Berkah SBMPTN, Bocah SD Penjual Alas Ujian Raup Untung

Selasa, 08 Mei 2018 - 12:27 WIB
Berkah SBMPTN, Bocah SD Penjual Alas Ujian Raup Untung
Berkah SBMPTN, Bocah SD Penjual Alas Ujian Raup Untung
A A A
SEMARANG - Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) menjadi berkah tersendiri bagi dua bocah penjual alas ujian di kawasan Kampus Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah. Meski suaranya habis untuk menawarkan dagangan kepada peserta tes, mereka bisa mengantongi uang jutaan rupiah.

Sejak selepas Subuh, Bilqis Wina (10) dan sepupunya Alfin Nurrohman (12) sudah berada di kawasan Kampus Undip, Tembalang, Semarang. Mereka sibuk menawarkan dagangan alas ujian yang terbuat dari papan tripleks kepada setiap pengendara yang melintas.

Meski masih pemula, mereka terlihat gesit melayani calon peserta tes yang memilih papan ujian. Umumnya, pembeli memilih papan alas tes yang telah dilengkapi penjepit soal.

Alas ujian itu dijual dengan harga Rp20 ribu hingga Rp25 ribu. Sementara, papan yang tak dilengkapi penjepit dijual seharga Rp15 ribu.

"Sejak habis Subuh tadi saya sudah berada di sini (Kampus Undip). Ya menawarkan papan ujian ini agar laku. Teriak-teriak dikit sampai suara habis," kata Bilqis sembari tertawa, Selasa (8/5/2018).

Bocah kelas 4 SD itu mengaku baru pertama kali berjualan alas ujian karena tertarik diajak orang tuanya. Apalagi, hari ini dia libur karena sekolahnya digunakan ujian untuk pelajar kelas 6.

"Dari tadi ya udah banyak yang dijual. Lumayan lah, nanti bisa buat beli buku dan jajan," lugas gadis kecil berkerudung itu.

Sepupunya, Alfin Nurrohman, mengatakan hal sama. Berjualan alas ujian merupakan pengalaman perdana, meski kedua orang tuanya selalu mendulang rezeki ketika musim ujian di Kampus Undip.

"Saya kan kelas 5, makanya juga libur. Daripada di rumah saja, makanya ikut ke sini. Seru, menambah pengalaman. Kalau orang tua saya tiap tahun pasti ke sini jualan papan dan alas tulis," kata bocah berambut lurus itu.

Selama berjualan di tengah ramainya lalu lalang kendaraan, mereka masih dalam pengawasan orang tuanya. Setidaknya 60 alas papan ujian berhasil dijual dua bocah tersebut.

"Kalau rata-rata Rp20 ribu, kalau 60 papan ya sudah dapat Rp1,2 juta. Ini ada alat tulis juga, tapi yang paling laku adalah alas. Lumayan berdagang gini sekaligus mengajarkan anak-anak untuk mandiri," tutur Wasik, sambil mengawasi anak dan keponakannya.

Sekadar diketahui, SBMPTN di Undip diikuti sebanyak 18.490 peserta dari kelompok Sosial Humaniora. Dari jumlah itu, sebanyak 460 peserta mengikuti ujian masuk melalui ujian tulis berbasis komputer, sementara ujian tulis berbasis cetak diikuti oleh 18.030 peserta.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1079 seconds (0.1#10.140)