Pasar Ramadhan Momen Promosi Kuliner Lokal

Rabu, 08 Mei 2019 - 16:22 WIB
Pasar Ramadhan Momen Promosi Kuliner Lokal
Pasar Ramadhan Momen Promosi Kuliner Lokal
A A A
MOROWALI - Pasar Ramadhan merupakan kegiatan yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat khususnya pengusaha kecil dan menengah serta menjadi momen untuk mempromosikan kuliner lokal.Hal itu disampaikan Bupati Morowali, Drs Taslim usai membuka pasar Ramadhan 1440 H yang digelar di Lapangan Sepak Bola Bungku Tengah beberapa waktu lalu.

Taslim menambahkan, terkait tempat pelaksanaan pasar Ramadhan yang sangat dipadati penjual dan pengunjung akan menjadi acuan bagi Pemda kedepannya. Pada kesempatan itu Bupati Taslim juga mencanangkan ketersediaan infrastruktur daerah yang akan menampung seluruh kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah [UMKM].

“Tahun 2020 akan dibangun gedung besar untuk memusatkan semua kegiatan UMKM dalam rangka mempromosikan produk lokal baik dalam bentuk souvenir ataupun makanan sebagai ciri khas Kabupaten Morowali. Sehingga, harapannya tahun depan sudah bukan di jalan raya lagi kegiatan pasar ramadan digelar,” ungkapnya.

Taslim mengapresiasi Pemerintah Kecamatan yang telah berupaya untuk mendorong masyarakat khususnya usaha kecil menengah sebagai tolok ukur Pemda dalam mengembangkan seluruh potensi ekonomi masyarakat demi kemajuan daerah.

“Berdayakan bantuan-bantuan pemerintah khususnya di wilayah kelurahan. Maksimalkan Program 1 miliar 1 Kelurahan, apakah itu dalam bentuk kegiatan, pelatihan, atau bentuk permodalan sehingga usaha kecil menengah bisa dikembangkan kedepannya,” tegasnya.

Sementara Camat Bungku Tengah, Abd Rifai Rone, SPdi dalam laporannya menyampaikan pasar Ramadhan merupakan agenda tahunan dan selama 3 tahun terakhir telah berjalan lancar. Menurutnya, respons masyarakat sangat positif dan tahun ini jumlah pedagang di pasar ramadhan semakin bertambah.

“Masyarakat sangat antusias dan gembira karena telah difasilitasi untuk menjual di pasar Ramadhan,” ujarnya.

Kendala yang ditemui yaitu masih terdapat beberapa penjual yang belum taat aturan dengan tetap berjualan di pinggir trotoar. “Itu karena mereka tidak ikut rapat. Kesalahpahaman terjadi oleh masyarakat yang mengira bisa berjualan di trotoar pasar sentral Bungku padahal itu sangat mengganggu. Tetapi itu sudah dilakukan penertiban,” pungkasnya.
(alf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3599 seconds (0.1#10.140)