Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, 25 Keluarga Diungsikan
loading...
Aktivitas Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, meningkat menjadi status siaga, Kamis (11/1/2024). Foto/iNewsTV/Agung Sulistyo
A
A
A
TANAH DATAR - Aktivitas Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, meningkat menjadi status siaga, Kamis (11/1/2024). Sebanyak 25 keluarga terdiri dari 64 jiwa diungsikan ke musala di Kenagarian Koto Baru, Kecamatan X Koto, Tanah Datar.
Warga memilih mengungsi karena merasa ketakutan dengan aktivitas Gunung Marapi yang meningkat dan diiringi suara dentuman erupsi . Pengungsi sebagian besar terdiri dari orang dewasa dan beberapa anak serta balita.
Menurut warga setiap ada dentuman dari Gunung Marapi seluruh bangunan di sekitar bergetar keras. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran warga yang tinggal di sekitar Gunung Marapi.
“Dengan kondisi tersebut, sebanyak 25 KK yang bermukim di sekitar tower Gungng Marapi memilih mengungsi ke daerah aman,” kata Ade Jainal, seorang warga yang ikut mengungsi.
Muklis, Camat X Koto mengatakan, warga yang mengungsi yang bermukim di sekitaran tower jalur pendakian Gunung Marapi. Meskipun belum ada ancaman serius dari erupsi Gunung Marapi, warga memilih untuk mengungsi demi keselamatan.
Pemerintah akan berkordinasi dengan PVMBG terkait jarak aman permukiman pengungsi dengan puncak Gunung Marapi. “Untuk kebutuhan masyarakat pemerintah daerah sudah menyalurkan bantuan sembako, seperti beras, mie instan, dan telur,” ujarnya.
Berdasarkan rapat kordinasi antisipasi bencana erupsi Gunung Marapi, Erdata Nagari Koto Baru merupakan salah satu nagari yang terdekat dengan puncak atau kawah Gunung Marapi. Nagari ini masuk kategori berisiko tinggi terhadap ancaman letusan Gunung Marapi.
Warga memilih mengungsi karena merasa ketakutan dengan aktivitas Gunung Marapi yang meningkat dan diiringi suara dentuman erupsi . Pengungsi sebagian besar terdiri dari orang dewasa dan beberapa anak serta balita.
Menurut warga setiap ada dentuman dari Gunung Marapi seluruh bangunan di sekitar bergetar keras. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran warga yang tinggal di sekitar Gunung Marapi.
“Dengan kondisi tersebut, sebanyak 25 KK yang bermukim di sekitar tower Gungng Marapi memilih mengungsi ke daerah aman,” kata Ade Jainal, seorang warga yang ikut mengungsi.
Muklis, Camat X Koto mengatakan, warga yang mengungsi yang bermukim di sekitaran tower jalur pendakian Gunung Marapi. Meskipun belum ada ancaman serius dari erupsi Gunung Marapi, warga memilih untuk mengungsi demi keselamatan.
Pemerintah akan berkordinasi dengan PVMBG terkait jarak aman permukiman pengungsi dengan puncak Gunung Marapi. “Untuk kebutuhan masyarakat pemerintah daerah sudah menyalurkan bantuan sembako, seperti beras, mie instan, dan telur,” ujarnya.
Baca Juga :
Status Gunung Marapi Sumbar Naik Jadi Siaga
Berdasarkan rapat kordinasi antisipasi bencana erupsi Gunung Marapi, Erdata Nagari Koto Baru merupakan salah satu nagari yang terdekat dengan puncak atau kawah Gunung Marapi. Nagari ini masuk kategori berisiko tinggi terhadap ancaman letusan Gunung Marapi.
(wib)
Lihat Juga :
