Program Bale Berdaya Bangun Fondasi Ekonomi Sumbawa
loading...
A
A
A
SUMBAWA - Ekosistem UMKM di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui program pemberdayaan Bale Berdaya diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan data dari Provinsi NTB, saat ini terdapat lebih dari lebih dari 5.500 UMKM di wilayah Sumbawa.
Para pelaku usaha yang didominasi oleh sektor usaha dari bidang makanan dan minuman, tekstil, kerajinan tangan, dan pariwisata ini, berperan penting dalam menggerakan roda perekonomian daerah dan penciptaan lapangan kerja.
Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah menjelaskan, sektor UMKM di Sumbawa memiliki begitu banyak produk yang potensial. Di antaranya kopi, madu hingga manjareal yang perlu pembinaan untuk semakin berkembang, baik dari aspek produksi maupun pemasarannya.
"Sehingga memiliki nilai jual dan daya saing yang tinggi," katanya, dikutip Selasa (7/5/2024).
Dia menambahkan, kontribusi sektor UMKM berpotensi terus tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan akan produk lokal, berkembangnya sektor pariwisata, dan dukungan pemerintah maupun swasta yang berkesinambungan.
Upaya kolektif dari berbagai pihak berperan penting dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi UMKM lokal, khususnya dalam hal peningkatan kapasitas, kualitas, dan produktivitas.
Pemerintah daerah dan perusahaan swasta telah meluncurkan berbagai program dan inisiatif untuk mendukung pengembangan UMKM di Sumbawa.
Di antara seperti pelatihan, pendampingan, serta akses ke permodalan dan pemasaran. Hal ini juga semakin didukung oleh ekosistem kewirausahaan yang dapat memberikan akses terhadap sumber daya, pelatihan, serta jaringan yang memungkinkan UMKM untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Dengan demikian bisa meningkatkan daya saing mereka, menciptakan lapangan kerja baru, dan berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
Di Sumbawa, Program Bale Berdaya secara resmi dibuka pada 2 Mei 2024 di Gedung Serbaguna Pantai Baru. Peluncuran program Bale Berdaya turut serta melibatkan pemangku kewirausahaan UMKM dan pemerintah daerah setempat.
Priyo Pramono, selaku Vice President Social Impact PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) menjelaskan, melalui inisiasi dan kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkuat ekonomi Sumbawa.
"Melalui pemberdayaan dan peningkatan kapasitas UMKM, membantu meningkatkan pendapatan dan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan di wilayah tersebut,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Provinsi NTB, saat ini terdapat lebih dari lebih dari 5.500 UMKM di wilayah Sumbawa.
Para pelaku usaha yang didominasi oleh sektor usaha dari bidang makanan dan minuman, tekstil, kerajinan tangan, dan pariwisata ini, berperan penting dalam menggerakan roda perekonomian daerah dan penciptaan lapangan kerja.
Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah menjelaskan, sektor UMKM di Sumbawa memiliki begitu banyak produk yang potensial. Di antaranya kopi, madu hingga manjareal yang perlu pembinaan untuk semakin berkembang, baik dari aspek produksi maupun pemasarannya.
"Sehingga memiliki nilai jual dan daya saing yang tinggi," katanya, dikutip Selasa (7/5/2024).
Dia menambahkan, kontribusi sektor UMKM berpotensi terus tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan akan produk lokal, berkembangnya sektor pariwisata, dan dukungan pemerintah maupun swasta yang berkesinambungan.
Upaya kolektif dari berbagai pihak berperan penting dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi UMKM lokal, khususnya dalam hal peningkatan kapasitas, kualitas, dan produktivitas.
Pemerintah daerah dan perusahaan swasta telah meluncurkan berbagai program dan inisiatif untuk mendukung pengembangan UMKM di Sumbawa.
Di antara seperti pelatihan, pendampingan, serta akses ke permodalan dan pemasaran. Hal ini juga semakin didukung oleh ekosistem kewirausahaan yang dapat memberikan akses terhadap sumber daya, pelatihan, serta jaringan yang memungkinkan UMKM untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.
Dengan demikian bisa meningkatkan daya saing mereka, menciptakan lapangan kerja baru, dan berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
Di Sumbawa, Program Bale Berdaya secara resmi dibuka pada 2 Mei 2024 di Gedung Serbaguna Pantai Baru. Peluncuran program Bale Berdaya turut serta melibatkan pemangku kewirausahaan UMKM dan pemerintah daerah setempat.
Priyo Pramono, selaku Vice President Social Impact PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) menjelaskan, melalui inisiasi dan kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkuat ekonomi Sumbawa.
"Melalui pemberdayaan dan peningkatan kapasitas UMKM, membantu meningkatkan pendapatan dan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan di wilayah tersebut,” ujarnya.
(shf)