Gubernur Kalsel: Satpol PP Berperan Cegah Negatif Pemilu

BATOLA - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengharapkan jajaran Satpol PP, Damkar dan Satlinmas untuk menjadi yang terdepan dalam mencegah hal-hal negatif dan mengganggu pelaksanaan pileg dan pilpres yang tinggal hitungan hari.

Hal itu disampaikan Gubernur Sahbirin Noor saat menjadi inspektur upacara pada HUT ke 100 Damkar, Satpol PP ke 69 dan Satlinmas ke 57 tingkat provinsi serta gelar pasukan dalam menyukseskan Pemilu 2019 di lapangan 5 Desember, Batola, Jum’at (29/3/2019).

“Saudara-saudara harus menjadi barisan terdepan dalam melawan racun demokrasi, yaitu politik uang, politisasi sara, penyebaran ujaran kebencian, hoaks, dan fitnah. Tetap jaga integritas Pemilu, agar Pemilu ini melahirkan pemimpin bangsa yang baik, amanah, mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa, dan Negara,” sebutnya.

Dikatakan Gubernur, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, dan Satlinmas adalah instrumen negara yang harus aktif, ikut berperan dalam jalannya proses pembangunan. tidak mungkin hasil-hasil pembangunan dapat dinikmati warga, jika ketentraman dan ketertiban umum terganggu. di sinilah peran saudara-saudara sekalian untuk menjaganya.

Saat ini kekuatan aparatur dan personil Satpol PP di seluruh Kalimantan Selatan sebanyak 2.219 orang, dan kekuatan Satlinmas sebanyak 16.717 orang yang tersebar di kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, dan desa di Kalsel.

Tujuan institusi ini di semua tingkatan pemerintahan adalah sama. sesuai tugas dan fungsinya, berperan menjaga ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat di wilayah kerja masing-masing.

Selain itu, Gubernur Kalsel juga mengingatkan, agar netralitas Satpol PP sebagai aparatur pemerintah juga harus dijaga. Netralitas seluruh aparatur sipil negara, sangat berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya proses demokrasi yang berjalan di negeri ini.

HUT kali ini mengangkat tema peningkatan ketentraman dan ketertiban umum melalui optimalisasi peran peran Damkar, Satpol PP dan Satlinmas guna menyukseskan pemilu serentak 2019.