Bertemu Group Tionghoa Benteng Tangsel, HT Jelaskan Alasan Dirikan Partai Perindo
loading...
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bertemu Group Tionghoa Benteng Tangsel di Resto Remaja Kuring, Serpong, Senin (22/1/2024). HT menjelaskan alasan mendirikan Partai Perindo. Foto/Hambali
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) bertemu Group Tionghoa Benteng Tangsel di Resto Remaja Kuring, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (22/1/2024). HT menjelaskan alasan mendirikan Partai Perindo .
Dalam sambutannya, HT memaparkan latar belakang mengapa Partai Perindo didirikan. "Karena saya ingin Indonesia berubah, nanti saya sebutkan alasannya. Jadi itulah kenapa ada Partai Perindo ," kata HT.
Perubahan yang dimaksudnya adalah soal kesejahteraan. Menurut HT, persatuan dan kesatuan itu mustahil terwujud selama masyarakat belum sejahtera. "Kesejahteraan itu harus diwujudkan dulu baru persatuan dan kesatuan, itu klop. Makanya namanya Perindo, Persatuan Indonesia," jelasnya.
Dia lantas mengajak seluruh kader partai untuk berjuang maksimal merebut kursi legislatif di tingkat kota dan kabupaten, provinsi, hingga DPR RI.
Upaya itu harus dilakukan untuk menciptakan kebijakan pro kesejahteraan melalui parlemen. Sebab, Indonesia akan berubah manakala warga miskin sudah naik kelas.
"Dan yang bisa mengubah itu hanya partai politik, kenapa? Karena partai politik dapat menempatkan kader-kadernya sebagai wakil rakyat di legislatif," kata HT.
Dalam sambutannya, HT memaparkan latar belakang mengapa Partai Perindo didirikan. "Karena saya ingin Indonesia berubah, nanti saya sebutkan alasannya. Jadi itulah kenapa ada Partai Perindo ," kata HT.
Perubahan yang dimaksudnya adalah soal kesejahteraan. Menurut HT, persatuan dan kesatuan itu mustahil terwujud selama masyarakat belum sejahtera. "Kesejahteraan itu harus diwujudkan dulu baru persatuan dan kesatuan, itu klop. Makanya namanya Perindo, Persatuan Indonesia," jelasnya.
Dia lantas mengajak seluruh kader partai untuk berjuang maksimal merebut kursi legislatif di tingkat kota dan kabupaten, provinsi, hingga DPR RI.
Upaya itu harus dilakukan untuk menciptakan kebijakan pro kesejahteraan melalui parlemen. Sebab, Indonesia akan berubah manakala warga miskin sudah naik kelas.
"Dan yang bisa mengubah itu hanya partai politik, kenapa? Karena partai politik dapat menempatkan kader-kadernya sebagai wakil rakyat di legislatif," kata HT.
(zik)
Lihat Juga :
