Kisah Raden Ronggo Prawirodirjo III, Mertua Pangeran Diponegoro yang Dibenci Belanda

Selasa, 26 Desember 2023 - 07:53 WIB
loading...
Kisah Raden Ronggo Prawirodirjo III, Mertua Pangeran Diponegoro yang Dibenci Belanda
Raden Ronggo Prawirodirjo III (1796-1810) merupakan Bupati Wedana Madiun sekaligus mertua Pangeran Diponegoro. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
Raden Ronggo Prawirodirjo III (1796-1810) merupakan Bupati Wedana Madiun sekaligus mertua Pangeran Diponegoro yang sepak terjangnya dibenci kolonial Belanda.

Pada masa itu Madiun merupakan bagian dari Kerajaan Mataram (Yogyakarta) yang biasa disebut sebagai wilayah monconegoro atau mancanegara bagian timur.

Sikap berani Raden Ronggo membuat Belanda selalu berusaha untuk menyingkirkannya. Namun pada sisi lain merasa segan ketika harus berhadap-hadapan secara langsung.

Dengan kepintaran sekaligus kewibawaan yang dimiliki, Raden Ronggo tidak pernah gentar berselisih dengan pemerintahan Eropa di bawah Marsekal Herman Willem Daendels.



“Dia (Raden Ronggo Prawirodirjo III) merupakan salah satu anggota administrator kerajaan yang hebat dan sangat berpengaruh,” demikian dikutip dari buku Antara Lawu dan Wilis (2021).

Raden Ronggo merupakan menantu kesayangan Sultan Sepuh atau Hamengkubuwono II. Raden Ronggo menikahi Ratu Maduretno, putri HB II yang pada 16 November 1809 meninggal dunia saat melahirkan.

Jenazah Ratu Maduretno dimakamkan di Giripurno, wilayah Gunung Bancak, Kabupaten Magetan Jawa Timur. Kematian Ratu Maduretno konon sempat membuat Raden Ronggo Prawirodirjo III terpukul dan nyaris putus asa.

Sementara rasa tidak suka Belanda terhadap Raden Ronggo Prawirodirjo III dimulai dari urusan kayu. Raden Ronggo berani menentang kebijakan Residen Yogyakarta Johannes Wilhelmus Moorress terkait pembelian kayu di monconegoro.

Perintah Moorress mengekstradisi seorang Mantri Kliwon dari Demak bahkan disabotasenya. Puncaknya pada Februari 1810. Gubernur Jenderal Daendels mendapat laporan adanya peristiwa pembakaran dan penjarahan Desa Ngebel dan Desa Sekedok di Kabupaten Ponorogo.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1656 seconds (0.1#10.140)