IRT di Sudiang Ditemukan Tak Bernyawa dengan 2 Luka di Tubuh
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Warga Perumahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar digegerkan meninggalnya ibu rumah tangga (IRT) bernama Dewi, Kamis (13/8/2020) sekira pukul 11.34 Wita. Wanita berusia 65 tahun itu ditemukan tak bernyawa dalam posisi tengkurap di ruang tamu rumahnya.
Kapolsek Biringkanaya, Kompol Wayan Wayracana Aryawan menuturkan, Dewi diketahui tinggal sendiri di rumah itu. Dewi ditemukan pertama kali oleh tetangganya, Rohani. Kabar meninggalnya Dewi dilaporkan ke ketua RW, kemudian diteruskan ke petugas kepolisian.
Tidak lama setelah laporan diterima, lanjut Wayan, pihaknya berkoordinasi dengan Tim Dokpol Polda Sulsel dan Inafis Polrestabes Makassar untuk melakukan pemeriksaan awal, sekaligus mengevakuasi tubuh Dewi ke Rumah Sakit Bhayangkara .
"Hasil pemeriksaan awal, ditemukan luka dan darah. Ada di tangan sebelah kanan dan kaki sebelah kiri. Tapi kita masih tunggu hasil pemeriksaan dari dokpol untuk mengetahui jenis luka tersebut," jelas Wayan.
Mantan Kabag Ops Brimob Polda Sulsel ini enggan berspekulasi kemungkinan adanya unsur kekerasan dalam kematian Dewi. Mengingat jenazah Dewi masih diotopsi oleh tim Dokpol.
Meski begitu untuk mengusut penyebab pasti kematian Dewi, lanjut Wayan, pihaknya mengambil keterangan saksi-saksi yang umumnya adalah tetangga dekat almarhumah, dikuatkan dengan bukti-bukti yang diamankan di rumah korban.
"Saksi yang kita periksa tetangga yang menemukan pertama kali, dan juga kita akan panggil anaknya, untuk pengembangan. Barang bukti ada pakaian, dan barang lainnya milik korban," jelas Wayan.
Dari informasi yang dihimpun di lokasi, Dewi memang tinggal sendiri, lantaran anaknya sudah berkeluarga, sementara suaminya sudah lama meninggal dunia karena penyakit yang diderita.
"Kurang tahuka berapa anaknya. Tapi memang sendiri ini kodong. Kadang ada saudaranya atau ponakannya temani bermalam. Kalau sakit saya tidak tahu juga. Karena jarang keluar, mungkin karena tuami juga," ungkap salah satu warga yang enggan disebut identitasnya.
Kini jenazah Dewi masih berada di ruang forensik Dokpol Polda Sulsel Jalan Kumala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Kapolsek Biringkanaya, Kompol Wayan Wayracana Aryawan menuturkan, Dewi diketahui tinggal sendiri di rumah itu. Dewi ditemukan pertama kali oleh tetangganya, Rohani. Kabar meninggalnya Dewi dilaporkan ke ketua RW, kemudian diteruskan ke petugas kepolisian.
Tidak lama setelah laporan diterima, lanjut Wayan, pihaknya berkoordinasi dengan Tim Dokpol Polda Sulsel dan Inafis Polrestabes Makassar untuk melakukan pemeriksaan awal, sekaligus mengevakuasi tubuh Dewi ke Rumah Sakit Bhayangkara .
"Hasil pemeriksaan awal, ditemukan luka dan darah. Ada di tangan sebelah kanan dan kaki sebelah kiri. Tapi kita masih tunggu hasil pemeriksaan dari dokpol untuk mengetahui jenis luka tersebut," jelas Wayan.
Mantan Kabag Ops Brimob Polda Sulsel ini enggan berspekulasi kemungkinan adanya unsur kekerasan dalam kematian Dewi. Mengingat jenazah Dewi masih diotopsi oleh tim Dokpol.
Meski begitu untuk mengusut penyebab pasti kematian Dewi, lanjut Wayan, pihaknya mengambil keterangan saksi-saksi yang umumnya adalah tetangga dekat almarhumah, dikuatkan dengan bukti-bukti yang diamankan di rumah korban.
"Saksi yang kita periksa tetangga yang menemukan pertama kali, dan juga kita akan panggil anaknya, untuk pengembangan. Barang bukti ada pakaian, dan barang lainnya milik korban," jelas Wayan.
Dari informasi yang dihimpun di lokasi, Dewi memang tinggal sendiri, lantaran anaknya sudah berkeluarga, sementara suaminya sudah lama meninggal dunia karena penyakit yang diderita.
"Kurang tahuka berapa anaknya. Tapi memang sendiri ini kodong. Kadang ada saudaranya atau ponakannya temani bermalam. Kalau sakit saya tidak tahu juga. Karena jarang keluar, mungkin karena tuami juga," ungkap salah satu warga yang enggan disebut identitasnya.
Kini jenazah Dewi masih berada di ruang forensik Dokpol Polda Sulsel Jalan Kumala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
(luq)