Sentra Ikan Bulak Surabaya Bakal Disulap Jadi Sentra Pengolahan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Kondisi pasar Sentra Ikan Bulak (SIB) di Kecamatan Bulak Surabaya , akan dibangkitkan kembali. Pemkot Surabaya , berencana menata lokasi tersebut untuk pemberdayaan nelayan sekitar.
(Baca juga: Bersama Wanita Seksi, Oknum Kemenhub Ditangkap Bawa Sabu )
Selama ini kawasan SIB terkesan mati suri. Upaya meramaikan sentra pasar yang digagas oleh Wali Kota Surabaya , Tri Rismaharini belum maksimal.
Sementara, warga pesisir sendiri masih bertahan untuk menjual dan mengolah hasil tangkapan secara individu. Sebab, wilayah di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak ini kurang dorongan dan motivasi untuk bisa mandiri.
Kendalanya adalah permodalan dan distribusi hasil tangkapan laut. Di sisi lain sebagian besar nelayan terlilit hutang dengan para tengkulak. Kondisi ini diakui oleh tokoh masyarakat Kedung Cowek Surabaya , Abdul Wahid. "Kendala ini yang membuat warga nelayan sangat susah untuk bisa sejahtera," katanya.
(Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Ini Daftar Korbannya )
Mau tidak mau dikatakan Wahid, sekitar 300 lebih nelayan kesulitan untuk berkembang. Mereka tidak bisa menentukan harga jual ikan. Sementara, ikan tangkapan di laut otomatis didistribusikan langsung ke tengkulak. "Karena ya itu tadi sudah terlanjur utang. Jadi harga ikan sudah ditentukan," ungkapnya.
Wahid berharap ada semacam Koperasi bagi nelayan Bulak Surabaya . Tujuannya, agar nelayan bisa mendapat harga sesuai. Termasuk wilayah pesisir bisa mengolah hasil produksi ikan di SIB.
Aspirasi ini didengar oleh Wakil Wali Kota Surabaya , Whisnu Sakti Buana. Ia menerangkan, kondisi SIB memang kurang maksimal dalam penataan. Untuk mengatasi hal tersebut Pemkot bakal memberikan solusi. "Nanti bisa diberikan akses permodalan bagi nelayan," kata Whisnu.
(Baca juga: Tak Main-main, Oknum Kemenhub dan Teman Wanitanya Bawa 3 Kg Sabu )
(Baca juga: Bersama Wanita Seksi, Oknum Kemenhub Ditangkap Bawa Sabu )
Selama ini kawasan SIB terkesan mati suri. Upaya meramaikan sentra pasar yang digagas oleh Wali Kota Surabaya , Tri Rismaharini belum maksimal.
Sementara, warga pesisir sendiri masih bertahan untuk menjual dan mengolah hasil tangkapan secara individu. Sebab, wilayah di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak ini kurang dorongan dan motivasi untuk bisa mandiri.
Kendalanya adalah permodalan dan distribusi hasil tangkapan laut. Di sisi lain sebagian besar nelayan terlilit hutang dengan para tengkulak. Kondisi ini diakui oleh tokoh masyarakat Kedung Cowek Surabaya , Abdul Wahid. "Kendala ini yang membuat warga nelayan sangat susah untuk bisa sejahtera," katanya.
(Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Ini Daftar Korbannya )
Mau tidak mau dikatakan Wahid, sekitar 300 lebih nelayan kesulitan untuk berkembang. Mereka tidak bisa menentukan harga jual ikan. Sementara, ikan tangkapan di laut otomatis didistribusikan langsung ke tengkulak. "Karena ya itu tadi sudah terlanjur utang. Jadi harga ikan sudah ditentukan," ungkapnya.
Wahid berharap ada semacam Koperasi bagi nelayan Bulak Surabaya . Tujuannya, agar nelayan bisa mendapat harga sesuai. Termasuk wilayah pesisir bisa mengolah hasil produksi ikan di SIB.
Aspirasi ini didengar oleh Wakil Wali Kota Surabaya , Whisnu Sakti Buana. Ia menerangkan, kondisi SIB memang kurang maksimal dalam penataan. Untuk mengatasi hal tersebut Pemkot bakal memberikan solusi. "Nanti bisa diberikan akses permodalan bagi nelayan," kata Whisnu.
(Baca juga: Tak Main-main, Oknum Kemenhub dan Teman Wanitanya Bawa 3 Kg Sabu )