Mendagri Sebut Persatuan Kunci Selesaikan Perbedaan di Maybrat

Rabu, 03 Oktober 2018 - 20:47 WIB
Mendagri Sebut Persatuan Kunci Selesaikan Perbedaan di Maybrat
Mendagri Sebut Persatuan Kunci Selesaikan Perbedaan di Maybrat
A A A
MAYBRAT - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menghadiri acara perdamaian adat masyarakat Maybrat sekaligus pencanangan Kumurkek sebagai ibu kota kabupaten Maybrat, Papua Barat, Rabu (3/10/2018). Selesai mengikuti prosesi perdamaian adat, Menteri Tjahjo memberi kata sambutannya.

Mantan Sekjen PDIP itu mengatakan, hari ini di Kumurkek adalah hari istimewa, bukan hanya bagi dirinya, tapi juga bagi masyarakat Maybrat. Hari ini, segala perbedaan yang pernah ada telah hilang. Masyarakat kembali menyatu. Ia syukuri, perdamaian ini bukan karena keinginan pemerintah pusat, tau pemangku kebijakan di Maybrat.

Tapi datang dari keinginan para tetua adat dan masyarakat Maybrat sendiri. "Adanya rekonsiliasi ini bukan keinginan pemerintah pusat, tapi ini keinginan ketua adat, pimpinan adat yang ada di Maybrat," kata Tjahjo di Kumurkek, Maybrat, Papua Barat, Rabu (3/10/2018).

Tjahjo pun mengingatkan, bahwa terbentuknya Kabupaten Maybrat merupakan keinginan masyarakat. Dengan demikian kunci menyelesaikan setiap perbedaan adalah persatuan dan gotong royong antarmasyarakat.

Ia berharap, Maybrat bisa lebih maju dari Sorong. "Pak Gubernur, Pak Bupati harus dengarkan ketua adat dan tokoh adat untuk membangun Maybrat ini. Setiap keputusan pembangunan, harus berdialog. Dengarkan aspirasi masyarakat adat. Pak Bupati dan Wakil Bupati dan Pak Sekda serta seluruh masyarakat yang menyaksikan saksikan, mari kita harus buat yang terbaik," ujarnya.

Tjahjo juga mengingatkan, bahwa pemerintah daerah itu tidak hanya kepala daerah dan DPRD. Tapi juga ada Kapolda dengan jajarannya sampai yang terbawah. Ada Panglima Kodam sampai Babinsa. Ada Kejati dan Kajari. Ini bagian tak terpisahkan dari Pemda.

"Dan ingat harus konsultasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat. Ada ketua adat. Ini harus dijadikan kekuatan untuk persatukan masyarakat, untuk membangun Maybrat," ujarnya.

Tjahjo juga berterima kasih atas penobatan dirinya sebagai bobot atau tetua adat masyarakat Maybrat. Baginya ini sebuah kehormatan. Artinya, kini ia sudah jadi keluarga besar masyarakat Maybrat. Ia berjanji akan kembali berkunjung ke Maybrat. "Bagi saya hari, hari yang bahagia bagi kita. Kuncinya, masyarakat adat punya semangat bersatu, untuk percepat pembangunan," ujarnya.

Tidak lupa, Tjahjo menyampaikan salam hormat dari Presiden Jokowi. Menurutnya, Presiden sangat menaruh perhatian kepada perkembangan dan pembangunan di Papua. “Buktinya, sudah delapan kali Presiden Jokowi berkunjung ke tanah Papua. Itu adalah bukti komitmen nyata, bahwa kepala negara ingin membangun Papua,” tuturnya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5064 seconds (0.1#10.140)