Pidato Ganjar Bakar Semangat Tim Relawan Pemenangan Daerah Jateng
loading...
A
A
A
SEMANGAT - Bakal Calon Presiden (Bacapres) yang diusung Partai Perindo Ganjar Pranowo berpidato di depan lebih dari 6.000 relawan yang tergabung dalam Tim Pemenangan Daerah Jateng di GOR Jatidri, Kota Semarang, Sabtu (4/11/2023).
Mereka terdiri dari generasi millenial, generasi Z, petani, nelayan, budayawan, seniman guru hingga dosen.
“Saya ingin ulangi lagi, ini bukan cerita Ganjar, bukan cerita Mahfud, bukan cerita kekuasaan, tetapi cerita tentang Indonesia ke depan. Cerita tentang bagaimana memenuhi hak atau suara rakyat yang akan disampaikan dalam program,” kata Ganjar mengawali pidato.
Ganjar yang saat itu mengenakan kaus lengan panjang warna hitam, celana krem, bersepatu hitam itu menyebut dirinya kini diberi mandat menjadi Bacapres. Ini disebut Ganjar tidak bisa lepas dari jerih payah semua kalangan.
"Saya, kami hadir dan berdiri di sini pasti jerih payah kita bersama-sama. Kita berjuang bersama, kita menangis bersama, dan tertawa bersama. Kami, kami ini tidak bisa berdiri di sini tanpa panjenengan semuanya," serunya.
Ganjar semakin menggelorakan semangat berdemokrasi yang baik dan taat konstitusi.
"Kita semua untuk memenangkan pemilihan presiden, pemilihan legislatif, dengan moralitas yang baik. Dengan kata-kata yang baik. Karena ketulusan ini lah yang bikin kita menang. Kami tidak punya pasukan khusus kami tidak bisa menggerakkan alat negara. Yang bisa bergerak bersama rakyat. Yang bisa adalah kita bersatu untuk menang," tegas Ganjar.
Politikus berambut putih itu juga menegaskan bahwa pendukungnya bukan orang yang lemah. Melainkan orang yang punya pendirian kuat.
"Kita orang-orang yang tidak bisa diinjak, kita bukan orang-orang yang bisa ditendang. Kita bukan orang-orang yang bisa ditekan. Karena demokrasi punya haknya," imbuhnya.
Di akhir pidatonya, suami Siti Atikoh ini memastikan keberpihakannya kepada rakyat kecil. Mulai dari pemenuhan hak kesehatan, pendidikan hingga ruang kreatif bagi kalangan milenial dan gen Z.
"Kita hanya ingin rakyat punya hak kesehatan yang baik. Bisa sekolah dengan baik, untuk keluarga yang tidak mampu pun punya hak sampai sarjana. Anak-anak kita, kalangan milenial punya ruang kreatif yang lebih banyak. Akses internet yang lebih mudah. Harapan kita akan panen karena kita mendapatkan bonus demografi, bukan malapetaka demografi," tegasnya.
Lihat Juga: Partai Perindo Gelar Konsolidasi dan Temu Kader se-Sultra Menangkan Pilkada Kota Kendari
Mereka terdiri dari generasi millenial, generasi Z, petani, nelayan, budayawan, seniman guru hingga dosen.
“Saya ingin ulangi lagi, ini bukan cerita Ganjar, bukan cerita Mahfud, bukan cerita kekuasaan, tetapi cerita tentang Indonesia ke depan. Cerita tentang bagaimana memenuhi hak atau suara rakyat yang akan disampaikan dalam program,” kata Ganjar mengawali pidato.
Ganjar yang saat itu mengenakan kaus lengan panjang warna hitam, celana krem, bersepatu hitam itu menyebut dirinya kini diberi mandat menjadi Bacapres. Ini disebut Ganjar tidak bisa lepas dari jerih payah semua kalangan.
"Saya, kami hadir dan berdiri di sini pasti jerih payah kita bersama-sama. Kita berjuang bersama, kita menangis bersama, dan tertawa bersama. Kami, kami ini tidak bisa berdiri di sini tanpa panjenengan semuanya," serunya.
Ganjar semakin menggelorakan semangat berdemokrasi yang baik dan taat konstitusi.
"Kita semua untuk memenangkan pemilihan presiden, pemilihan legislatif, dengan moralitas yang baik. Dengan kata-kata yang baik. Karena ketulusan ini lah yang bikin kita menang. Kami tidak punya pasukan khusus kami tidak bisa menggerakkan alat negara. Yang bisa bergerak bersama rakyat. Yang bisa adalah kita bersatu untuk menang," tegas Ganjar.
Politikus berambut putih itu juga menegaskan bahwa pendukungnya bukan orang yang lemah. Melainkan orang yang punya pendirian kuat.
"Kita orang-orang yang tidak bisa diinjak, kita bukan orang-orang yang bisa ditendang. Kita bukan orang-orang yang bisa ditekan. Karena demokrasi punya haknya," imbuhnya.
Di akhir pidatonya, suami Siti Atikoh ini memastikan keberpihakannya kepada rakyat kecil. Mulai dari pemenuhan hak kesehatan, pendidikan hingga ruang kreatif bagi kalangan milenial dan gen Z.
"Kita hanya ingin rakyat punya hak kesehatan yang baik. Bisa sekolah dengan baik, untuk keluarga yang tidak mampu pun punya hak sampai sarjana. Anak-anak kita, kalangan milenial punya ruang kreatif yang lebih banyak. Akses internet yang lebih mudah. Harapan kita akan panen karena kita mendapatkan bonus demografi, bukan malapetaka demografi," tegasnya.
Lihat Juga: Partai Perindo Gelar Konsolidasi dan Temu Kader se-Sultra Menangkan Pilkada Kota Kendari
(shf)