Jelang Ramadan, 25 Titik Rawan Pengemis di Kota Bandung Diawasi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sebanyak 25 titik rawan jadi tempat mangkal gelandangan dan pengemis di Kota Bandung. Pemkot Bandung mengantisipasi kemunculan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) musiman itu saat bulan suci Ramadan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, telah menggelar rapat dengan Dinas Sosial (Dinsos) dan Satpol PP Kota Bandung dan akan melakukan penertiban PMKS selama Ramadan.
Pemkot Bandung, kata Sekda, sering mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait aksi PMKS yang meresahkan di perempatan jalan.
"Ya kemarin kan kami sudah rapat koordinasi. Nanti Dinsos dan Satpol PP akan melakukan penertiban," kata Sekda Kota Bandung, Rabu (6/3/2024).
Ema Sumarna menyatakan, keluhan masyarakat mayoriyas terkait banyak pengemis meminta-minta dengan memaksa. Bahkan ada pengguna jalan yang dicakar pengemis karena tak memberikan uang.
Selain itu, ujar Ema Sumarna, pemkot menerima keluhan tentang pengamen yang meminta paksa kepada wisatawan di Jalan Braga dan Asia Afrika. Kondisi tersebut membuat para pengunjung tidak nyaman berkunjung ke Kota Bandung.
Ema mengimbau semua pihak tertib aturan. Karena itu, petugas akan melakukan penertiban terhadap PMKS yang menganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat.
"(Gelandangan, pengemis, dan pengamen) jangan sampai memberikan ancaman kepada orang lain, memaksa orang lain (untuk memberi uang)," ujar Ema.
Setelah ditertibkan, tutur Ema, para PMKS akan dilakukan pembinaan. Mereka yang dari luar Kota Bandung akan dikembalikan ke daerah masing-masing.
Ema menuturkan, masyarakat diimbau memberikan uang kepada pengemis dan gelandangan. Sebab di dalam aturan tidak diperbolehkan dan dapat dikenakan sanksi.
Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bandung Irfan Alamsyah mengatakan, tim terus melakukan pengawasan di sejumlah titik rawan PMKS. Terdapat 25 titik rawan dengan kehadiran PMKS. "Nah itu di 25 titik rawan ya," kata Irfan Alamsyah.
Irfan Alamsyah menyatakan, titik-titik tersebut di antaranya, di kawasan Jalan Ahmad Yani, Laswi, seputaran Samsat Jalan Soekarno-Hata, Gedebage. Pasirkoja, Asia Afrika, dan Alun-Alun Kota Bandung.
"(PMKS) ada sebagian dari luar Kota Bandung. Tapi ada juga warga Kota Bandung," ujarnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, telah menggelar rapat dengan Dinas Sosial (Dinsos) dan Satpol PP Kota Bandung dan akan melakukan penertiban PMKS selama Ramadan.
Pemkot Bandung, kata Sekda, sering mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait aksi PMKS yang meresahkan di perempatan jalan.
"Ya kemarin kan kami sudah rapat koordinasi. Nanti Dinsos dan Satpol PP akan melakukan penertiban," kata Sekda Kota Bandung, Rabu (6/3/2024).
Ema Sumarna menyatakan, keluhan masyarakat mayoriyas terkait banyak pengemis meminta-minta dengan memaksa. Bahkan ada pengguna jalan yang dicakar pengemis karena tak memberikan uang.
Selain itu, ujar Ema Sumarna, pemkot menerima keluhan tentang pengamen yang meminta paksa kepada wisatawan di Jalan Braga dan Asia Afrika. Kondisi tersebut membuat para pengunjung tidak nyaman berkunjung ke Kota Bandung.
Ema mengimbau semua pihak tertib aturan. Karena itu, petugas akan melakukan penertiban terhadap PMKS yang menganggu kenyamanan dan keamanan masyarakat.
"(Gelandangan, pengemis, dan pengamen) jangan sampai memberikan ancaman kepada orang lain, memaksa orang lain (untuk memberi uang)," ujar Ema.
Setelah ditertibkan, tutur Ema, para PMKS akan dilakukan pembinaan. Mereka yang dari luar Kota Bandung akan dikembalikan ke daerah masing-masing.
Ema menuturkan, masyarakat diimbau memberikan uang kepada pengemis dan gelandangan. Sebab di dalam aturan tidak diperbolehkan dan dapat dikenakan sanksi.
Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bandung Irfan Alamsyah mengatakan, tim terus melakukan pengawasan di sejumlah titik rawan PMKS. Terdapat 25 titik rawan dengan kehadiran PMKS. "Nah itu di 25 titik rawan ya," kata Irfan Alamsyah.
Irfan Alamsyah menyatakan, titik-titik tersebut di antaranya, di kawasan Jalan Ahmad Yani, Laswi, seputaran Samsat Jalan Soekarno-Hata, Gedebage. Pasirkoja, Asia Afrika, dan Alun-Alun Kota Bandung.
"(PMKS) ada sebagian dari luar Kota Bandung. Tapi ada juga warga Kota Bandung," ujarnya.
(shf)