Gempa 6,4 SR di Lombok, 3 Orang Tewas dan Puluhan Rumah Rusak

Minggu, 29 Juli 2018 - 09:58 WIB
Gempa 6,4 SR di Lombok, 3 Orang Tewas dan Puluhan Rumah Rusak
Gempa 6,4 SR di Lombok, 3 Orang Tewas dan Puluhan Rumah Rusak
A A A
JAKARTA - Tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempabumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang Lombok, Bali dan Sumbawa pada Minggu (29/7/2018) pukul 05.47 WIB.

Selain korban meninggal dunia, 12 orang luka dan puluhan rumah dan bangunan rusak. Posko BNPB masih terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi NTB, BPBD Bali dan BPBD kabupaten/kota untuk mendata korban.

Adapun bangunan yang rusak di antaranya di Kecamatan Sambelia dan Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur, dan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.

Di Kecamatan Sembalun, terdata 1 orang meninggal dunia dan 7 orang luka. Di Kecamatan Sambelia, terdapat 1 orang meninggal dunia. Di Kecamatan Bayan Elen terdapat 1 orang meninggal dunia dan 5 orang luka berat. Korban meninggal dan luka akibat tertimpa oleh bangunan yang roboh.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, pusat gempa di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan kedalaman 24 km. Gempa terjadi akibat akivitas Sesar Naik Flores. Gempa tidak berpotensi tsunami.

“Gempa susulan terus berlangsung dengan intensitas gempa yang lebih kecil. Hingga pukul 08.09 WIB telah terjadi 43 gempa susulan dengan gempa susulan paling kuat adalah 5,7 SR,” kata Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu pagi (29/7/2018).

Gempa juga dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja, Gianyar dan beberapa wilayah di Bali.

Masyarakat di Lombok Timur dan Kota Mataram merasakan gempa dengan guncangan keras selama 10 detik. Warga panik dan berhamburan keluar rumah. Masyarakat berlindung di jalan, lapangan dan tanah kosong untuk menghindari bangunan roboh. Beberapa kali gempa susulan dirasakan cukup keras hingga lemah.

Masyarakat dan wisatawan di Bali juga merasakan gempa dengan guncangan sedang hingga keras. Banyak warga dan wisatawan yang segera keluar rumah dan bangunan untuk mengantisipasi dampak gempa.

BPBD bersama unsur lainnya dari TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan dan lainnya masih melakukan penanganan darurat. Untuk sementara pendakian Gunung Rinjani ditutup karena ada indikasi longsor berupa debu disekitar gunung.

Dampak gempa, kebutuhan dan penanganan darurat masih terus dilakukan. Fokus utama saat ini adalah evakuasi, pertolongan dan penyelamatan korban. Beberapa korban masih dirawat di Puskesmas.
Gempa 6,4 SR di Lombok, 3 Orang Tewas dan Puluhan Rumah Rusak
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4262 seconds (0.1#10.140)