5 Fakta Letnan Komarudin, Serbu Markas Penjajah Berbekal Ilmu Kebal dan Tak Mempan Disuntik
loading...
A
A
A
SOSOK Letnan Komarudin mungkin terdengar asing jika dibandingkan dengan tokoh pahlawan lain seperti Jenderal Soedirman, atau Bung Tomo. Meski begitu, perannya dalam perebutan kemerdekaan sangatlah penting.
Letnan Komarudin merupakan salah satu bawahan Jenderal Soedirman yang terkenal berani dan tegas. Banyak kisah-kisah heroik yang tentangnya pada masa perang melawan Belanda.
Tidak hanya kisah heroik, banyak juga orang yang mempercayai jika pria asal Maluku Tenggara ini memiliki ilmu kebal sehingga sulit baginya untuk mati di medan perang.
Letnan Komarudin atau yang memiliki nama asli Eli Yakim Teniwut lahir di Desa Ohoidertutu, Kecamatan Kei Kecil Barat, Maluku Tenggara.
Ia disebut-sebut masih memiliki hubungan darah, cicit Kyai Abdur Rahman yang dikenal sebagai Mbah Tanjung, salah seorang ulama terkemuka yang hidup di Ploso Kuning Minomartani, Sleman pada era kekuasaan Sultan Hamengkubuwono I (1755-1792).
Karena itulah, ia diyakini merupakan keturunan langsung Banteng Wareng, salah seorang panglima perang pasukan Pangeran Diponegoro.
Letnan Komarudin menjadi tokoh militer yang sangat dikenal atas insiden salah tanggal dalam serangan 1 Maret 1949. Pada saat itu, Letnan Komarudin dan pasukannya ini sempat mengejutkan tidak hanya pasukan Belanda namun juga ABRI.
Disebutkan jika Letnan Suegiyono yang berada di dekat posisi pleton Komarudin segera mengetahui dan menyelidiki insiden yang terjadi. Letnan Gideon dan Sersan Soegeng lantas berhasil menemui Letnan Komarudin dan memberitahu bahwa hari itu bukan tanggal 1 Maret melainkan 28 Februari.
Komarudin yang terkejut atas kabar itu lantas memerintahkan pasukannya untuk mundur. Untungnya serangan yang dilakukan itu tidak membuat Belanda meningkatkan kekuatannya di Yogyakarta.
Setelah kematian Jenderal Soedirman, karier militer Komarudin meredup akibat tuduhan keterlibatan dengan gerakan DI/TII. Meskipun tuduhan tersebut tidak terbukti, karirnya tidak kembali bersinar.
Namun, nama baiknya kemudian direhabilitasi.Setelah mundur dari militer, Komarudin hidup sebagai preman yang disegani di Kotagede dan kemudian di Jakarta.
Untuk kisah satu ini masih diragukan kebenarannya, namun banyak pihak yang beranggapan jika Letnan Komarudin memiliki ilmu kebal.
Dikisahkan jika Komarudin menjadi terkenal ketika pasukannya berlindung di balik tubuhnya yang kebal peluru saat diberondong peluru oleh tentara Belanda.
Pada tahun 1972, Komarudin kembali ke Kotagede dan tak lama kemudian jatuh sakit. Meski dirawat, kekebalannya membuat suntikan tidak mempan padanya. Komarudin menghembuskan napas terakhirnya pada tahun 1973 dan dimakamkan secara militer di Yogyakarta.
Namanya tetap dikenang, salah satunya dengan Masjid Al Komarudin di Sleman. Ada versi lain yang menyebutkan bahwa setelah mundur dari militer, Komarudin kembali ke desa kelahirannya di Maluku Tenggara bersama istrinya.
Letnan Komarudin merupakan salah satu bawahan Jenderal Soedirman yang terkenal berani dan tegas. Banyak kisah-kisah heroik yang tentangnya pada masa perang melawan Belanda.
Tidak hanya kisah heroik, banyak juga orang yang mempercayai jika pria asal Maluku Tenggara ini memiliki ilmu kebal sehingga sulit baginya untuk mati di medan perang.
5 Fakta Letnan Komarudin
1. Keturunan Diponegoro
Letnan Komarudin atau yang memiliki nama asli Eli Yakim Teniwut lahir di Desa Ohoidertutu, Kecamatan Kei Kecil Barat, Maluku Tenggara.
Ia disebut-sebut masih memiliki hubungan darah, cicit Kyai Abdur Rahman yang dikenal sebagai Mbah Tanjung, salah seorang ulama terkemuka yang hidup di Ploso Kuning Minomartani, Sleman pada era kekuasaan Sultan Hamengkubuwono I (1755-1792).
Karena itulah, ia diyakini merupakan keturunan langsung Banteng Wareng, salah seorang panglima perang pasukan Pangeran Diponegoro.
2. Pernah Salah Tanggal Menyerang
Letnan Komarudin menjadi tokoh militer yang sangat dikenal atas insiden salah tanggal dalam serangan 1 Maret 1949. Pada saat itu, Letnan Komarudin dan pasukannya ini sempat mengejutkan tidak hanya pasukan Belanda namun juga ABRI.
Disebutkan jika Letnan Suegiyono yang berada di dekat posisi pleton Komarudin segera mengetahui dan menyelidiki insiden yang terjadi. Letnan Gideon dan Sersan Soegeng lantas berhasil menemui Letnan Komarudin dan memberitahu bahwa hari itu bukan tanggal 1 Maret melainkan 28 Februari.
Komarudin yang terkejut atas kabar itu lantas memerintahkan pasukannya untuk mundur. Untungnya serangan yang dilakukan itu tidak membuat Belanda meningkatkan kekuatannya di Yogyakarta.
3. Pernah Dituding Ikut DI/TII
Setelah kematian Jenderal Soedirman, karier militer Komarudin meredup akibat tuduhan keterlibatan dengan gerakan DI/TII. Meskipun tuduhan tersebut tidak terbukti, karirnya tidak kembali bersinar.
Namun, nama baiknya kemudian direhabilitasi.Setelah mundur dari militer, Komarudin hidup sebagai preman yang disegani di Kotagede dan kemudian di Jakarta.
4. Dikisahkan Memiliki Ilmu Kebal
Untuk kisah satu ini masih diragukan kebenarannya, namun banyak pihak yang beranggapan jika Letnan Komarudin memiliki ilmu kebal.
Dikisahkan jika Komarudin menjadi terkenal ketika pasukannya berlindung di balik tubuhnya yang kebal peluru saat diberondong peluru oleh tentara Belanda.
5. Tidak Mempan Disuntik
Pada tahun 1972, Komarudin kembali ke Kotagede dan tak lama kemudian jatuh sakit. Meski dirawat, kekebalannya membuat suntikan tidak mempan padanya. Komarudin menghembuskan napas terakhirnya pada tahun 1973 dan dimakamkan secara militer di Yogyakarta.
Namanya tetap dikenang, salah satunya dengan Masjid Al Komarudin di Sleman. Ada versi lain yang menyebutkan bahwa setelah mundur dari militer, Komarudin kembali ke desa kelahirannya di Maluku Tenggara bersama istrinya.
(shf)