Polda Kirim Tim DVI untuk Identifikasi Korban Lion Air dari Jatim

Selasa, 30 Oktober 2018 - 11:35 WIB
Polda Kirim Tim DVI untuk Identifikasi Korban Lion Air dari Jatim
Polda Kirim Tim DVI untuk Identifikasi Korban Lion Air dari Jatim
A A A
SURABAYA - Polda Jawa Timur mengirim tiga tim Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) guna mengidentifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018). Mereka dikirim secara khusus untuk melakukan antem mortem dan post mortem korban yang dari Jatim.

Dari empat tim tersebut, satu tim akan dikirim ke Rumah Sakit Polri di Jakarta untuk melakukan ante mortem. Tim ini akan mengambil data-data fisik yang diperoleh melalui personal identification setelah korban meninggal. Seperti sidik jari, golongan darah, konstruksi gigi dan foto diri korban pada saat ditemukan lengkap dengan barang-barang yang melekat di tubuhnya dan sekitarnya, bahkan termasuk isi kantong pakaiannya.

Lalu tiga tim lainnya akan melakukan post mortem. Tim ini akan mengumpulkan data-data fisik khas korban sebelum meninggal. Mulai dari pakaian atau aksesoris yang terakhir kali dikenakan, barang bawaan, tanda lahir, tato, bekas luka, cacat tubuh, foto diri, berat dan tinggi badan, serta sampel DNA. Data-data ini diambil dari keluarga, ataupun dari instansi di mana korban pernah berhubungan semasa hidup.

"Nah, data-data dari tim ini nantinya akan kami cocokkan," kata Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol dr Budi Heryadi, Selasa (30/10/2018).

Tim yang bertugas mengumpulkan data korban dari Surabaya terdiri dari lima orang. Sementara satu tim lainnya akan mengidentifikasi keluarga korban yang ada di Madiun dan Blitar. Tim ini terdiri dari tujuh orang. "Kami mengirim tim ini karena ada korban yang dari Jatim," imbuh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Untuk diketahui, jumlah penumpang pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh setelah lepas landas sebanyak 189 orang. Jumlah penumpang tersebut berasal dari manifes yang dikirimkan pihak Lion Air ke kantor Basarnas. Dari jumlah itu, 179 penumpang dewasa, satu penumpang anak, dua bayi, dua pilot, dan lima kru pesawat. Dari jumlah itu, tiga penumpang di antaranya berasal dari Jatim.

Mereka adalah, Hesti Nuraini, warga Dusun Brubuh Desa Kalipang, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Lalu, seorang pramugari bernama Alfiani Hidayatul, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Terakhir, Deryl Fida Febrianto, warga Simo Pomahan Baru 67, Simomulyo Baru, Sukomanunggal, Surabaya.


(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1886 seconds (0.1#10.140)