Salat Tarawih di Tengah Genangan Banjir, Warga Berangkat Naik Perahu
loading...
A
A
A
MUAROJAMBI - Bulan Ramadan 1445 Hijrah kali ini bagi warga Desa Pematang Jering, Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muarojambi, Jambi sedikit berbeda dari tahun sebelumnya.
Betapa tidak, banjir masih mengepung 2 RT di wilayah mereka selama 3 bulan terakhir.
Akibatnya untuk ibadah salat tarawih, warga harus menggunakan perahu untuk berangkat ke musala. Beruntungnya, musala tersebut berdiri dalam kondisi panggung.
Haryanto, salah seorang tokoh masyarakat mengatakan, tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya lantaran banjir masih terjadi.
"Tahun lalu tarawih tidak ada banjir, sekarang tarawih dalam suasana banjir," ungkapnya, Selasa (12/3/2024).
Dia bersyukur meski suasana banjir, namun warga tetap antusias untuk ibadah salat tarawih.
"Alhamdulillah salat tarawih di waktu banjir cukup lancar. Untuk pergi ke mushola, warga harus menggunakan perahu," tuturnya.
Menurutnya, di wilayah desanya di Desa Dusun Tua, Pematang Jering terdapat dua RT yang terendam banjir, yakni RT 3 dan RT 4.
Hal senada juga dituturkan Selamet, warga setempat bahwa banjir yang terjadi sudah sering terjadi selama banjir.
"Sudah 4 kali terjadi jadi warga susah beraktivitas. Kalau ketinggalan banjir mencapai 1,5 meter," imbuhnya.
Dirinya berharap, kondisi banjir bisa cepat berlalu sehingga warga bisa beraktivitas kembali seperti semula.
Betapa tidak, banjir masih mengepung 2 RT di wilayah mereka selama 3 bulan terakhir.
Akibatnya untuk ibadah salat tarawih, warga harus menggunakan perahu untuk berangkat ke musala. Beruntungnya, musala tersebut berdiri dalam kondisi panggung.
Haryanto, salah seorang tokoh masyarakat mengatakan, tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya lantaran banjir masih terjadi.
"Tahun lalu tarawih tidak ada banjir, sekarang tarawih dalam suasana banjir," ungkapnya, Selasa (12/3/2024).
Dia bersyukur meski suasana banjir, namun warga tetap antusias untuk ibadah salat tarawih.
"Alhamdulillah salat tarawih di waktu banjir cukup lancar. Untuk pergi ke mushola, warga harus menggunakan perahu," tuturnya.
Menurutnya, di wilayah desanya di Desa Dusun Tua, Pematang Jering terdapat dua RT yang terendam banjir, yakni RT 3 dan RT 4.
Hal senada juga dituturkan Selamet, warga setempat bahwa banjir yang terjadi sudah sering terjadi selama banjir.
"Sudah 4 kali terjadi jadi warga susah beraktivitas. Kalau ketinggalan banjir mencapai 1,5 meter," imbuhnya.
Dirinya berharap, kondisi banjir bisa cepat berlalu sehingga warga bisa beraktivitas kembali seperti semula.
(shf)