Viral Siswi SMK di KBB Meninggal setelah Jadi Korban Bully Selama 3 Tahun, Keluarga Angkat Bicara

Senin, 10 Juni 2024 - 15:34 WIB
loading...
Viral Siswi SMK di KBB...
Situ Aminah (42), menunjukan chat korban dengan temannya terkait aksi dugaan perundungan di salah satu SMK di KBB. Foto/Ferry Bangkit Rizki
A A A
BANDUNG BARAT - Kasus dugaan perundungan atau bullying dialami seorang siswa perempuan di salah satu SMK di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Korban diduga mengalami gangguan kejiwaan hingga akhirnya meninggal dunia.

Kasus dugaan bullying itu menyita perhatian setelah diunggah akun media sosial X @jissookkiim melalui utas tentang dugaan aksi bullying pada 6 Juni 2024.

Setelah dilakukan penelusuran, ternyata korban diketahui bernama Nabila Fitri Nuraini (18), siswa kelas 3 SMK asal Kampung Centeng, RT 05 RW 07 Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.



Pihak keluarga menuturkan tindakan bullying terhadap Nabila diduga dilakukan oleh salah seorang teman kelasnya di SMK. Kejadian itu berlangsung selama hampir 3 tahun dengan berbagai bentuk mulai dari hinaan, cacian, paksaan untuk mengerjakan tugas sekolah, hingga diminta menggendong dari toilet ke ruang kelas.

“Anak saya Nabila sudah mengalami berbagai bentuk bullying. Memang bukan fisik tapi lebih ke psikis. Dihina, dicaci, dan disuruh-suruh," kata ibu korban Siti Aminah, (42) ditemui di kediaman korban, Senin (9/6/2024).

Dia mengatakan, dugaan bullysing yang dialami anaknya telah dicurigai oleh pihak keluarga sejak Nabila duduk di bangku kelas 2 SMK setelah salah seorang temannya melaporkan. Namun, saat sang ibu mengkonfirmasi kejadian itu kepada anaknya. Nabila meminta sang ibu untuk tak meributkannya.

Siti Aminah menjelaskan, dugaan tindakan bullying terhadap anaknya ternyata tak berhenti di situ. Bahkan perbuatan pelaku terus menjadi-jadi hingga puncaknya saat kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) pada November 2023.



"Saat PKL bersama kelompoknya, Nabila dipaksa oleh pelaku untuk memasak nasi. Padahal posisinya sedang tidur pulas. Namun lagi-lagi anak saya gak mau dibesar-besarkan karena ingin sekolah tetap lancar nggak ada musuh," jelas Siti.

Tak sampai di situ, pada tanggal 8 Mei 2024, Nabila mendatangi sang ibu lalu memeluknya. Kepada Siti, Nabila mengeluh capek sekaligus bersyukur karena sekolahnya segera berakhir. Dia tak akan mendapatkan lagi tekanan psikis dan bullying di sekolah karena acara pagelaran kelulusan akan dilaksanakan.

"Nah sejak tanggal 8 Mei 2024 itu sempat mengeluh capek sekaligus bersyukur karena akan segera lulus sekolah. Tapi setelah itu kesehatan anaknya justru mulai menurun," ucap Siti.

Sejak saat itu, Nabila sering terlihat murung sendiri, marah-marah, hingga berontak. Pihak keluarga sempat membawanya ke salah satu klinik untuk mendapat pengobatan. Pihak dokter memvonis Nabila mengalami gangguan kejiwaan hingga harus dirujuk ke salah satu Rumah Sakit Jiwa.



“Berbagai pengobatan telah dilakukan tapi tidak ada perbaikan. Hingga akhirnya pada Kamis 30 Mei 2024, anak saya meninggal dunia," katanya.

Siti menuturkan kejadian aksi bullying yang menimpa anaknya kini telah viral di media sosial. Meskipun begitu, dia bersama keluarga tak pernah mengunggah di medsos.

"Pihak keluarga tak pernah meramaikan di medsos. Kita gak tau siapa yang viralkan. Kami sudah ikhlaskan kepergian anak kami. Hanya untuk tindak pelaku harus diusut tuntas agar gak ada lagi korban serupa," pungkasnya.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1679 seconds (0.1#10.140)