Targetkan 1 Kursi Setiap Dapil, Caleg Perindo Madiun Teken MoU di Depan Notaris
loading...
A
A
A
MADIUN - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Perindo Kabupaten Madiun, Jawa Timur menargetkan perolehan satu kursi di setiap daerah pemilihan (Dapil) yang ada. Hal tersebut disampaikan Ketua DPD Perindo Kabupaten Madiun, Dimyati Dahlan saat membuka acara penandatanganan kesepakatan antara caleg Partai Perindo di hadapan Notaris, di kantor DPD Partai Perindo Madiun, Rabu (15/11/2023)
Menurut Dimyati Dahlan, dari setiap daerah pemilihan yang ada, pihaknya menargetkan perolehan satu kursi untuk legislatifnya. Hal itu dianggap rasional dengan jumlah caleg yang bergotong royong memenangkan hati rakyat sebagai pemilih.
"Iya, target kita memang 1 kursi DPRD di tiap Dapil. Sehingga di semua Dapil kita punya wakil," ujar Dimyati mengawali pembicaraan dengan awak media.
Wujud gotong royong para caleg Partai Perindo itu dibuktikan dengan penandatanganan kesepakatan di hadapan notaris. Salah satu poin isinya adalah setiap caleg partai Perindo yang nantinya duduk menjadi anggota DPRD dengan suara terbanyak di internal, maka wajib memberikan kompensasi dengan nilai tertentu kepada caleg lain yang memberikan kontribusi perolehan suara.
"Ya hari ini kita buat MoU (Memorandum of Understanding) bernotaris. Intinya para caleg yang nanti menjadi wakil di DPRD, wajib memberikan kompensasi kepada caleg lain yang berkontribusi suara. Karena ini kan semangatnya gotong royong, berjuang bersama. Semua berpotensi dan berpeluang jadi," jelas Dimyati.
Mantan aktivis anti korupsi itu menambahkan pemberian kompensasi itu wujud saling menghargai kerja antar Caleg dan juga pengurus DPD Perindo setempat. Sehingga mereka yang belum berkesempatan menjadi anggotablegislatif tidak kecewa karena jerih payah dan kerja kerasnya dihargai dengan nilai relatif dan bervariasi tiap Dapil.
"Jadi mereka yang tidak jadi tidak akan kecewa. Karena kerja mereka dihargai. Tolak ukurnya ya perolehan suara, diganti dengan nilai tertentu sesuai kesepakatan. Dan ini bukan money politic, tetapi wujud nyata menghargai kerja," ujarnya.
Bahkan pria yang dikenal sebagai politisi kawakan itu membuat istilah di DPD Partai Perindo Kabupaten Madiun tidak ada Caleg yang kalah atau menang.
"Kalau boleh mengistilahkan, di kami pilihannya adalah derajat atau berkat dan Mukti atau bathi. Artinya yang menang dapat derajat atau kedudukan sebagai anggota dewan. Sedangkan yang kalah suaranya mendapat berkat berupa kompensasi tadi, sehingga tidak ada yang rugi," jelasnya sambil tertawa riang.
Usai MoU, para Caleg Partai Perindo kabupaten Madiun ini mengaku lega. Apalagi diantara mereka tidak ada superioritas. "Ya ini terbuka, dan tolak ukurnya jelas. Siapapun yang jadi tidak akan rugi mengganti, karena masing masing sadar diri bahwa mereka jadi (legislator) atas dasar sinergi," kata Sigit Iksan Wibowo, Salah Satu Caleg Dapil Madiun 4.
Menurut Dimyati Dahlan, dari setiap daerah pemilihan yang ada, pihaknya menargetkan perolehan satu kursi untuk legislatifnya. Hal itu dianggap rasional dengan jumlah caleg yang bergotong royong memenangkan hati rakyat sebagai pemilih.
"Iya, target kita memang 1 kursi DPRD di tiap Dapil. Sehingga di semua Dapil kita punya wakil," ujar Dimyati mengawali pembicaraan dengan awak media.
Wujud gotong royong para caleg Partai Perindo itu dibuktikan dengan penandatanganan kesepakatan di hadapan notaris. Salah satu poin isinya adalah setiap caleg partai Perindo yang nantinya duduk menjadi anggota DPRD dengan suara terbanyak di internal, maka wajib memberikan kompensasi dengan nilai tertentu kepada caleg lain yang memberikan kontribusi perolehan suara.
"Ya hari ini kita buat MoU (Memorandum of Understanding) bernotaris. Intinya para caleg yang nanti menjadi wakil di DPRD, wajib memberikan kompensasi kepada caleg lain yang berkontribusi suara. Karena ini kan semangatnya gotong royong, berjuang bersama. Semua berpotensi dan berpeluang jadi," jelas Dimyati.
Mantan aktivis anti korupsi itu menambahkan pemberian kompensasi itu wujud saling menghargai kerja antar Caleg dan juga pengurus DPD Perindo setempat. Sehingga mereka yang belum berkesempatan menjadi anggotablegislatif tidak kecewa karena jerih payah dan kerja kerasnya dihargai dengan nilai relatif dan bervariasi tiap Dapil.
"Jadi mereka yang tidak jadi tidak akan kecewa. Karena kerja mereka dihargai. Tolak ukurnya ya perolehan suara, diganti dengan nilai tertentu sesuai kesepakatan. Dan ini bukan money politic, tetapi wujud nyata menghargai kerja," ujarnya.
Bahkan pria yang dikenal sebagai politisi kawakan itu membuat istilah di DPD Partai Perindo Kabupaten Madiun tidak ada Caleg yang kalah atau menang.
"Kalau boleh mengistilahkan, di kami pilihannya adalah derajat atau berkat dan Mukti atau bathi. Artinya yang menang dapat derajat atau kedudukan sebagai anggota dewan. Sedangkan yang kalah suaranya mendapat berkat berupa kompensasi tadi, sehingga tidak ada yang rugi," jelasnya sambil tertawa riang.
Usai MoU, para Caleg Partai Perindo kabupaten Madiun ini mengaku lega. Apalagi diantara mereka tidak ada superioritas. "Ya ini terbuka, dan tolak ukurnya jelas. Siapapun yang jadi tidak akan rugi mengganti, karena masing masing sadar diri bahwa mereka jadi (legislator) atas dasar sinergi," kata Sigit Iksan Wibowo, Salah Satu Caleg Dapil Madiun 4.
(hri)