Dongeng Purbasari dan Purbararang, Kisah Dua Bersaudara dari Tanah Sunda

Sabtu, 29 Juni 2024 - 11:56 WIB
loading...
Dongeng Purbasari dan Purbararang, Kisah Dua Bersaudara dari Tanah Sunda
Dongeng Purbasari dan Purbararang merupakan salah satu cerita rakyat yang berasal dari tanah Sunda. Foto/Ilustrasi
A A A
Dongeng Purbasari dan Purbararang merupakan salah satu cerita rakyat yang berasal dari tanah Sunda. Melalui dongen ini banyak pelajaran yang dapat dipetik.

Dongeng telah menjadi salah satu warisan budaya yang patut untuk dilestarikan dengan cara menceritakannya ke generasi penerus.

Dongeng pada dasarnya adalah cerita yang berisikan legenda atau mitologi suatu tempat. Meski berisikan legenda, ada banyak nilai dan pelajaran yang bisa didapat.

Dongeng Purbasari dan Purbararang


Hiduplah seorang raja bernama Prabu Tapa Agung di tanag Pasundan, Jawa Barat. Sang raja mempunyai dua orang putri bernama Purbararang dan adiknya yang bernama Purbasari.

Suatu hari, Raja memutuskan untuk menunjuk Purbasari menjadi Ratu dan menggantikan posisinya sebagai Raja. Akan tetapi, keputusan itu membuat Purbararang marah.



Ini dikarenakan Purbararang adalah putri sulung dan dia menilai jika dirinya yang lebih pantas menjadi ratu.

Namun sang ayah tetap bersikeras dan menurunkan tahtanya kepada Purbasari. Purbararang yang merasa dengki lantas berniat untuk mencelakakan Purbasari.

Untuk melancarkan aksinya, Purbararang meminta bantuan seorang penyihir. Penyihir tersebut memantrai Purbasari sehingga wajah dan sekujur tubuhnya memiliki bintik-bintik hitam.

Setelah Purbasari terkena kutukan, Purbararang lalu beranggapan jika seorang putri tidak boleh buruk rupa dan meminta tahta.

Dari situ, Raja akhirnya terpaksa mengusir Purbasari dari istana. Gadis cantik yang baik hati itu mengasingkan diri di sebuah hutan belantara.

Selama hidup di hutan, Purbasari berteman dengan hewan. Di antaranya adalah seekor kera berbulu hitam yang misterius.

Purbasari menamai kera itu, Lutung Kasarung. Lutung Kasarung dengan setia menghibur Purbasari setiap saat. Ia juga rutin mengambilkan bunga-bunga yang indah dan buah-buahan yang Iezat untuk Purbasari.

Pada suatu malam di bulan purnama, Lutung Kasarung menyuruh Purbasari untuk mandi di telaga. Mendengar perintah itu, Purbasari menuruti dengan senang hati.

Di saat ia mandi, sesuatu terjadi. Kulit Purbasari menjadi bersih seperti semula. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika berkaca melihat dirinya di telaga.

Sementara itu di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat kondisi adiknya di hutan bersama para pengawal. Purbararang tidak percaya melihat adiknya kembali seperti semula.

Kembali merasa tersaingi, ia pun marah sembari berkata, “Kutukanmu memang telah punah. Tapi, seorang Ratu harus mempunyai suami yang tampan.

Pertanyaan dari Purbararang membuat Purbasari kebingungan. Akhirnya, ia menarik tangan Lutung Kasarung. Purbararang tertawa terbahak-bahak melihat tindakan sang adik, “Jadi, monyet itu tunanganmu? Mana ada Ratu punya suami seekor monyet?”

Pada saat itu juga, Lutung Kasarung tiba-tiba berubah menjadi seorang pangeran yang berwajah tampan. Semua terkejut melihat kejadian itu. Purbararang akhirnya mengakui kesalahannya selama ini.

la memohon maaf kepada adiknya dan memohon agar tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan kakaknya.

Setelah kejadian itu, mereka semua kembali ke istana. Purbasari menjadi seorang Ratu yang didampingi oleh Pangeran yang tampan.

Itulah dongeng Purbasari dan Purbararang yang dari kisah tersebut dapat dipetik pelajaran, jika iri dengki hanya akan mengantarkan seseorang pada kehancuran.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1755 seconds (0.1#10.140)
pixels