Pemerintah Hingga LSM Diminta Kolaborasi Cegah Karhutlah
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Memasuki pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau membuat berbagai pihak meminta pemerintah untuk mengantisipasi kebakaran hutan , kebun dan lahan (Karhutbunlah) sehingga tidak menyebabkan kabut asap seperti tahun-tahun belakangan.
Pemerintah, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) menyikapi serius hal tersebut. Menurut Kasubdit KLHK, Israr Albar pihaknya akan fokus pada pencegahan Karhutbunlah. (Baca juga: KLHK Latih Sejumlah Desa dalam Pengendalian Karhutla )
Selain itu, pencegahan Karhutbunlah juga akan melibatkan 5 stakeholder terkait yakni Pemerintah, pemegang izin atau korporasi, masyarakat, perguruan tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). (Baca juga: Hadapi Musim Kemarau, Pembasahan Lahan Gambut Bakal Lebih Galak )
“Ada 3 kebijakan nasional dalam karhutbunla, yaitu pencegahan seperti patroli terpadu dan mandiri, penanggulangan serta penanggulangan pasca kebakaran,” kata Israr, Jumat (7/8/2020).
"KLHK mempunyai program pencegahan dan penanggulangan karhutbunla yaitu program Kampung Iklim dan aplikasi Si Pakar Hutan," kata Israr lagi.
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) daerah Sumatera Selatan mengatakan, tahun 2020 ini merupakan tahun kemarau basah. Namun, hal tersebut tidak boleh membuat semua pihak lengah.
“Kami berperan aktif dan tergabung dengan Satgas Darurat Bencana Asap Sumsel, secara terbuka berkolaborasi dengan multi stakeholder, mulai pencegahan, mitigasi dan lainnya,” ucap dia.
Ada upaya pengendalian dari perusahaan mitra APP Sinar Mas terutama di Kabupaten OKI dan Muba. Yaitu Integrated Fire Management (IFM). Didalamnya dilakukan Prevention seperti program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), Masyarakat Peduli Api (MPA), pos bersama, patroli gabungan, membuat kanal blocking, menentukan peta rawan kebakaran dan identifikasi area prioritas.
“Aksi cegah kebakaran bersama kita lakukan dengan beberapa Babinsa, polsek, dan tokoh masyarakat berpatroli bersama cegah karhutbunla, sosialisasi juga ke masyarakat. Media sosialisasi membuat buku khutbah Jumat, terkait bahaya karhutla dan lingkungan hidup. Setiap hari Jumat, ustaz setiap masjid menyampaikan ke masyarakat,” kata dia.
Pemerintah, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) menyikapi serius hal tersebut. Menurut Kasubdit KLHK, Israr Albar pihaknya akan fokus pada pencegahan Karhutbunlah. (Baca juga: KLHK Latih Sejumlah Desa dalam Pengendalian Karhutla )
Selain itu, pencegahan Karhutbunlah juga akan melibatkan 5 stakeholder terkait yakni Pemerintah, pemegang izin atau korporasi, masyarakat, perguruan tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). (Baca juga: Hadapi Musim Kemarau, Pembasahan Lahan Gambut Bakal Lebih Galak )
“Ada 3 kebijakan nasional dalam karhutbunla, yaitu pencegahan seperti patroli terpadu dan mandiri, penanggulangan serta penanggulangan pasca kebakaran,” kata Israr, Jumat (7/8/2020).
"KLHK mempunyai program pencegahan dan penanggulangan karhutbunla yaitu program Kampung Iklim dan aplikasi Si Pakar Hutan," kata Israr lagi.
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) daerah Sumatera Selatan mengatakan, tahun 2020 ini merupakan tahun kemarau basah. Namun, hal tersebut tidak boleh membuat semua pihak lengah.
“Kami berperan aktif dan tergabung dengan Satgas Darurat Bencana Asap Sumsel, secara terbuka berkolaborasi dengan multi stakeholder, mulai pencegahan, mitigasi dan lainnya,” ucap dia.
Ada upaya pengendalian dari perusahaan mitra APP Sinar Mas terutama di Kabupaten OKI dan Muba. Yaitu Integrated Fire Management (IFM). Didalamnya dilakukan Prevention seperti program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), Masyarakat Peduli Api (MPA), pos bersama, patroli gabungan, membuat kanal blocking, menentukan peta rawan kebakaran dan identifikasi area prioritas.
“Aksi cegah kebakaran bersama kita lakukan dengan beberapa Babinsa, polsek, dan tokoh masyarakat berpatroli bersama cegah karhutbunla, sosialisasi juga ke masyarakat. Media sosialisasi membuat buku khutbah Jumat, terkait bahaya karhutla dan lingkungan hidup. Setiap hari Jumat, ustaz setiap masjid menyampaikan ke masyarakat,” kata dia.
(nth)