4 Putri Kertanegara yang Jadi Istri Raden Wijaya, Nomor Buncit Bergelar Rajapatni
loading...
A
A
A
Empat putri Raja Kertanegara yang menjadi istri Raden Wijaya penguasa Kerajaan Majapahit. Salah satunya adalah Gayatri, wanita yang tak kalah cantik dengan Cleopatra.
Kisah pernikahan Raden Wijaya dengan keempat putri raja terakhir Singasari diceritakan dalam Kakawin Negarakertagama. Informasi tersebut tertera pada pupuh 46/1 yang menyinggung perkawinan Raja Kertarajasa Jayawardhana atau biasa dikenal Raden Wijaya.
Lantas, siapa saja putri Raja Kertanegara yang menjadi istri Raden Wijaya? Berikut ini ulasannya yang bisa disimak.
1. Tribhuwaneswari
Tribhuwaneswari adalah putri sulung Raja Kertanegara. Pada salah satu pupuh di kakawin Negarakertagama sebagaimana dikutip dari buku "Arya Wiraja dan Lamajang Tigang Juru" karya Mansur Hidayat.
Dia pernah disebut sebagai ‘Ndan Sang Sri Parameswari Tri Bhuwana nama Graja Nindita’ yang berarti “Adapun sang Parameswari Tribhuwana yang sulung cantik tanpa cela”.
Pada Prasasti Penanggungan (1296), diceritakan pula sifat dari masing-masing putri Kertanegara. Hal ini juga termasuk Sri Parameswari Dyah Dewi Tribhuwaneswari.
Putri sulung Kertanegara ini disebutkan sebagai sosok putri yang ahli dalam permainan kata (mahalalita). Kemampuannya ini bisa dimaklumi sebagai seorang putri sulung dan putri mahkota Singasari.
2. Narendraduhita
Berikutnya ada Narendraduhita. Pada kakawin Negarakertagama, ia pernah disebut sebagai ‘Tansah Dyah Duhita Prakasita Mahadewyanulus Ring Hajong’ yang memiliki arti “tiada lain Dyah Duhita tersohor wanita rupawan tiada tara”.
Kisah pernikahan Raden Wijaya dengan keempat putri raja terakhir Singasari diceritakan dalam Kakawin Negarakertagama. Informasi tersebut tertera pada pupuh 46/1 yang menyinggung perkawinan Raja Kertarajasa Jayawardhana atau biasa dikenal Raden Wijaya.
Lantas, siapa saja putri Raja Kertanegara yang menjadi istri Raden Wijaya? Berikut ini ulasannya yang bisa disimak.
Istri Raden Wijaya
1. Tribhuwaneswari
Tribhuwaneswari adalah putri sulung Raja Kertanegara. Pada salah satu pupuh di kakawin Negarakertagama sebagaimana dikutip dari buku "Arya Wiraja dan Lamajang Tigang Juru" karya Mansur Hidayat.
Dia pernah disebut sebagai ‘Ndan Sang Sri Parameswari Tri Bhuwana nama Graja Nindita’ yang berarti “Adapun sang Parameswari Tribhuwana yang sulung cantik tanpa cela”.
Pada Prasasti Penanggungan (1296), diceritakan pula sifat dari masing-masing putri Kertanegara. Hal ini juga termasuk Sri Parameswari Dyah Dewi Tribhuwaneswari.
Putri sulung Kertanegara ini disebutkan sebagai sosok putri yang ahli dalam permainan kata (mahalalita). Kemampuannya ini bisa dimaklumi sebagai seorang putri sulung dan putri mahkota Singasari.
2. Narendraduhita
Berikutnya ada Narendraduhita. Pada kakawin Negarakertagama, ia pernah disebut sebagai ‘Tansah Dyah Duhita Prakasita Mahadewyanulus Ring Hajong’ yang memiliki arti “tiada lain Dyah Duhita tersohor wanita rupawan tiada tara”.