Lembaga Dakwah PBNU Gelar Literasi Digital dan Edukasi Milenial

Sabtu, 09 Maret 2024 - 22:01 WIB
loading...
Lembaga Dakwah PBNU Gelar Literasi Digital dan Edukasi Milenial
Lembaga Dakwah PBNU menggelar Program Literasi Digital dan Edukasi Milenial di Depok, Jawa Barat. Foto/Ist
A A A
DEPOK - Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Program Literasi Digital dan Edukasi Milenial bekerja sama Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo).

Literasi digital digelar di 12 titik dengan bersinergi dan kolaborasi dengan LD PCNU dan LD PWNU Se-Indonesia. Mulai dari Kota Depok, Kota Bekasi, Trenggalek, Cilacap, Banyumas, Kota Tangerang Selatan, Serang, Kota Jakarta Timur, Tasikmalaya, Bekasi, Aceh dan Sleman.



Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU, KH Nurul Badruttamam menjelaskan, teknologi digital platform online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan generasi milenial. Mereka menghabiskan banyak waktu di media sosial, streaming platform dan mengkonsumsi konten digital.

"Strategi dakwah LD PBNU yang digunakan harus memberikan solusi yang relevan dan membantu mereka memahami agama dengan cara yang lebih inklusif dan aplikatif,” kata pria yang akrab dipanggil Kyai Nurul itu.

Sementara itu, pengurus Lembaga Dakwah PBNU KH Ghufron Mubin menyampaikan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam digital, yaitu manfaat, tantangan dan peluang, dan etika.

"Oleh karena itu penting karakter santri dalam dalam menggunakan medsos," ujarnya di Pondok Pesantren Assa'adah, Sabtu (9/3/2024).



Sedangan Ketua STIE NU Ar Ridho Depok, KH Fathuri Wahmad menyampaikan bahwa digitalisasi dakwah telah membawa dampak positif yang signifikan.

Dampak positif ini hanya tercapai ketika pendekatan yang tepat digunakan dalam digitalisasi dakwah. Dengan adanya kajian-kajian, ceramah, dan tulisan agama yang mudah diakses melalui internet, setiap individu memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memperdalam pemahaman agama mereka.

"Ini bisa menjadi jembatan untuk meningkatkan keimanan dan pemahaman tentang ajaran-ajaran agama yang sebelumnya sulit diakses," tuturnya.

Ketua Komisi Infokom MUI Kota Depok, H. Andre Anjarkasih Suyanto menuturkan dunia maya ada aturan-aturan yang perlu kita perhatikan.

"Ketika komunikasi lakukanlah orang lain sebagai manusia, melihat kondisi waktu saat berkomunikasi," jelasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6043 seconds (0.1#10.140)