Tarsum Mutilasi Istri dan Dagingnya Ditawarkan kepada Ketua RT, Polisi: Dia Idap Depresi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Tarsum, pelaku mutilasi terhadap istrinya, YN yang dagingnya ditawarkan kepada Ketua RT di Dusun Sindangjaya, Rancah, Ciamis dirujuk ke RS Jiwa (RSJ) Provinsi Jabar atau RSJ Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Keputusan itu diambil setelah polisi mendapatkan kepastian Tarsum mengidap depresi, sehingga melakukan perbuatan keji terhadap istrinya itu.
Kasatreskrim Polres Ciamis AKP Joko Prihatin mengatakan, dokter kejiwaan telah melakukan pemeriksaan kedua kali kepada pelaku Tarsum.
Hasilnya, pelaku dipastikan mengidap depresi sehingga akan dirujuk ke RSJ Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Penyidik akan menunggu hasil observasi 14 hari ke depan untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
"Pemeriksaan kedua dari dokter kejiwaan di Ciamis hasilnya bahwa pelaku akan dirujuk ke rumah sakit JIWA untuk dilakukan observasi lebih lanjut selama 14 hari guna menentukan apakah kasus akan dilanjutkan ke proses selanjutnya atau tidak," kata Kasatreskrim Polres Ciamis dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (7/5/2024).
Joko Prihatin menyatakan, observasi selama 14 hari dilakukan mengingat pelaku mengalami depresi.
"Menurut dokter kejiwaan harus diobservasi karena mengalami depresi," ujar dia.
Namun, Kasatreskrim belum dapat memastikan pelaku mengalami depresi ringan atau berat. Untuk mengetahui kondisi itu, pelaku Tarsum segera dirujuk ke RSJ Cisarua karena tidak terdapat tempat khusus bagi pengidap gangguan jiwa di RSUD Ciamis.
Selama proses pemeriksaan, Joko mengatakan pelaku dalam kondisi stabil meski masih terguncang oleh peristiwa itu. Namun, setelah beberapa lama pelaku menanyakan kabar keluarga termasuk istrinya. "Sempat menanyakan keluarga dan istrinya," tutur Kasatreskrim.
Diberitakan sebelumnya, YN tewas mengenaskan dengan tubuh termutilasi. Pembunuhan itu dilakukan suaminya Tarsum, warga Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jumat (3/5/2024).
Kapolres Ciamis AKBP Akmal mengatakan, pelaku dan korban bersama-sama keluar dari rumah pada Jumat (3/5/2024). Setelah 30 meter berjalan, mereka terlibat percekcokan hingga pelaku memukul kepala korban dengan benda tumpul.
"Pelaku memukul korban dari belakang di bagian kepala. Itu yang menyebabkan kematian berdasarkan hasil autopsi," kata Kapolres Ciamis, Sabtu (4/5/2024).
AKBP Akmal menyatakan, setelah korban YN meninggal, pelaku memutilasi korban dan membawanya ke tiga tempat. Terdapat 5 potong bagian tubuh korban yang dimutilasi.
Pelaku sempat menawarkan daging itu kepada Ketua RT setempat yang belum mengetahui adanya peristiwa mutilasi tersebut.
"Potongan tubuh dibawa ke tiga tempat, di TKP penganiayaan, TKP 2 di depan rumah warga, TKP 3 di depan pos pertigaan jalan desa. Kemudian dikumpulkan kembali di depan rumah warga dengan jarak 100 meter dari rumah," ujar AKBP Akmal.
Kasatreskrim Polres Ciamis AKP Joko Prihatin mengatakan, warga sempat melihat percekcokan antara pelaku dengan korban. Namun, mereka tidak enak untuk melerai.
Tidak lama berselang dari pertengkaran itu, pelaku membawa potongan-potongan tubuh korban. Warga setempat pun dikagetkan dengan kejadian tersebut dan tidak melihat pelaku memutilasi.
