Emil Dardak, Penyanyi dan Politisi Muda yang Kariernya Terus Menanjak

Rabu, 22 November 2017 - 21:12 WIB
Emil Dardak, Penyanyi dan Politisi Muda yang Kariernya Terus Menanjak
Emil Dardak, Penyanyi dan Politisi Muda yang Kariernya Terus Menanjak
A A A
TRENGGALEK - Khofifah Indar Parawansa akhirnya memilih Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak sebagai pendampingnya di Pilihan Gubernur Jawa Timur 2018. Nama Emil Dardak berhasil menyisihkan sejumlah nama politisi dan kepala daerah yang sebelumnya turut digodok sebagai calon wakil Khofifah. Nama Emil sontak berkibar.

Apalagi Partai Demokrat dan Partai Golkar secara resmi mengumumkan sebagai parpol pengusung pasangan Khofifah- Emil Dardak. Lalu siapakah Emil Dardak ?. Emil Dardak adalah putra mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak (2010-2014).

Mochamad Dardak, kakek Emil merupakan Kiai Nahdlatul Ulama (NU) asal Trenggalek. Ibu Emil, yakni Sri Widayati adalah keturunan Letjen Anumerta Wiloejo Poespujudo, Gubernur Lemhanas pertama di era Presiden Soekarno.

Sebelum terjun dunia politik praktis, khalayak luas lebih mengenal sosok Emil sebagai selebritis. Pria kelahiran Jakarta 20 Mei 1984 itu merupakan salah satu penyanyi di Indonesia.

Lagu "Dialah" adalah salah satu karyanya. Lagu itu dinyanyikan Emil saat menikahi artis peran Arumi Bachsin 30 Agustus 2013.

Namun siapa sangka, dibalik gemerlap kehidupan selebritas, ayah Lakeisha Ariestia Dardak dan Alkeinan Mahsyir Putro Dardak ternyata memiliki sisi kehidupan akademis yang membuat orang berdecak kagum. Emil peraih gelar Doktor Ekonomi Pembangunan termuda di Jepang.

Di usia 22 tahun dia lulus dari Ritsumeikan Asia Pacific University dengan nilai memuaskan. Di usia 17 tahun Emil memperoleh gelar diploma dari Melbourne Institute of Business and Technology. Emil mengenyam pendidikan S1 di Universitas New South Wales Australia. Titel S2 dan S3 nya dia peroleh di Ritsumeikan Asia Pacific University Jepang.

Grafik prestasinya terus menanjak. Emil menjadi World Bank Officer di Jakarta dan Media Analysis Consultan di Ogilvy (2001-2003). Puncak karirnya dia raih saat dipasrahi tanggung jawab sebagai Chief Business Development and Communication-Executive Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.

Emil resmi berkiprah di dunia politik pada 27 Juli 2015. Bersama Moch Nur Arifin pengusaha muda asal Trenggalek, pasangan ini resmi maju sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Trenggalek.

Pasangan Emil-Arifin diusung tujuh parpol (PDI P, Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, Partai Gerindra, Partai Hanura, dan PPP) melawan pasangan incumbent.

Saat berkampanye, Emil sempat menghadirkan kolega koleganya, terutama dari kalangan penyanyi Indonesia. Diantaranya grup musik rock Kotak.

Putra Bung Karno, Guruh Soekarno Putra juga secara khusus hadir untuk mengkampanyekan pasangan Emil-Nur Arifin.

Hasilnya, pasangan Emil-Nur Arifin menang telak. Keduanya meraup angka kemenangan 76,28% suara, atau dipilih 292.248 jiwa penduduk Trenggalek.

Kaum muda banyak menyumbang perolehan angka kemenangan. Kini Emil memutuskan menyambut uluran tangan Khofifah Indar Parawansa maju ke Pilgub Jatim.

Sejumlah pengamat menyebut pasangan agamis nasionalis ini memiliki performance yang sanggup mengimbangi pasangan Saifullah Yusuf- Abdullah Azwar Anas.

Emil yang berada di kawasan Mataraman dan Khofifah yang lebih menguasai jalur zona Tapal Kuda.
Emil Dardak yang populer di wilayah Mataraman dan diusung PDIP saat menjadi Bupati Trenggalek, berpotensi kuat membelah suara massa banteng moncong putih.

Kekuatan Emil Dardak di Mataraman akan semakin besar apabila basis massa Partai Demokrat bisa terkonsolidasi dengan baik.

"Jika ikatan emosional politik itu bisa dibangkitkan lagi, akan sangat menguntungkan Emil Dardak," ujar pengamat politik dari Universitas Muhammadyah Malang (UMM) Wahyudi.


Angka Kemiskinan Trenggalek Turun

Ketua DPC Partai Demokrat Trenggalek Mugianto mengungkapkan, di era pemerintahan Emil Dardak yang baru berumur dua tahun, angka kemiskinan Trenggalek mengalami penurunan.

Angka kemiskinan 13,39 % di tahun 2015 atau sebanyak 92.170 jiwa turun menjadi 13, 24% ditahun 2016 atau menjadi 91.490 jiwa.

Penurunan angka kemiskinan ini sesuai Tabel Kemiskinan Provinsi Jawa Timur tahun 2015-2016. Mugianto mengatakan hal itu menunjukkan sinergitas Program GERTAK (Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan dan Kerentanan) Kabupaten Trenggalek berjalan baik.

"Karenanya tidak benar ada yang mengatakan angka kemiskinan Trenggalek mengalami kenaikan pada tahun 2015 dan 2016, "tegas Mugianto.

Penilaian terhadap naik turunya angka kemiskinan menurut dia mengacu pada data makro dan mikro. Adanya program pengentasan kemiskinan juga berpengaruh besar pada statistik.

Politisi Demokrat melihat program GERTAK di Trenggalek telah membuahkan hasil. Program yang menyasar langsung masyarakat menengah ke bawah itu diinisiasi langsung Emil Dardak dan wakilnya.

Mugianto mengakui secara statistik penurunan angka kemiskinan masih relatif kecil. Menurut dia karena saat ini pemerintah masih menguatkan pondasi. "Saya yakin pada tahun tahun berikutnya penurunannya (angka kemiskinan) akan semakin tajam, "paparnya.

Namun Ketua DPC PDI P Trenggalek Doding Rachmadi menilai angka kemiskinan Trenggalek sejak Emil menjabat justru mengalami kenaikan. Dari 267.274 jiwa di tahun 2015 kata Doding naik menjadi 272.792 jiwa di tahun 2016.

Sebagai salah satu parpol yang mengantarkan Emil menjadi Bupati Trenggalek, PDIP merasa kecewa dengan langkah politik Emil.

"Sebab di pundak Bupati Emil ada amanat masyarakat Trenggalek yang harus dituntaskan. Mereka adalah warga yang memilih pasangan Emil-Nur Arifin pada Pilkada 2015 lalu, " tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 4.5909 seconds (0.1#10.140)