Dieng Culture Festival, Sensasi Menapaki Negeri di Atas Awan

Minggu, 13 Agustus 2017 - 13:42 WIB
Dieng Culture Festival, Sensasi Menapaki Negeri di Atas Awan
Dieng Culture Festival, Sensasi Menapaki Negeri di Atas Awan
A A A
WONOSOBO - Pesona Dieng Plateu memang tiada habisnya untuk dikagumi. Tak terkecuali oleh salah satu peserta bernama Brian, dan peserta perjalanan wisata bersama MNC Travel lainnya, yang mengikuti rangkaian Dieng Culture Festival 2017.

"Tour kali ini seru banget. Yang paling bikin saya berkesan adalah pas lepasin lampion secara serentak. Wah keren banget!" mungkin itu yang bisa digambarkan oleh Brian.

Memang, Dieng Culture Festival sudah menjadi festival tahunan yang digelar setiap awal Agustus di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Berbagai rangkaian acara yang dibalut dengan udara dingin Dieng pun selalu memanjakan para pengunjung, mulai dari Jazz Atas Awan, Akustik Atas Awan, Festival 1000 Lampion, sampai dengan puncak acara yaitu Ruwatan Anak Gimbal.

Dieng Culture Festival selalu sukses menarik puluhan ribu pengunjung baik dari domestik maupun internasional.

Tahun ini, MNC Travel pun turut memberangkatkan peserta menuju ke Dieng Culture Festival. Seluruh peserta berkumpul di MNC Tower terlebih dahulu pada tanggal 3 Agustus malam untuk kemudian berangkat bersama menuju ke Dieng menggunakan bus. Perjalanan tersebut diperkirakan menempuh waktu selama 8 jam dan sampai di Dieng pada 4 Agustus pagi.

Sesampainya di Dieng, peserta dibiarkan beristirahat sejenak dan makan siang di homestay untuk selanjutnya berangkat menuju ke berbagai tempat wisata terkenal di Dieng. Tujuan pertama dari MNC Travel adalah Wisata Batu Pandang dengan Telaga Warna sebagai salah satu daya tariknya.

Telaga Warna terkenal dengan keindahan warna permukaannya yang bisa berubah-ubah setiap waktu, tergantung cuaca, sudut pandang, serta jarak pandang kita. Saat peserta berada di sana, warna permukaan telaga adalah hijau ditambah dengan banyaknya pepohonan dan pemandangan gunung membuat wisata tersebut sangat indah.

Setelah itu, peserta berangkat menuju tempat wisata lainnya yaitu Kawah Sikidang. Kawah Sikidang terkenal karena kawah utamanya yang bisa berpindah-pindah setiap beberapa tahun sekali.

Pada malam hari setelah makan malam, peserta menuju pelataran candi Dieng untuk mengikuti Dieng Culture Festival hari pertama yang dibuka dengan acar Jazz Atas Awan. Pada malam ini, Anji tampil sebagai special guest star untuk menghangatkan para pengunjung dengan lagu-lagunya yang hits seperti Bidadari Tak Bersayap, Dia, dan lainnya.

Pada hari kedua, peserta sudah siap sejak subuh untuk pergi mendaki Bukit Sikunir yang terkenal dengan keindahan matahari terbit di atas awannya. Perjalanan harus dimulai dari jam 3 pagi karena perjalanan menuju ke Bukit Sikunir memakan waktu sekitar 2 jam.

Semua peserta pun berhasil mencapai puncak sebelum matahari terbit dan menyaksikan keindahan sunrise dari puncak Bukit Sikunir. Setelah itu peserta melanjutkan acara dengan city tour sekitar kawasan Dieng.

Pada malam hari, peserta kembali berkumpul di kawasan pelataran candi Dieng untuk menyaksikan rangkaian Dieng Culture Festival di hari ke-2. Pada malam ini, Katon Bagaskara tampil menguasai panggung dan sukses menghipnotis seluruh peserta yang menyaksikan dengan lagu-lagunya yang terkenal di tahun 90an.

Malam itu semakin hangat ketika Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah ikut naik panggung untuk berduet dengan Katon Bagaskara menyanyikan lagu 'Tak Bisa ke Lain Hati'.

Puncaknya adalah Festival Lampion, dimana seluruh pengunjung secara bersamaan melepaskan sekitar 4000 lampion sebagai simbol harapan. Kebayang kan serunya?

"Terus menurut saya sih perjalanan kali ini asik banget, soalnya rombongannya asik dan rute perjalanannya menyenangkan. Oh ya, makanan kita selama beberapa hari ini juga enak-enak loh. Jadi saya puas banget deh pake MNC Travel kali ini," tutur Brian.

Hari terakhir di Dieng, peserta dibawa menyaksikan rangkaian acara Ruwatan Anak Gimbal. Rambut anak gimbal Dieng dipercaya harus dipotong dengan ritual tertentu agar rambut gimbal itu tidak tumbuh kembali. Anak yang akan dipotong rambutnya pun harus dikabulkan dulu permintaannya.

Kebanyakan, permintaan anak-anak yang berusia 5-7 tahun tersebut sederhana namun unik, seperti minta jajan di warung tetangga, atau minta dibelikan seekor burung. Tapi, ada juga yang minta dibelikan 2 ekor sapi, satu untuk dirinya, sedangkan lainnya dibagikan ke orang lain.

Dengan berakhirnya acara Ruwatan Anak Gimbal, maka berakhir juga rangkaian acara Dieng Culture Festival 2017. Para peserta kembali menuju Jakarta setelah sebelumnya sempat mampir untuk membeli beberapa oleh-oleh khas seperti carica, kacang dieng, dan keripik kentang.

Rizky sebagai Tour Leader pada acara Dieng Culture Festival ini, menjelaskan Tour Dieng ini merupakan yang kedua, setelah tahun lalu MNC Travel juga memberangkatkan peserta untuk Dieng Culture Festival.

"Kita sih merasa sangat senang dan bangga bisa turut meramaikan salah satu event nasional yang luar biasa seperti Dieng Culture Festival ini," kata Rizky.

Dieng Culture Festival 2017 digelar pada 4-6 Agustus 2017. Setiap tahunnya, DCF 2017 selalu menarik perhatian ribuan wisatawan. Bahkan pada Dieng Culture Festival (DCF) 2016 diperkirakan ada 100.000 pengunjung yang datang, baik dari dalam maupun luar negeri.

Festival ke-14 kali ini mengusung slogan 'The Spirit of Culture'. Di sini, para pengunjung disuguhkan kesakralan budaya peradaban kuno masyarakat Dieng yang dikemas dengan hiburan musik jazz dari bintang tamu, dan juga keindahan alam khas negeri di atas awan.

Rizky sangat berharap tahun depan bisa membawa lebih banyak peserta lagi untuk ikut meramaikan Dieng. Seru banget kan? Yuk pantengin terus Instagram @mnctravel untuk update paket tour menarik lainnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4153 seconds (0.1#10.140)