Salut! Pastor Katolik Asal NTT Lolos Seleksi Perwira Polri, Ini Profilnya
loading...
A
A
A
MANGGARAI BARAT - Seorang pastor Katolik dari Keuskupan Ruteng, NTT, RD Oktavianus Pelagian Ranta, resmi menjadi anggota Kepolisian RI (Polri). Belum lama ini, dirinya lolos Seleksi Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) 2024.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Keuskupan Ruteng, RD Manfred Habur mengatakan, jadi anggota Polri merupakan syarat yang harus dipenuhi pastor muda tersebut untuk kemudian bisa bertugas di Keuskupan TNI-Polri.
”Sebagai persyaratan, mereka harus menjadi anggota organik TNI-Polri. Karena itu, mereka harus mengikuti pendidikan resmi Akademi TNI/Polri,” kata RD Manfred dalam keterangannya, Sabtu (16/3/2024).
Pasalnya, Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat mengutus RD Oktavianus mengikuti seleksi perwira Polri untuk menjawab permintaan Uskup Keuskupan TNI-Polri, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo.
Uskup Keuskupan TNI Polri Mgr Ignatius Kardinal Suharyo, kata dia, secara resmi telah meminta kesediaan Uskup Ruteng untuk mengutus seorang imam diosesan dalam rangka pelayanan di Keuskupan TNI-Polri.
”Uskup Ruteng telah mengutus Romo (RD) Oktavianus Pelagian Ranta secara resmi untuk pelayanan di Keuskupan TNI-Polri,” jelasnya.
Sebelum mengikuti seleksi tersebut, Oktavianus telah menghabiskan waktu sebagai pastor rekan di Paroki Santa Familia Wae Nakeng, Kecamatan Lembor, Manggarai Barat, NTT.
Kabid Humas Poda NTT Kombes Pol Ariasandy mengatakan, ini merupakan yang pertama di Indonesia, seorang pastor Katolik diterima bergabung dalam keanggotaan Polri.
”Ini merupakan hal yang luar biasa, karena yang bersangkutan menjadi sosok pertama dari kalangan pastor agama Katolik yang diakomodir dalam penerimaan Polri,” ujar Ariasandy.
Pastor Oktovianus adalah lulusan sarjana filsafat STFK Ledalero (sekarang IFTK Ledalero), Maumere, NTT. Ia mengikuti seleksi SIPSS sebagai utusan Polres Manggarai Barat bersama sejumlah peserta dari disiplin ilmu lain.
Pada seleksi tingkat Panda Polda NTT, ia menjadi salah satu dari dua peserta yang dinyatakan lolos dan kemudian mengikuti seleksi tingkat nasional pada 17 hingga 29 Februari 2024.
Pada seleksi tingkat pusat, Pastor Oktovianus satu-satunya dari NTT yang diterima mengikuti pendidikan SIPSS Polri TA 2024. Ia kemudian akan melanjutkan pendidikan 6 bulan di Akpol Lemdiklat Polri, Semarang, Jawa Tengah.
SIPSS adalah rekrutmen calon perwira Polri. Setelah lulus, siswa akan menjadi Perwira Pertama Polri dengan pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda). Pada penerimaan kali ini, Polri menerima 100 peserta.
Penerimaan SIPSS ini sesuai pengumuman Kapolri Nomor Peng/1/DIK.2.1./2024 tanggal 8 Januari 2024. Adapun proses seleksi SIPSS 2024 mencakup serangkaian tes dan pemeriksaan ketat, dari administrasi hingga tes kompetensi, uji kesamaptaan jasmani dan tes psikologi.
Oktovianus lahir di Pagal, Kabupaten Manggarai, NTT, 8 Oktober 1995. Tamat dari SDK Tentang 2, Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat, ia melanjutkan pendidikan menengahnya di SMP Kemasyarakatan Ndoso.
Lebih lanjut, Oktovianus remaja kemudian meneruskan pendidikan di SMAK St. Ignatius Loyola Labuan Bajo, Manggarai Barat dan kemudian belajar filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero, Maumere, Sikka.
