Kebakaran Hebat Landa Pasar Legi Solo
A
A
A
SOLO - Kebakaran hebat melanda Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Senin (29/10/2018) sore. Api berkobar dan terus melalap kios-kios pedagang. Meski pemadaman kebakaran telah diterjunkan ke lokasi, namun si jago merah belum dapat dijinakkan.
Kebakaran mulai diketahui sekitar pukul 16.50 WIB. Api pertama kali diduga muncul dari lantai dua bangunan pasar yang menjadi salah satu ikon Kota Solo tersebut.
“Ketika api mulai berkobar, para pedagang berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri,” kata Suyatmi, (45), seorang pedagang pasar, Senin (29/10/2018).
Mobil pemadam kebakaran terus hilir mudik untuk memadamkan api. Namun api masih tetap membesar karena tiupan angin yang cukup kencang.
Kebakaran itu membuat gempar para pedagang dan pembeli karena aktivitas perdagangan berlangsung 24 jam non stop. Api sejauh ini diperkirakan telah melalap sekitar 100 kios. Diperkirakan kebakaran terjadi dari kios sebelah barat dan utara lain merembet ke bagian lainnya.
Sutarmi, (55), pedang pasar Legi mengaku tak bisa menyelamatkan dagangannya. Aneka mie, sayur, dan bumbu ikut hangus dilalap si jago merah. “Ketika ada yang memberitahu kalau kebakaran, saya langsung lari menyelamatkan diri,” ucap Sutarmi.
Pada bagian lain, masyarakat dan petugas berusaha mengamankan pasar sisi selatan agar tidak ikut terbakar. Kebakaran yang melanda sisi barat dan utara bangunan utama masih tampak besar. Kepulan asap hitam membumbung tinggi ke angkasa.
“Sejauh ini kami belum mengetahui penyebab kebakaran,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo. Tercatat ada lebih dari 1.000 unit kios yang ada di pasar induk di Kota Solo tersebut.
Selain upaya pemadaman, fokus utama penanangan adalah penyelamatan pedagang, dan barang dagangannya. Para pedagang berjibaku menyelamatkan barang barang agar tidak ikut terbakar.
Mereka berlarian ke sana kemari membawa barang dagangan ke lokasi yang aman. Mereka khawatir tiupan angin yang kencang mengakibatkan api merembet ke lokasi lainnya.
Kebakaran mulai diketahui sekitar pukul 16.50 WIB. Api pertama kali diduga muncul dari lantai dua bangunan pasar yang menjadi salah satu ikon Kota Solo tersebut.
“Ketika api mulai berkobar, para pedagang berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri,” kata Suyatmi, (45), seorang pedagang pasar, Senin (29/10/2018).
Mobil pemadam kebakaran terus hilir mudik untuk memadamkan api. Namun api masih tetap membesar karena tiupan angin yang cukup kencang.
Kebakaran itu membuat gempar para pedagang dan pembeli karena aktivitas perdagangan berlangsung 24 jam non stop. Api sejauh ini diperkirakan telah melalap sekitar 100 kios. Diperkirakan kebakaran terjadi dari kios sebelah barat dan utara lain merembet ke bagian lainnya.
Sutarmi, (55), pedang pasar Legi mengaku tak bisa menyelamatkan dagangannya. Aneka mie, sayur, dan bumbu ikut hangus dilalap si jago merah. “Ketika ada yang memberitahu kalau kebakaran, saya langsung lari menyelamatkan diri,” ucap Sutarmi.
Pada bagian lain, masyarakat dan petugas berusaha mengamankan pasar sisi selatan agar tidak ikut terbakar. Kebakaran yang melanda sisi barat dan utara bangunan utama masih tampak besar. Kepulan asap hitam membumbung tinggi ke angkasa.
“Sejauh ini kami belum mengetahui penyebab kebakaran,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo. Tercatat ada lebih dari 1.000 unit kios yang ada di pasar induk di Kota Solo tersebut.
Selain upaya pemadaman, fokus utama penanangan adalah penyelamatan pedagang, dan barang dagangannya. Para pedagang berjibaku menyelamatkan barang barang agar tidak ikut terbakar.
Mereka berlarian ke sana kemari membawa barang dagangan ke lokasi yang aman. Mereka khawatir tiupan angin yang kencang mengakibatkan api merembet ke lokasi lainnya.
(wib)