Ramalan Sunan Giri Bikin Panembahan Senopati Perkuat Perisai Pertahanan Mataram
loading...
A
A
A
Senopati atau Sutawijaya menyimak betul pesan ayahnya Ki Pamanahan perihal ramalan Sunan Giri. Hal ini membuat Senopati berusaha semaksimal mungkin mewujudkan membangun Kerajaan Mataram sesuai ramalan yang diceritakan ayahnya dari Sunan Giri.
Saat itu suao meninggalnya Ki Pamanahan dan peralihan kekuasaan ke anak pertamanya Senopati, Mataram berangsur-angsur semakin berkembang pesat. Kampung baru itu dalam waktu yang relatif pendek mulai didatangi orang.
Memang saat itu status Mataram yang sebelumnya Alas Mentaok, masih merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Pajang di bawah kuasa Sultan Hadiwijaya. Sultan Hadiwijaya sendiri mengangkat Senopati usai Ki Pamanahan meninggal dunia sebagai penguasa di sana.
Tak hanya mengangkat sebagai penguasa saja, Sultan Hadiwijaya sebagaimana dikutip dari "Tuah Bumi Mataram: Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II", juga menganggap Senopati sebagai anak angkatnya.
Singkat kata Senopati membuat wilayah Mataram kian maju. Sehingga Mataram yang awalnya hanya hutan, kemudian berkembang menjadi sebuah kota.
Karena perkembangan ini, Senopati Sutawijaya sebagai pemimpin Mataram kemudian memerintahkan rakyatnya untuk mencetak batu bata sebagai bahan membuat banteng.
Banteng inilah yang hendak dijadikan sebagai perisai kota Mataram. Karena kesibukannya membangun Mataram itu, maka tak terasa sudah satu tahun lewat.
Senopati Sutawijaya seharusnya menghadap ke Pajang sebagaimana yang ia janjikan ketika di hadapan Sultan Hadiwijaya. Ia bukannya lupa tapi memang di dalam dirinya tidak ada niat untuk menghadap ke Pajang.
Saat itu suao meninggalnya Ki Pamanahan dan peralihan kekuasaan ke anak pertamanya Senopati, Mataram berangsur-angsur semakin berkembang pesat. Kampung baru itu dalam waktu yang relatif pendek mulai didatangi orang.
Memang saat itu status Mataram yang sebelumnya Alas Mentaok, masih merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Pajang di bawah kuasa Sultan Hadiwijaya. Sultan Hadiwijaya sendiri mengangkat Senopati usai Ki Pamanahan meninggal dunia sebagai penguasa di sana.
Tak hanya mengangkat sebagai penguasa saja, Sultan Hadiwijaya sebagaimana dikutip dari "Tuah Bumi Mataram: Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II", juga menganggap Senopati sebagai anak angkatnya.
Singkat kata Senopati membuat wilayah Mataram kian maju. Sehingga Mataram yang awalnya hanya hutan, kemudian berkembang menjadi sebuah kota.
Karena perkembangan ini, Senopati Sutawijaya sebagai pemimpin Mataram kemudian memerintahkan rakyatnya untuk mencetak batu bata sebagai bahan membuat banteng.
Banteng inilah yang hendak dijadikan sebagai perisai kota Mataram. Karena kesibukannya membangun Mataram itu, maka tak terasa sudah satu tahun lewat.
Senopati Sutawijaya seharusnya menghadap ke Pajang sebagaimana yang ia janjikan ketika di hadapan Sultan Hadiwijaya. Ia bukannya lupa tapi memang di dalam dirinya tidak ada niat untuk menghadap ke Pajang.