khususnya untuk wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap bersatu dan menjaga persatuan, agar bangsa ini tidak terpecah belah.
“Saya harap kedepan lebih baik, supaya kita rukun, damai, dan tenteram dengan suku-suku yang ada di Indonesia. Saya ingin IKN membawa kemajuan,” harapnya.
Diketahui untuk pertama kalinya dalam sejarah, upacara HUT Kemerdekaan RI tidak diselenggarakan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, melainkan dilaksanakan di Provinsi Kaltim, lokasi Ibu Kota Negara yang baru bernama Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Kawasan Ibu Kota Nusantara yang telah lama disiapkan sebagai pusat pemerintahan masa depan Negara Indonesia, kini menjadi saksi dari momen bersejarah itu. Bahkan, Presiden Joko Widodo hadir bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Bersama mereka, beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju, Kapolri, Panglima TNI, dan pimpinan lembaga negara lainnya turut serta menyaksikan upacara yang penuh makna ini. Semua hadir menandai pentingnya peristiwa bersejarah di Hari Kemerdekaan ke-79 RI.
Upacara berlangsung di lapangan luas yang dikelilingi oleh hutan hijau khas Kalimantan, dengan bendera merah putih berkibar megah di tengahnya. Presiden Jokowi tampil dalam balutan baju adat, yang kabarnya, terinspirasi dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, yaitu Baju Kustin.
Penampilan ini menunjukkan penghormatan kepada budaya lokal sekaligus menegaskan pentingnya Provinsi Kaltim dalam masa depan Indonesia. Namun, di balik meriahnya upacara tersebut, ada satu nama penting yang tidak hadir.
(shf)