Setelah ditahbiskan menjadi imam Katolik, dirinya mengabdi sebagai pastor kapelan di Paroki Santa Familia Wae Nakeng, Lembor, Manggarai Barat, sebelum akhirnya mengikuti seleksi Perwira Polri.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Keuskupan Ruteng, RD Manfred Habur mengatakan, jadi anggota Polri merupakan syarat yang harus dipenuhi pastor muda tersebut untuk kemudian bisa bertugas di Keuskupan TNI-Polri.
”Sebagai persyaratan, mereka harus menjadi anggota organik TNI-Polri. Karena itu, mereka harus mengikuti pendidikan resmi Akademi TNI/Polri,” kata RD Manfred dalam keterangannya, Sabtu (16/3/2024).
Pasalnya, Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat mengutus RD Oktavianus mengikuti seleksi perwira Polri untuk menjawab permintaan Uskup Keuskupan TNI-Polri, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo.
Uskup Keuskupan TNI Polri Mgr Ignatius Kardinal Suharyo, kata dia, secara resmi telah meminta kesediaan Uskup Ruteng untuk mengutus seorang imam diosesan dalam rangka pelayanan di Keuskupan TNI-Polri.
”Uskup Ruteng telah mengutus Romo (RD) Oktavianus Pelagian Ranta secara resmi untuk pelayanan di Keuskupan TNI-Polri,” jelasnya.
Sebelum mengikuti seleksi tersebut, Oktavianus telah menghabiskan waktu sebagai pastor rekan di Paroki Santa Familia Wae Nakeng, Kecamatan Lembor, Manggarai Barat, NTT.
Kabid Humas Poda NTT Kombes Pol Ariasandy mengatakan, ini merupakan yang pertama di Indonesia, seorang pastor Katolik diterima bergabung dalam keanggotaan Polri.
”Ini merupakan hal yang luar biasa, karena yang bersangkutan menjadi sosok pertama dari kalangan pastor agama Katolik yang diakomodir dalam penerimaan Polri,” ujar Ariasandy.
Pastor Oktovianus adalah lulusan sarjana filsafat STFK Ledalero (sekarang IFTK Ledalero), Maumere, NTT. Ia mengikuti seleksi SIPSS sebagai utusan Polres Manggarai Barat bersama sejumlah peserta dari disiplin ilmu lain.
Pada seleksi tingkat Panda Polda NTT, ia menjadi salah satu dari dua peserta yang dinyatakan lolos dan kemudian mengikuti seleksi tingkat nasional pada 17 hingga 29 Februari 2024.
Pada seleksi tingkat pusat, Pastor Oktovianus satu-satunya dari NTT yang diterima mengikuti pendidikan SIPSS Polri TA 2024. Ia kemudian akan melanjutkan pendidikan 6 bulan di Akpol Lemdiklat Polri, Semarang, Jawa Tengah.
SIPSS adalah rekrutmen calon perwira Polri. Setelah lulus, siswa akan menjadi Perwira Pertama Polri dengan pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda). Pada penerimaan kali ini, Polri menerima 100 peserta.
Penerimaan SIPSS ini sesuai pengumuman Kapolri Nomor Peng/1/DIK.2.1./2024 tanggal 8 Januari 2024. Adapun proses seleksi SIPSS 2024 mencakup serangkaian tes dan pemeriksaan ketat, dari administrasi hingga tes kompetensi, uji kesamaptaan jasmani dan tes psikologi.
Oktovianus lahir di Pagal, Kabupaten Manggarai, NTT, 8 Oktober 1995. Tamat dari SDK Tentang 2, Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat, ia melanjutkan pendidikan menengahnya di SMP Kemasyarakatan Ndoso.
Lebih lanjut, Oktovianus remaja kemudian meneruskan pendidikan di SMAK St. Ignatius Loyola Labuan Bajo, Manggarai Barat dan kemudian belajar filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero, Maumere, Sikka.
Setelah ditahbiskan menjadi imam Katolik, dirinya mengabdi sebagai pastor kapelan di Paroki Santa Familia Wae Nakeng, Lembor, Manggarai Barat, sebelum akhirnya mengikuti seleksi Perwira Polri.
(ams)