Kisah Raja Majapahit Minta Bantuan Portugis Bebaskan dari Kekuasaan Kesultanan Demak

Kamis, 21 Desember 2023 - 07:47 WIB
loading...
Kisah Raja Majapahit Minta Bantuan Portugis Bebaskan dari Kekuasaan Kesultanan Demak
Raja Majapahit terakhir Girindrawardhana Dyah Ranawijaya atau Bhre Keling. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
Raja Majapahit terakhir konon pernah menjalin hubungan dengan Portugis. Kala itu Portugis memang sudah menguasai Kota Malaka, yang menjadi kota dengan bandar perdagangan strategis dan salah satu tersibuk di dunia.

Permintaan Raja Majapahit terakhir Girindrawardhana ini bukan tanpa alasan, Majapahit mulai terpojok dengan perkembangan Kesultanan Demak di bawah kekuasaan Raden Patah atau yang juga disebut Jin Bun. Apalagi Kesultanan Demak kala itu mulai masif memperluas kekuasaannya di beberapa wilayah di Pulau Jawa.

Lemahnya kekuatan tentara Majapahit di akhir kejayaan itu membuat Girindrawardhana terpaksa bergantung ke antek asing Portugis. Hal ini demi membalas serangan Demak di beberapa wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit, yang telah mulai lepas.

Salah satu jalan untuk dapat sekadar memperbaiki perekonomian rakyat ialah mengadakan hubungan dagang dengan orang-orang Portugis, yang sejak tahun 1511 mondar mandir ke Maluku mengangkut rempah-rempah. Namun, kota-kota pelabuhan di sepanjang pantai utara telah dikuasai oleh orang-orang Tionghoa yang setia kepada Kesultanan Demak.



Kedatangan perahu dagang Portugis di kota pelabuhan di Pantai Laut Jawa, tetap diawasi sangat keras oleh orang-orang Tionghoa, pengikut Jin Bun. Sejarawan Prof. Slamet Muljana dalam bukunya "Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara" menyebutkan, orang-orang Demak tahu bahwa orang-orang Portugis adalah musuh orang Demak.

Dengan sendirinya, hubungan antara pedagang-pedagang Portugis dan pedagang-pedagang Majapahit dilaporkan kepada Raden Patah. Alhasil Sultan Demak itu menjadi sangat marah. Alhasil konon ia memutuskan untuk menyerang Kota Majapahit.

Serangan pada tahun 1517 ini membuat Kota Majapahit habis. Pasalnya seluruh seisi kota dijarah rayah oleh tentara Demak. Tetapi, Raden Patah masih menaruh belas kasihan kepada Girindrawardhana, karena istri Girindrawardhana adalah adik tiri Jin Bun.

Demikianlah, Girindrawardhana masih diizinkan tetap menjadi bupati Majapahit. Pengawasan Demak terhadap Majapahit makin diperkeras. Tetapi Girindrawardhana belum bertobat. Ia tetap membuat hubungan rahasia dengan orang-orang Portugis di Malaka.

Girindrawardhana mengharapkan bantuan orang Portugis dari Malaka untuk membebaskan diri dari kekuasaan Jin Bun. Pada tahun 1521, sehabis serangan dari Malaka, secara mendadak Yat Sun alias sultan Yunus wafat. Karena Yat Sun tidak meninggalkan putra, timbullah keributan mengenai calon penggantinya. Perebutan tahta antara putra-putra Raden Patah konon mulai berkobar, pasca wafatnya pendiri Kesultanan Demak ini.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1257 seconds (0.1#10.140)