Hebat! Warga Pakem Sulap Kayu Jadi Souvenir Boneka

Kamis, 05 Oktober 2017 - 17:21 WIB
Hebat! Warga Pakem Sulap Kayu Jadi Souvenir Boneka
Hebat! Warga Pakem Sulap Kayu Jadi Souvenir Boneka
A A A
SELEMAN - Deretan souvenir boneka kayu berbagai motif tradisional, terutama pakaian Jawa terpajang rapi di atas dan dalam etalase di Craft Art, Dusun Ngipiksari, Hargobinanung, Pakem, Sleman, DIY, Kamis (5/10/2017). Pemandangan warna-warni dan unik tersebut langsung menyita perhatian saat masuk ke tempat tersebut.

Souvenir boneka kayu bermacam motif itu merupakan buatan Ahmad Barokah, 45, yang merupkan warga setempat. Ahmad sendiri mengawali usaha ini pada tahun 2002 lalu, setelah ada kegiatan ekonomi kreatif yang diadakan karang taruna desa setempat. Terutama kreativitas yang menggunakan bahan baku dari kayu Mahoni dan Wadang. Dimana kayu-kayu itu banyak tumbuh di daerah tersebut.

“Itulah awal mula saya memulai usaha membuat souvenir boneka kayu ini,” kata Ahmad di showroom Craft Art miliknya, Kamis (5/10/2017).

Usaha Ahmad ini terus berkembang dan berlanjut sampai sekarang. Terbukti berbagai order atau pesanan terhadap souvenir buatannya terus berdatangan. Bukan hanya berasal dari warga sekitar, namun juga dari daerah lain bahkan menembus manca negara. Seperti Singapura, Jepang, Perancis dan Amerika.

Meskipun untuk pesanan manca negara itu tidak secara langsung, melainkan melalui trading. Sedangkan untuk pemesanan dari dalam negeri datang langsung. “Untuk souvenir boneka kayu ini, saya memang hanya fokus pada pemesanan,” paparnya.

Selain berdasarkan pesanan, untuk motif souvenir boneka kayu itu juga terus berinovasi serta mengikuti selera pasar. Hanya saja kebanyakan bermotif tradisional, terutama boneka nusantara dan Jawa. Rata-rata perminggu bisa membuat 100 pieces souvenir boneka kayu untuk satu motif. Dalam membuat souvenir Ahmad dibantu 10 orang pekerja. Mereka berasal dari desa setempat.

“Tetapi dengan adanya kenaikan BBM, pada tahun 2014, yang membuat daya beli masyarakat menjadi menurun, menyebabkan usaha ini sedikit redup hingga sekarang,” tuturnya.

Hal tersebut menyebabkan menurunya omzet secara dratis. Dimana untuk omzet yang awalnya bisa mencapai ratusan juta rupiah per bulan, sekarang rata-rata hanya Rp20 juta per bulan. Namun begitu tetap berusaha bertahan dengan usaha tersebut. Apalagi, juga ada dukungan dari pemerintah daerah, yaitu berupa pembinaan dan fasilitas lainnya. Seperti mengikuti pameran maupun kemudahan dalam mengakses permodalan.

“Saat ini yang menjadi kendala, yaitu tenaga kerja dan bahan baku. Khusus untuk bahan baku, karena sekarang kayu Mahoni dan Wadang mulai berkurang di daerahnya. Sehingga untuk bahan baku harus mendatangkan dari luar daerah,” ungkapnya.

Harga souvenir boneka kayu buatan Ahmad Barokah ini, yang berukuran kecil rata-rata Rp30.000-Rp50.000 dan yang ukuran besar antara Rp300.000-Rp500.000 per pieces. Untuk usaha sendiri, masih mendapatkan pembinaan dan peningkatan kapasitas serta kualitas dari pemkab setempat.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman Tri Endah Yitnani mengatakan, untuk menampung dan mewadahi pelaku usaha kreatif tersebut, selain dengan menfasilitasi pemasaran produk mereka, baik dengan pameran maupun pembinaan, juga menyediakan rumah kreatif. Terutama untuk mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1088 seconds (0.1#10.140)