Lemkapi Acungi Jempol Polda Metro Jaya Atasi Bentrokan Kelompok Preman di Bekasi
loading...
Lemkapi mengapresiasi Polda Metro Jaya yang bertindak tegas dan cepat dalam mengatasi bentrokan dua kelompok preman di Bekasi. Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan mengapresiasi Polda Metro Jaya yang bertindak tegas dan cepat dalam mengatasi bentrokan dua kelompok preman di Bekasi. Dalam bentrokan itu satu orang tewas tertembak.
"Kapolda Metro Jaya telah tegas membersihkan Jakarta dan sekitarnya dari segala bentuk premanisme," ujar Edi, Jumat (10/11/2023).
Tindakan tegas terhadap preman membuktikan Polri telah hadir sebagai pelayan, pelindung, pengayom, dan penolong masyarakat Jakarta.
Dosen Pascasarjana Universitas Bhayangkara Jakarta itu juga menilai Ditreskrimum Polda Metro Jaya cepat merespons terjadinya bentrokan dua kelompok preman yang selama ini meresahkan.
Polisi telah hadir memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat terkait bentrokan dua kelompok preman yang disertai penembakan maut itu.
"Bentrokan ini kalau tidak ditertibkan dengan cepat maka bisa menimbulkan keresahan masyarakat," katanya.
Dia meminta polisi tidak memberikan ruang kepada aksi premanisme karena menyebabkan ketakutan di tengah masyarakat.
Diketahui, Polda Metro Jaya telah menetapkan 11 tersangka dalam kasus penembakan yang melibatkan dua kelompok sehingga menyebabkan GR (44) tewas tertembak di Kaveling Rawa Bambu Bulak, Bekasi, Minggu (29/10/2023).
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, sembilan tersangka sudah ditahan, sedangkan dua tersangka lagi masih buron.
"Kapolda Metro Jaya telah tegas membersihkan Jakarta dan sekitarnya dari segala bentuk premanisme," ujar Edi, Jumat (10/11/2023).
Tindakan tegas terhadap preman membuktikan Polri telah hadir sebagai pelayan, pelindung, pengayom, dan penolong masyarakat Jakarta.
Dosen Pascasarjana Universitas Bhayangkara Jakarta itu juga menilai Ditreskrimum Polda Metro Jaya cepat merespons terjadinya bentrokan dua kelompok preman yang selama ini meresahkan.
Polisi telah hadir memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat terkait bentrokan dua kelompok preman yang disertai penembakan maut itu.
"Bentrokan ini kalau tidak ditertibkan dengan cepat maka bisa menimbulkan keresahan masyarakat," katanya.
Dia meminta polisi tidak memberikan ruang kepada aksi premanisme karena menyebabkan ketakutan di tengah masyarakat.
Diketahui, Polda Metro Jaya telah menetapkan 11 tersangka dalam kasus penembakan yang melibatkan dua kelompok sehingga menyebabkan GR (44) tewas tertembak di Kaveling Rawa Bambu Bulak, Bekasi, Minggu (29/10/2023).
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, sembilan tersangka sudah ditahan, sedangkan dua tersangka lagi masih buron.
(jon)
Lihat Juga :
