Pantauan Udara Gunung Lewotobi, BNPB: Permukiman Aman dari Aliran Lava
loading...
A
A
A
FLORES TIMUR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan pantauan udara pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Suharyanto melakukan peninjauan udara menggunakan helikopter BNPB selama kurang lebih 15 menit. Dia melihat jalur lava yang menghanguskan vegetasi hutan belukar lereng Lewotobi Laki-Laki di sektor timur laut.
Dari atas helikopter, Kepala BNPB juga melihat beberapa asap berwarna putih masih keluar di beberapa titik. “Beruntungnya, tidak satupun ditemukan permukiman penduduk di area tersebut,” dalam keterangan resminya, Rabu (31/1/2024).
“Hal itu dapat diartikan bahwa aliran lava dipastikan tidak berdampak langsung kepada masyarakat, kecuali abu vulkanik yang dapat menyebar ke segala arah oleh arah angin, maupun lontaran lava pijar,” paparnya.
Sebelumnya, Suharyanto juga mendatangi Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-Laki. Dia membidik puncak Lewotobi Laki-Laki menggunakan kamera yang sudah dilengkapi lensa telephoto, sebagai salah satu instrumen alat perekaman data visual.
Dari pantauan visual itu, pandangan Suharyanto terhalang kabut yang menyembunyikan puncaknya. Suharyanto kemudian memeriksa instrumen lain yang berada di dalam ruangan pos pengamatan.
Dari petugas pos pantau, Suharyanto mendapatkan kejelasan bagaimana PVMBG menetapkan kenaikan dan penurunan level status gunungapi. Instrumen yang dimiliki di sana juga sama yang digunakan di lokasi lain seperti di gunungapi Marapi, Sinabung, Lewotolok dan sebagainya.
“Alat instrumen ini sama canggihnya seperti di pos-pos lain,” jelas Suharyanto.
Suharyanto melakukan peninjauan udara menggunakan helikopter BNPB selama kurang lebih 15 menit. Dia melihat jalur lava yang menghanguskan vegetasi hutan belukar lereng Lewotobi Laki-Laki di sektor timur laut.
Dari atas helikopter, Kepala BNPB juga melihat beberapa asap berwarna putih masih keluar di beberapa titik. “Beruntungnya, tidak satupun ditemukan permukiman penduduk di area tersebut,” dalam keterangan resminya, Rabu (31/1/2024).
“Hal itu dapat diartikan bahwa aliran lava dipastikan tidak berdampak langsung kepada masyarakat, kecuali abu vulkanik yang dapat menyebar ke segala arah oleh arah angin, maupun lontaran lava pijar,” paparnya.
Sebelumnya, Suharyanto juga mendatangi Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-Laki. Dia membidik puncak Lewotobi Laki-Laki menggunakan kamera yang sudah dilengkapi lensa telephoto, sebagai salah satu instrumen alat perekaman data visual.
Dari pantauan visual itu, pandangan Suharyanto terhalang kabut yang menyembunyikan puncaknya. Suharyanto kemudian memeriksa instrumen lain yang berada di dalam ruangan pos pengamatan.
Dari petugas pos pantau, Suharyanto mendapatkan kejelasan bagaimana PVMBG menetapkan kenaikan dan penurunan level status gunungapi. Instrumen yang dimiliki di sana juga sama yang digunakan di lokasi lain seperti di gunungapi Marapi, Sinabung, Lewotolok dan sebagainya.
“Alat instrumen ini sama canggihnya seperti di pos-pos lain,” jelas Suharyanto.