Ngeri! TKI Tewas Diberondong Tembakan Kawanan Maling di Malaysia

Senin, 05 Agustus 2024 - 14:23 WIB
loading...
Ngeri! TKI Tewas Diberondong...
Gafur (30), TKI asal Dusun Kecego Daya, Desa Waringin, Suralaga, Lombok Timur, NTB tewas diberondong tembakan oleh kawanan pencuri di Malaysia Timur, Malaysia. Foto/Ist
A A A
LOMBOK TIMUR - Gafur (30), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Dusun Kecego Daya, Desa Waringin, Suralaga, Lombok Timur, NTB tewas diberondong tembakan oleh kawanan pencuri di kawasan Hulu Hiyah, Malaysia Timur, Malaysia.

"Gafur pertama kali ditemukan oleh adik sepupunya yang saat itu bekerja di kawasan yang sama. Tetapi beda tempat. Adiknya di atas sementara almarhum di kawasan yang di bawah," terang Kepala Dusun Kecego Daya, Desa Waringin, Taufikurrahman, Senin (5/8/2024).



Berdasarkan informasi dari sepupu almarhum bernama Rahman, beberapa menit sebelum kejadian, ia mendengar suara tembakan berkali-kali dari arah tempat Gafur bekerja pada Senin malam (29/7/2024) lalu.

Mendengar suara itu, adik korban langsung mendatangi lokasi dan menemukan Gafur sudah dalam keadaan meninggal dunia.



Korban diduga ditembak saat hendak menyelamatkan barang-barang miliknya yang ingin dicuri. Gafur mengalami sejumlah luka tembak di bagian perut, leher dan wajah.

"Berdasarkan pengakuan warga kami yang sudah pulang, Kawasan itu memang dikenal rawan, sering hilang barang-barang di sana. Mulai dari buah sawit, kompor gas, dompet dan barang-barang berharga lainnya. Karena banyak warga kami berkeja di tempat itu," tuturnya.



Sebelumnya, jenazah Gafur sempat akan dikuburkan di Malaysia. Namun keluarga terus berupaya agar jenazah Gafur bisa dibawa pulang. Saat ini jenazah Gafur sedang berada di rumah sakit dan ditangani kepolisian Malaysia.

Pemerintah Desa Waringin telah bersurat ke Disnakertrans Lotim, Bupati Lotim dan BP3MI untuk membantu pemulangan jenazah Gafur.

Sementara itu, Baiq Padmi istri Gafur menceritakan bahwa sebelum kejadian itu, dia sempat video call bersama suaminya dan saat itu dalam keadaan sehat. Almarhum suaminya hanya mengeluhkan sering kehilangan barang-barang di tempatnya bekerja.

"Tumben juga malam itu kami video call-nya cukup lama. Dia bercanda-canda sama anak-anak, terutama yang kecil. Dia sempat bilang agar jaga anak-anak dengan baik," ungkapnya.

Korban sebelumnya ditemukan meninggal, sempat ingin kabur dari tempat tersebut bersama sang adik sepupunya pada awal bulan Agustus ini. Namun karena gaji bulan lalu tidak kunjung keluar, ia terpaksa diam sambil menunggu gaji.

Korba baru sembilan bulan di Malaysia Timur. Ia berangkat melalui jalur ilegal bersama beberapa orang. Gafur berangkat di saat anaknya yang kedua masih di dalam perut. Korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.

"Cuma satu harapan saya. Kami ingin suami saya di pulangkan. Saya ingin melihat dia untuk terakhir kalinya, meskipun sudah dalam keadaan meninggal dunia. Kami harap pemerintah bisa bantu kami," tandasnya dengan mata berkaca-kaca.

Terpisah, kepada Dinas Disnakertrans Lotim Muhammad Hairi menyampaikan pihaknya akan segera mengecek data PMI asal Desa Waringin yang meninggal tersebut. Karena berangkat melalui jalur ilegal data korban korban sulit terdeteksi. Meski demikian pihaknya tetap akan berusaha untuk memulangkan jenazahnya.

“Kita koordinasi dulu dengan BP2MI terkait dengan hal ini. Tetap kita atensi juga, karena itu tanggung jawab kami," ujarnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2477 seconds (0.1#10.140)