Gubernur Khofifah Resmikan Pintu Perlintasan KA dan Pos Jaga JPL di Banyuwangi
loading...
A
A
A
BANYUWANGI - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan pintu perlintasan kereta api dan Pos Jaga jalur perlintasan langsung (JPL) 79 KM 63 + 974 di Jalan Aruji Karta Winata, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi pada Sabtu (16/12/2023).
Peresmian tersebut ditandai dengan penekanan sirine dan pemecahan kendi di lokasi pos jaga oleh Khofifah yang didampingi oleh Bupati Banyuwangi dan Ka. Dinas Perhubungan Prov. Jatim, serta Forkopimda Kab. Banyuwangi.
Dengan adanya peresmian ini, Khofifah memastikan kenyamanan dan keamanan masyarakat dan juga perlindungan kepada pengguna jalan. Namun demikian, ia tetap meminta masyarakat untuk tetap waspada.
"Ini menjadi bagian penting bagi masyarakat terutama pengguna jalan agar terlindungi dan lebih aman. Meski begitu kita tetap mengimbau masyarakat dan pengguna jalan untuk tetap waspada dan menjaga kehati-hatian," ucap Khofifah usai acara peresmian.
(Foto: dok Pemprov Jatim)
Lebih lanjut, ia menjelaskan kewaspadaan masyarakat serta pengguna jalan tetap menjadi keharusan karena belum semua titik perlintasan sebidang di Timur ini dilengkapi palang pintu kereta. Bahkan belum semuanya memiliki pos jaga serta sukarelawan penjaga perlintasan.
"Jadi perlintasan sebidangnya disiapkan, pos jaganya disiapkan tapi kewaspadaan masyarakat juga harus sama-sama dijaga, tidak boleh sembrono, jangan sembrono," ucapnya.
Orang nomor satu di Jatim ini juga menyampaikan peresmian perlintasan sebidang dan perlintasan KA dan Pos Jaga adalah bagian dari akuntabilitas kinerja kepada masyarakat. Ia juga menuturkan hal ini merupakan bagian dari bagaimana memberikan perlindungan terhadap nyawa atau jiwa masyarakat.
"Bersama-sama kita membangun penguatan layanan publik lebih baik lebih baik lagi, lebih aman lebih aman lagi, upaya yang sedang kita lakukan ini adalah bagaimana menyiapkan perlintasan kereta api sebidang dan pos jaga itu adalah dalam rangka Al Muhafadhatu ala an-nafs yang artinya menjaga jiwa dan nyawa masyarakat," ujarnya.
Mantan Menteri Sosial RI tersebut juga menyampaikan apresiasinya kepada para relawan penjaga perlintasan KA. Peran para relawan ini penting guna membantu masyarakat untuk memberikan sinyal saat kereta sudah dekat.
Tak jarang mereka harus berteriak dengan kencang hanya untuk memberikan peringatan agar semua bisa selamat. Mereka ingin memberi tahu kereta sudah dekat dan meminta masyarakat tidak nekat melewati perlintasan.
"Sukarelawan terima kasih, mereka luar biasa, sukarelawannya keren-keren, jadi teriaknya mereka itu karena ingin semuanya selamat," katanya.
Oleh sebab itu, pada kesempatan yang sama, Khofifah juga memberikan peralatan keselamatan kepada sukarelawan penjaga perlintasan kereta api berupa rompi, senter lalu lintas, senter outdor, jas hujan dan topi. Bantuan tersebut diberikan secara simbolis kepada 8 orang penerima manfaat.
Tak hanya itu, Gubernur Jatim ini juga menyerahkan bantuan instalasi rumah dan sambungan rumah secara simbolis kepada 8 orang penerima manfaat.
Sementara itu, Ka. Dinas Perhubungan Prov. Jatim Nyono melaporkan terdapat 22 perlintasan sebidang yang berada pada jalan provinsi, dan saat ini semuanya telah dilakukan penjagaan. Selain itu untuk percepatan peningkatan keselamatan perkeretaapian di jawa timur, Pemprov Jatim memberikan dukungan kepada Pemkab/kota berupa pembangunan pintu perlintasan kereta api dan pos jaga sebanyak 37 unit dan juga saat ini sedang proses pembangunan untuk kemudian siap dioperasikan oleh pemerintah daerah setempat pada tahun 2024.
Di kabupaten Banyuwangi, terdapat 3 perlintasan yang dibangun oleh Pemprov Jatim sebagai upaya percepatan peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang kereta api pada JPL 20 Kalipuro, JPL 102 Kabat dan JPL 92 Rogojampi.
"Dengan diresmikannya pintu perlintasan KA dan pos jaga JPL 79 kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi ini, seluruh perlintasan jalan provinsi di Jawa Timur telah dilengkapi dengan pintu perlintasan kereta api," ucap Nyono.
Sementara itu, salah satu pengguna jalan Muhammad Faisal menyampaikan terima kasihnya kepada Khofifah karena telah membantu membangun palang pintu kereta api di wilayah Singojuruh.
"Kita berterima kasih, karena sudah dibangun palang pintu ini. Kita sebagai pengguna jalan ya merasa aman kalau melewati perlintasan ini," ucapnya.
Senada dengan hal tersebut, warga Gumirih yakni Masruroh menyampaikan bahwa sebelum dibangun palang pintu rel kereta api, di daerah ini sering terjadi kecelakaan atau tabrakan yang menewaskan para pengguna jalan.
