8 Strategi Perang Pasukan Kerajaan Majapahit, Nomor 5 Siasat Mematikan

Senin, 11 Desember 2023 - 07:05 WIB
loading...
8 Strategi Perang Pasukan...
Akun Instagram @ainusantara, mengunggah hasil imajinasi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tentang peperangan di Majapahit. Foto/Istimewa
A A A
Kerajaan Majapahit konon memiliki angkatan perang yang kuat semasa diperintah Hayam Wuruk. Tak ayal kejayaan kerajaan menemui masanya semasa Hayam Wuruk bertahta dibantu oleh sang mahapatih Gajah Mada.

Gajah Mada menjadi komandan perang memberikan nasehat ke raja yang memiliki kecemerlangan dan kecerdasan dalam berpikir akan strategi perang. Tak ayal, setiap peperangan selalu membuat strategi berbeda berdasarkan kekuatan lawan dan medan peperangan.



Strategi ini mulai sapit urang hingga pasir wutah, sebagaimana dikutip dari "Perang Bubat 1279 Saka, Membongkar Fakta Kerajaan Sunda vs Kerajaan Majapahit," dari Sri Wintala Achmad. Berikut adalah strategi perang yang kerap diperagakan oleh pasukan Kerajaan Majapahit.

Sejarah mencatat ada delapan strategi peperangan Majapahit untuk mewujudkan keinginan Mahapatih Gajah Mada untuk mempersatukan nusantara. Berikut urutan strategi dan penjelasannya:

1. Sapit Urang

Sapit Urang menempatkan para prajurit dalam beberapa pasukan, dua kelompok pasukan pertama akan bertindak menjadi tangan-tangan perkasa dari seekor udang masing-masing dipimpin eh komandan sayap, bisa Senapati, Penatus, atau seorang Lurah, tergantung besarnya jumlah pasukan yang ada.

Dua kelompok pasukan pertama akan menjepit dan mengacaukan pihak musuh dari dua arah yang berlawanan. Sementara di bagian tengahnya pasukan utama akan berhadapan dengan pihak lawan.

Jika dilihat dari atas menara pengawas di depan keraton, pasukan Sapit Urang akan membentuk garis melengkung bagaikan tapal kuda.

2. Garuda Nglayang


Serangan Garuda Ngalayang menjadi serangan andalan keduanya. Pasukan ini mengandalkan kekuatan pasukan yang besar dan meniru gerakan terbang burung garuda.

Di mana panglima dan pemimpin pasukan yang berada di paruh, kepala, sayap, dan ekor memberikan perintah kepada anak buahnya dengan bertingkah seperti burung garuda, menyambar, mematuk, dan sebagainya. Inilah kenapa dinamakan serangan Garuda Nglayang.

Serangan ini mengandalkan seorang senapati utama pada posisi paruh, kemudian sayap kiri kanan bergerak bebas dengan posisi sebagai pengatur yang sedikit heroik. Karena perlindungan posisi cakar kaki, kemudian pemimpin utama berada di ekor sebagai posisi penyapu terakhir.

3. Dirada Meta


Dirada Meta, menjadi strategi perang Majapahit berikutnya. Dirada Meta menerapkan strategi seperti gajah yang mengamuk.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2210 seconds (0.1#10.140)