Aktivitas Gunung Kelimutu Meningkat, Status Naik ke Level II Waspada
loading...
A
A
A
ENDE - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, terjadi perubahan warna air danau kawah di Gunung Kelimutu , Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Badan Geologi, Hendra Gunawan mengatakan, pada 17 Mei 2024, air kawah I (Tiwu Ata Polo) mengalami perubahan dari berwarna hijau menjadi hijau tua. Teramati juga dua titik bualan air di atas permukaan air danau kawah di sebelah timur laut.
Kemudian, pada 22 Mei 2024 terjadi perubahan warna air danau kawah menjadi coklat kehitaman. Suhu air danau kawah terukur 21 derajat celcius.
Berdasarkan data pemantauan baik secara visual maupun instrumental menunjukkan perubahan yang signifikan baik dari perubahan warna air danau Kawah I. Kenampakan dan sebaran dari belerang di permukaan air danau Kawah II yang semakin intensif.
“Pengamatan visual mengindikasikan terjadinya pelarutan batuan pada Kawah I dan naiknya fluida magmatik ke permukaan, yang ditunjukkan dari peningkatan suhu air danau Kawah II,” ucap Hendra dalam keterangannya, Jumat (24/5/2024).
Hendra mengatakan, perluasan sebaran endapan belerang di permukaan air danau Kawah II menunjukkan peningkatan aktivitas sistem magmatik-hidrotermal yang ada di bawahnya.
“Perubahan warna air danau kawah, sebaran belerang yang intensif didukung oleh peningkatan kegempaan mengindikasikan terjadinya suplai magma ke permukaan,” ungkapnya.
Hendra menyebut, potensi ancaman bahaya Gunung Kelimutu saat ini adalah erupsi freatik dan magmatik yang menghasilkan lontaran material dalam radius 250 meter. “Hujan abu dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin,” ujarnya.
Kepala Badan Geologi, Hendra Gunawan mengatakan, pada 17 Mei 2024, air kawah I (Tiwu Ata Polo) mengalami perubahan dari berwarna hijau menjadi hijau tua. Teramati juga dua titik bualan air di atas permukaan air danau kawah di sebelah timur laut.
Kemudian, pada 22 Mei 2024 terjadi perubahan warna air danau kawah menjadi coklat kehitaman. Suhu air danau kawah terukur 21 derajat celcius.
Berdasarkan data pemantauan baik secara visual maupun instrumental menunjukkan perubahan yang signifikan baik dari perubahan warna air danau Kawah I. Kenampakan dan sebaran dari belerang di permukaan air danau Kawah II yang semakin intensif.
“Pengamatan visual mengindikasikan terjadinya pelarutan batuan pada Kawah I dan naiknya fluida magmatik ke permukaan, yang ditunjukkan dari peningkatan suhu air danau Kawah II,” ucap Hendra dalam keterangannya, Jumat (24/5/2024).
Hendra mengatakan, perluasan sebaran endapan belerang di permukaan air danau Kawah II menunjukkan peningkatan aktivitas sistem magmatik-hidrotermal yang ada di bawahnya.
“Perubahan warna air danau kawah, sebaran belerang yang intensif didukung oleh peningkatan kegempaan mengindikasikan terjadinya suplai magma ke permukaan,” ungkapnya.
Hendra menyebut, potensi ancaman bahaya Gunung Kelimutu saat ini adalah erupsi freatik dan magmatik yang menghasilkan lontaran material dalam radius 250 meter. “Hujan abu dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin,” ujarnya.