Kembali Meletus, Ini Catatan Sejarah Panjang Erupsi Gunung Ruang

Rabu, 17 April 2024 - 22:48 WIB
loading...
Kembali Meletus, Ini...
Gunung Ruang merupakan salah satu gunung api aktif yang terletak di Pulau Ruang, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro)Sulawesi Utara (Sulut). Foto/PVMBG
A A A
SITARO - Gunung Ruang merupakan salah satu gunung api aktif yang ada di Sulawesi Utara (Sulut). Gunungapi stratovolcano Tipe-A ini berlokasi di Pulau Ruang, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara.

Catatan sejarah yang dirangkum dari berbagai sumber, letusan Gunung Ruang di antaranya terjadi pada tahun 1603, 1808, 1810, 1840, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904, 1905, 1914, 1915, 1946, 1949 dan 2002.

Erupsi terakhirnya pada 25 September 2002 terjadi setelah gunung ini mengalami 50 tahun lebih masa istirahat. Letusan tersebut menghasilkan kolom letusan dengan ketinggian lebih dari 5 km di atas puncak, satelit mendeteksi ketinggian abu vulkanik hingga lebih dari 16 km.

Pada tahun 1808 Erupsi meledak dari kawah pusatnya. Seluruh tubuh gunung api tertimbun bahan letusan mengakibatkan Pulau Tagulandang sebelah barat dan selatan rusak namun tidak ada korban manusia.



Pada 27 - 28 Agustus 1870, terjadi erupsi agak kuat yang membuat Pulau Ruang rusak total, rumah, hewan, dan tumbuhan semuanya musnah. Pada 1871 erupsi diawali oleh gempa terasa agak hebat yang terjadi di pertengahan Februari, pada 2 Maret terjadi longsoran di puncak, pada 3 Maret malam terjadi lagi gemp.

Di udara terdengar suara gemuruh bagaikan erupsi dan tidak lama kemudian datang gelombang pasang melanda pantai Tagulandang. Gelombang itu tingginya diperkirakan sampai 25 meter dan menyerang sejauh 180 meter dari pantai.

Gelombang pertama tak lama kemudian disusul oleh yang kedua. Di Buhias jatuh korban 300 sampai 400 orang. Erupsi Gunung api Ruang baru terjadi kemudian pada 9 dan 14 Maret, menyemburkan batu dan pasir.

15 November 1874 terjadi erupsi hebat menyemburkan abu dan batuan pijar, asap erupsi membumbung dari kawah, longsoran meluncur di sepanjang lereng gunung api, tanaman banyak yang rusak dan rumah penduduk terbakar.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1364 seconds (0.1#10.140)