Para Relawan Terus Bergerak Lawan Corona Saat PSBB
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pandemi virus corona (COVID-19) yang masih terjadi memantik semangat gotong-royong masyarakat untuk turut membantu pemerintah.
Sejumlah wargapun melakukan upaya memutus rantai penyebaran virus secara mandiri.
Gerakan tersebut diawali oleh Posko Whisnu Sakti Buana (Posko-100) di kawasan Pakis, Kecamatan Sawahan Surabaya.
Warga sekitar dibantu para relawan secara swadaya memproduksi hand sanitizer dan melakukan penyemprotan disinfektan dengan teknologi aerosol.
Mereka bergerak secara serentak dengan membagi tim yang terdiri masing-masing tiga orang untuk melakukan penyemprotan di delapan titik kawasan Surabaya, semalam.
Di antaranya, Pasar Pakis, Masjid Rahmat Kembang Kuning, SD/TK Khadijah Pandegiling, Gereja Baptis Pengharapan Pandegiling, GKI Diponegoro, Kampung Pawiatan, Pusat Pastoral Mahasiswa, dan Sekretariat Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Timur.
"Kami bergerak ikut membantu pemerintah dalam masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sebagai upaya memutus rantai corona," kata Koordinator Relawan Posko-100, Yulius Sunarno.
Produksi secara swadaya ini dikatakan Yulius dari patungan warga, dan donatur. Mulanya, gerakan ini hanya difokuskan di kawasan Pasar Pakis dan lokasi ibadah.
Namun, saat produksi desinfektan dilakukan sebelum PSBB diberlakukan, animo masyarakat wilayah lain kecamatan bermunculan.
Sehingga penyemprotan di wilayah kecamatan lain turut digerakkan oleh para relawan dari Posko. "Kami produksi banyak secara mandiri dan ikut membantu wilayah lain juga," kata Yulius.
Gerakan ini dikatakan Yulius mengacu pada standar prosedur dan aturan yang ditetapkan oleh Gugus Tugas Penanganan COVID-19 tingkat Surabaya.
’’Tim yang bergerak juga dibagi, memakai masker atau APD dan sudah selesai sebelum pukul 21.000,’’ kata dia.
Aksi solidaritas ini diharapkan bisa sedikit membantu pemerintah dan warga di masa perang terhadap pandemi ini. ’’Kami bergerak agar tidak semakin banyak korban dari virus ini,’’ pungkas Yulius.
Sejumlah wargapun melakukan upaya memutus rantai penyebaran virus secara mandiri.
Gerakan tersebut diawali oleh Posko Whisnu Sakti Buana (Posko-100) di kawasan Pakis, Kecamatan Sawahan Surabaya.
Warga sekitar dibantu para relawan secara swadaya memproduksi hand sanitizer dan melakukan penyemprotan disinfektan dengan teknologi aerosol.
Mereka bergerak secara serentak dengan membagi tim yang terdiri masing-masing tiga orang untuk melakukan penyemprotan di delapan titik kawasan Surabaya, semalam.
Di antaranya, Pasar Pakis, Masjid Rahmat Kembang Kuning, SD/TK Khadijah Pandegiling, Gereja Baptis Pengharapan Pandegiling, GKI Diponegoro, Kampung Pawiatan, Pusat Pastoral Mahasiswa, dan Sekretariat Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Timur.
"Kami bergerak ikut membantu pemerintah dalam masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sebagai upaya memutus rantai corona," kata Koordinator Relawan Posko-100, Yulius Sunarno.
Produksi secara swadaya ini dikatakan Yulius dari patungan warga, dan donatur. Mulanya, gerakan ini hanya difokuskan di kawasan Pasar Pakis dan lokasi ibadah.
Namun, saat produksi desinfektan dilakukan sebelum PSBB diberlakukan, animo masyarakat wilayah lain kecamatan bermunculan.
Sehingga penyemprotan di wilayah kecamatan lain turut digerakkan oleh para relawan dari Posko. "Kami produksi banyak secara mandiri dan ikut membantu wilayah lain juga," kata Yulius.
Gerakan ini dikatakan Yulius mengacu pada standar prosedur dan aturan yang ditetapkan oleh Gugus Tugas Penanganan COVID-19 tingkat Surabaya.
’’Tim yang bergerak juga dibagi, memakai masker atau APD dan sudah selesai sebelum pukul 21.000,’’ kata dia.
Aksi solidaritas ini diharapkan bisa sedikit membantu pemerintah dan warga di masa perang terhadap pandemi ini. ’’Kami bergerak agar tidak semakin banyak korban dari virus ini,’’ pungkas Yulius.
(nth)