"Dulu sering sekali terjadi kecelakaan. Ada taksi yang angkut satu keluarga, mati semua ditabrak kereta. Tapi sekarang ini sudah aman. Pokoknya setelah dibangun ini aman, jadi saya ucapkan terima kasih kepada bu gubernur semoga terus sukses," tambahnya.
Peresmian tersebut ditandai dengan penekanan sirine dan pemecahan kendi di lokasi pos jaga oleh Khofifah yang didampingi oleh Bupati Banyuwangi dan Ka. Dinas Perhubungan Prov. Jatim, serta Forkopimda Kab. Banyuwangi.
Dengan adanya peresmian ini, Khofifah memastikan kenyamanan dan keamanan masyarakat dan juga perlindungan kepada pengguna jalan. Namun demikian, ia tetap meminta masyarakat untuk tetap waspada.
"Ini menjadi bagian penting bagi masyarakat terutama pengguna jalan agar terlindungi dan lebih aman. Meski begitu kita tetap mengimbau masyarakat dan pengguna jalan untuk tetap waspada dan menjaga kehati-hatian," ucap Khofifah usai acara peresmian.
(Foto: dok Pemprov Jatim)
Lebih lanjut, ia menjelaskan kewaspadaan masyarakat serta pengguna jalan tetap menjadi keharusan karena belum semua titik perlintasan sebidang di Timur ini dilengkapi palang pintu kereta. Bahkan belum semuanya memiliki pos jaga serta sukarelawan penjaga perlintasan.
"Jadi perlintasan sebidangnya disiapkan, pos jaganya disiapkan tapi kewaspadaan masyarakat juga harus sama-sama dijaga, tidak boleh sembrono, jangan sembrono," ucapnya.
Orang nomor satu di Jatim ini juga menyampaikan peresmian perlintasan sebidang dan perlintasan KA dan Pos Jaga adalah bagian dari akuntabilitas kinerja kepada masyarakat. Ia juga menuturkan hal ini merupakan bagian dari bagaimana memberikan perlindungan terhadap nyawa atau jiwa masyarakat.
"Bersama-sama kita membangun penguatan layanan publik lebih baik lebih baik lagi, lebih aman lebih aman lagi, upaya yang sedang kita lakukan ini adalah bagaimana menyiapkan perlintasan kereta api sebidang dan pos jaga itu adalah dalam rangka Al Muhafadhatu ala an-nafs yang artinya menjaga jiwa dan nyawa masyarakat," ujarnya.
Mantan Menteri Sosial RI tersebut juga menyampaikan apresiasinya kepada para relawan penjaga perlintasan KA. Peran para relawan ini penting guna membantu masyarakat untuk memberikan sinyal saat kereta sudah dekat.
Tak jarang mereka harus berteriak dengan kencang hanya untuk memberikan peringatan agar semua bisa selamat. Mereka ingin memberi tahu kereta sudah dekat dan meminta masyarakat tidak nekat melewati perlintasan.
"Sukarelawan terima kasih, mereka luar biasa, sukarelawannya keren-keren, jadi teriaknya mereka itu karena ingin semuanya selamat," katanya.
Oleh sebab itu, pada kesempatan yang sama, Khofifah juga memberikan peralatan keselamatan kepada sukarelawan penjaga perlintasan kereta api berupa rompi, senter lalu lintas, senter outdor, jas hujan dan topi. Bantuan tersebut diberikan secara simbolis kepada 8 orang penerima manfaat.
Tak hanya itu, Gubernur Jatim ini juga menyerahkan bantuan instalasi rumah dan sambungan rumah secara simbolis kepada 8 orang penerima manfaat.
Sementara itu, Ka. Dinas Perhubungan Prov. Jatim Nyono melaporkan terdapat 22 perlintasan sebidang yang berada pada jalan provinsi, dan saat ini semuanya telah dilakukan penjagaan. Selain itu untuk percepatan peningkatan keselamatan perkeretaapian di jawa timur, Pemprov Jatim memberikan dukungan kepada Pemkab/kota berupa pembangunan pintu perlintasan kereta api dan pos jaga sebanyak 37 unit dan juga saat ini sedang proses pembangunan untuk kemudian siap dioperasikan oleh pemerintah daerah setempat pada tahun 2024.
Di kabupaten Banyuwangi, terdapat 3 perlintasan yang dibangun oleh Pemprov Jatim sebagai upaya percepatan peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang kereta api pada JPL 20 Kalipuro, JPL 102 Kabat dan JPL 92 Rogojampi.
"Dengan diresmikannya pintu perlintasan KA dan pos jaga JPL 79 kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi ini, seluruh perlintasan jalan provinsi di Jawa Timur telah dilengkapi dengan pintu perlintasan kereta api," ucap Nyono.
Sementara itu, salah satu pengguna jalan Muhammad Faisal menyampaikan terima kasihnya kepada Khofifah karena telah membantu membangun palang pintu kereta api di wilayah Singojuruh.
"Kita berterima kasih, karena sudah dibangun palang pintu ini. Kita sebagai pengguna jalan ya merasa aman kalau melewati perlintasan ini," ucapnya.
Senada dengan hal tersebut, warga Gumirih yakni Masruroh menyampaikan bahwa sebelum dibangun palang pintu rel kereta api, di daerah ini sering terjadi kecelakaan atau tabrakan yang menewaskan para pengguna jalan.
"Dulu sering sekali terjadi kecelakaan. Ada taksi yang angkut satu keluarga, mati semua ditabrak kereta. Tapi sekarang ini sudah aman. Pokoknya setelah dibangun ini aman, jadi saya ucapkan terima kasih kepada bu gubernur semoga terus sukses," tambahnya.
(dsa)