Kisah Ratu Kalinyamat, Bertapa Telanjang demi Balaskan Dendam Kematian Keluarganya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ratu Kalinyamat merupakan salah satu penguasa perempuan di Jepara pada abad ke-16. Dia dikenal sebagai perempuan yang berani dan tangguh.
Ratu Kalinyamat adalah putri dari Sultan Trenggana, raja ketiga Kerajaan Demak. Sebagaimana pemimpin kerajaan, Ratu Kalinyamat juga mempunyai kisah yang menarik untuk diulas. Salah satunya adalah tentang pembalasan dendam orang tuanya.
Pada tahun 1549, kakak Ratu Kalinyamat, yaitu Sunan Prawata, raja keempat Demak, dibunuh oleh Arya Penangsang, adipati Jipang yang merupakan anak dari Pangeran Seda Lepen, paman Ratu Kalinyamat.
Arya Penangsang juga mengincar takhta Demak yang seharusnya menjadi hak Ratu Kalinyamat sebagai putri tertua Sultan Trenggana.
Sang ratu dan suaminya merasa marah dan sedih atas kematian Sunan Prawata. Mereka pergi ke Kudus untuk menemui Sunan Kudus, seorang ulama yang dihormati di Jawa.
Mereka berharap Sunan Kudus dapat memberikan keadilan dan menegur Arya Penangsang. Namun, ternyata Sunan Kudus malah mendukung Arya Penangsang dan menganggap pembunuhan Sunan Prawata sebagai balas dendam yang wajar atas kematian Pangeran Seda Lepen yang pernah dibunuh oleh Sunan Prawata.
Ratu Kalinyamat dan suaminya merasa kecewa dan tersinggung oleh sikap Sunan Kudus. Mereka pun pergi dan memutuskan untuk pulang ke Jepara.
Namun, di tengah perjalanan, mereka diserang oleh pasukan Arya Penangsang. Pangeran Kalinyamat tewas dalam serangan itu, sedangkan Ratu Kalinyamat berhasil lolos dengan bantuan pengawalnya.
Ratu Kalinyamat adalah putri dari Sultan Trenggana, raja ketiga Kerajaan Demak. Sebagaimana pemimpin kerajaan, Ratu Kalinyamat juga mempunyai kisah yang menarik untuk diulas. Salah satunya adalah tentang pembalasan dendam orang tuanya.
Kisah Balas Dendam Ratu Kalinyamat
Pada tahun 1549, kakak Ratu Kalinyamat, yaitu Sunan Prawata, raja keempat Demak, dibunuh oleh Arya Penangsang, adipati Jipang yang merupakan anak dari Pangeran Seda Lepen, paman Ratu Kalinyamat.
Arya Penangsang juga mengincar takhta Demak yang seharusnya menjadi hak Ratu Kalinyamat sebagai putri tertua Sultan Trenggana.
Sang ratu dan suaminya merasa marah dan sedih atas kematian Sunan Prawata. Mereka pergi ke Kudus untuk menemui Sunan Kudus, seorang ulama yang dihormati di Jawa.
Mereka berharap Sunan Kudus dapat memberikan keadilan dan menegur Arya Penangsang. Namun, ternyata Sunan Kudus malah mendukung Arya Penangsang dan menganggap pembunuhan Sunan Prawata sebagai balas dendam yang wajar atas kematian Pangeran Seda Lepen yang pernah dibunuh oleh Sunan Prawata.
Ratu Kalinyamat dan suaminya merasa kecewa dan tersinggung oleh sikap Sunan Kudus. Mereka pun pergi dan memutuskan untuk pulang ke Jepara.
Namun, di tengah perjalanan, mereka diserang oleh pasukan Arya Penangsang. Pangeran Kalinyamat tewas dalam serangan itu, sedangkan Ratu Kalinyamat berhasil lolos dengan bantuan pengawalnya.