Gunung Merapi Muntahkan 3 Kali Awan Panas Secara Beruntun
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Gunung Merapi kembali muntahkan rentetan awan panas, Kamis (24/1/2024) sore. Tiga kali retentan awan panas guguran terjadi pada pukul 16:06, 16:09, dan 16:13 WIB dengan Amplitudo max 29 mm berdurasi 150.6 detik, jarak luncur maksimal 1.500 meter ke Barat Daya (Kali Bebeng).
“Visual Gunung Merapi tampak dan arah angin ke Timur. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” tulis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
BPPTKG menyebut belum ada laporan adanya hujan abu. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan diminta agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," tambah BPPTKG.
“Visual Gunung Merapi tampak dan arah angin ke Timur. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” tulis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
BPPTKG menyebut belum ada laporan adanya hujan abu. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan diminta agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," tambah BPPTKG.
(wib)