Akses Jalan PLTA Upper Cisokan Berikan Manfaat Bagi Rakyat Bandung dan Cianjur

Jum'at, 23 Februari 2024 - 16:33 WIB
loading...
Akses Jalan PLTA Upper Cisokan Berikan Manfaat Bagi Rakyat Bandung dan Cianjur
Akses jalan yang dibangun untuk menghubungkan Jalan Saguling di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG BARAT - Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) Persero saat ini tengah mengerjakan pembangunan PLTS Upper Cisokan Pumped Storage (UCPS) yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur.

Dimana langkah itu merupakan hadirnya PT PLN (Persero) yang terus memberikan fokus pada pengembangan ekosistem akselerasi energi baru terbarukan (EBT), salah satunya dengan menambah kapasitas pembangkit ramah lingkungan seperti PLTA.

Meski belum memasuki tahap konstruksi utama, namun infrastruktur pendukung seperti akses jalan telah rampung dikerjakan. Akses jalan yang dibangun untuk menghubungkan jalan Saguling ke lokasi proyek sepanjang 30 km dan lebar 12.



Salah satu tokoh pemuda Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Iwan mengatakan bahwa adanya akses jalan tersebut telah mempermudah kegiatan hariannya. Dirinya menyebut tidak perlu memikirkan biaya transportasi yang mahal.

“Jalan (PLTA) upper cisokan ini mempermudah kegiatan sehari-hari saya. Kalau dulu mau ke Cililin itu ongkosnya mahal. Pakai motor susah. Harus jalan kaki dulu ke Jalan Desa Cibitung baru bisa pakai motor dari sana,” kata Iwan.

”Tapi sekarang, saya bisa gampang pakai motor karena ada jalan ini. Jadi kalau mau ke Cililin atau ke Bandung sekalipun, saya tidak pernah khawatir dengan ongkos transport,” sambungnya.

Manfaat dari jalan ini juga diamini oleh Harun Alrosyid, salah seorang tokoh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sukaresmi.

Dirinya bersama petani kebun lainnya menggunakan jalan ini untuk mengangkut hasil kebun untuk dijual ke luar daerah. Harun menyebut, saat ini dia mampu memangkas biaya transportasi sampai sepertiga dari sebelumnya.

“Jalan akses Cisokan ini bisa menurunkan biaya transportasi hasil kebun seperti pisang, aren, dan lainnya. Saya sebagai LMDH desa ini sangat merasakan hal tersebut. Dulu saya merasakan begitu susah dan mahalnya transportasi untuk dijual ke luar,” ungkapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3349 seconds (0.1#10.140)