Kisah Raja Mataram Gemar Kumpulkan Selir Cantik, Berikut Alasannya

Senin, 01 Juli 2024 - 08:23 WIB
loading...
Kisah Raja Mataram Gemar Kumpulkan Selir Cantik, Berikut Alasannya
Raja Mataram Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrokusumo berhasil mengantarkan Kerajaan Mataram ke puncak kejayaan. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
RAJA Mataram dahulu sering mengambil perempuan cantik sebagai selir. Pengambilan selir yang kelak dijadikan permaisuri ini merupakan salah satu taktik untuk mempertahankan kekuasaan.

Selir yang sering berasal dari putri bangsawan bawahan ini menjadi salah satu tanda loyalitas kepada Raja Kesultanan Mataram yang sedang berkuasa. Bangsawan yang menyerahkan puteri mereka sebagai upeti, juga merupakan tanda takluk kepada raja.



Selain bangsawan, banyak rakyat biasa yang secara sukarela menyerahkan putrinya sebagai selir. Dengan harapan jika si anak melahirkan keturunan raja, maka keluarga dari rakyat jelata itu berharap derajat sosialnya akan ikut terangkat.

Selir Raja Mataram diambil dari daerah yang dikenal memiliki banyak perempuan cantik. Ada 11 kabupaten di Jawa yang dikenal sebagai wilayah pemasok perempuan menawan untuk kerajaan. Di antaranya adalah Blitar, Malang, Banyuwangi dan Lamongan di wilayah Jawa Timur.

Kemudian, Pati, Jepara, Grobogan dan Wonogiri di Jawa Tengah, serta Indramayu, Karawang dan Kuningan di Jawa Barat.

“Upaya mengambil selir atau kelak dijadikan permaisuri merupakan salah satu strategi kekuasaan raja-raja Mataram. Hal itu dikenal juga sebagai perkawinan politik. Suatu perpaduan antara motif politik dan seksual,” demikian dikutip dari buku Bukan Tabu Nusantara (2018).



Namun yang memprihatinkan, posisi perempuan yang hendak menjadi calon selir menjadi semacam komoditas. Sebab tidak semua perempuan yang dibawa ke keraton berhasil dipinang sebagai selir raja.

Mereka yang gagal itu lantas ditempatkan di daerah terpencil, yang dalam perjalanannya menjadi cikal bakal munculnya praktik pergundikan dan prostitusi. Pergeseran nilai itu menemukan bentuknya pasca Perang Jawa (1825-1830).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1586 seconds (0.1#10.140)
pixels