Lihat Juga: Wanita Hamil 9 Bulan Ini Dibunuh dan Dimutilasi Ibu Mertuanya atas Tuduhan Lakukan Sihir
Keputusan itu diambil setelah polisi mendapatkan kepastian Tarsum mengidap depresi, sehingga melakukan perbuatan keji terhadap istrinya itu.
Kasatreskrim Polres Ciamis AKP Joko Prihatin mengatakan, dokter kejiwaan telah melakukan pemeriksaan kedua kali kepada pelaku Tarsum.
Hasilnya, pelaku dipastikan mengidap depresi sehingga akan dirujuk ke RSJ Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Penyidik akan menunggu hasil observasi 14 hari ke depan untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
"Pemeriksaan kedua dari dokter kejiwaan di Ciamis hasilnya bahwa pelaku akan dirujuk ke rumah sakit JIWA untuk dilakukan observasi lebih lanjut selama 14 hari guna menentukan apakah kasus akan dilanjutkan ke proses selanjutnya atau tidak," kata Kasatreskrim Polres Ciamis dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (7/5/2024).
Joko Prihatin menyatakan, observasi selama 14 hari dilakukan mengingat pelaku mengalami depresi.
"Menurut dokter kejiwaan harus diobservasi karena mengalami depresi," ujar dia.
Namun, Kasatreskrim belum dapat memastikan pelaku mengalami depresi ringan atau berat. Untuk mengetahui kondisi itu, pelaku Tarsum segera dirujuk ke RSJ Cisarua karena tidak terdapat tempat khusus bagi pengidap gangguan jiwa di RSUD Ciamis.
Selama proses pemeriksaan, Joko mengatakan pelaku dalam kondisi stabil meski masih terguncang oleh peristiwa itu. Namun, setelah beberapa lama pelaku menanyakan kabar keluarga termasuk istrinya. "Sempat menanyakan keluarga dan istrinya," tutur Kasatreskrim.
Diberitakan sebelumnya, YN tewas mengenaskan dengan tubuh termutilasi. Pembunuhan itu dilakukan suaminya Tarsum, warga Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jumat (3/5/2024).
Kapolres Ciamis AKBP Akmal mengatakan, pelaku dan korban bersama-sama keluar dari rumah pada Jumat (3/5/2024). Setelah 30 meter berjalan, mereka terlibat percekcokan hingga pelaku memukul kepala korban dengan benda tumpul.
"Pelaku memukul korban dari belakang di bagian kepala. Itu yang menyebabkan kematian berdasarkan hasil autopsi," kata Kapolres Ciamis, Sabtu (4/5/2024).
AKBP Akmal menyatakan, setelah korban YN meninggal, pelaku memutilasi korban dan membawanya ke tiga tempat. Terdapat 5 potong bagian tubuh korban yang dimutilasi.
Pelaku sempat menawarkan daging itu kepada Ketua RT setempat yang belum mengetahui adanya peristiwa mutilasi tersebut.
"Potongan tubuh dibawa ke tiga tempat, di TKP penganiayaan, TKP 2 di depan rumah warga, TKP 3 di depan pos pertigaan jalan desa. Kemudian dikumpulkan kembali di depan rumah warga dengan jarak 100 meter dari rumah," ujar AKBP Akmal.
Kasatreskrim Polres Ciamis AKP Joko Prihatin mengatakan, warga sempat melihat percekcokan antara pelaku dengan korban. Namun, mereka tidak enak untuk melerai.
Tidak lama berselang dari pertengkaran itu, pelaku membawa potongan-potongan tubuh korban. Warga setempat pun dikagetkan dengan kejadian tersebut dan tidak melihat pelaku memutilasi.
Lihat Juga: Wanita Hamil 9 Bulan Ini Dibunuh dan Dimutilasi Ibu Mertuanya atas Tuduhan Lakukan Sihir
(shf)