Hidupkan Lahan Tidur, Wilmar dan Petani Panen Raya 6-7 ton Beras per Ha

Minggu, 08 Oktober 2023 - 17:08 WIB
loading...
Hidupkan Lahan Tidur,...
PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) bersama petani Desa Kedung Rawan, Kabupaten Sidoarjo menggelar panen raya di sebuah lahan tidur seluas 6 hektare, Kamis (5/10/2023). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
SIDOARJO - PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) bersama petani Desa Kedung Rawan, Kabupaten Sidoarjo menggelar panen raya di sebuah lahan tidur seluas 6 hektare. Dalam program pendampingan itu, WPI berhasil menghidupkan lahan tidur sehingga mampu menghasilkan 6-7 ton beras per hektare.

Kepala Desa Kedung Rawan Machrudi mengatakan, pada panen kedua kali ini produktivitas naik signifikan dibanding sebelumnya. Ketika panen pertama, produktivitasnya rendah akibat 70-80% lahan ditumbuhi gulma rumput. Saat itu hasilnya hanya 1 ton per hektare.

”Meski sudah dilakukan land clearing, gulma masih sulit dihilangkan karena sudah tumbuh belasan tahun sehingga benih-benihnya masih ada,” kata Machrudi di sela panen raya, Kamis (5/10/2023).

Belajar dari musim tanam pertama, WPI dan petani berupaya untuk mengatasi gulma tersebut. Hasilnya pada panen kedua produktivitas melonjak karena serangan rumput berkurang menjadi 30%. “Pada panen kedua ini produksi bisa mencapai 6 ton per hektare. Ini di luar dugaan, karena tadinya kami menargetkan hanya 5 ton per hektare,” ujarnya.

Dia menyebut, pendampingan tersebut bermanfaat bagi petani karena membantu meningkatkan produktivitas. Lahan tidur itu adalah tanah gogol (tanah komunal/desa), yang telah terbengkalai selama 10 tahun terakhir.

Petani enggan mengolah lahan karena sering banjir dan banyak serangan tikus. Biaya untuk mengolah lahan tersebut juga tidak sedikit. "Kami berterimakasih karena dibantu memanfaatkan kembali lahan ini," lanjutnya.

Untuk mengolah kembali lahan tidur, petani bersama WPI membuat tiga saluran pembuangan air dan lima kali land clearing untuk membasmi gulma. Dengan sejumlah upaya, pada musim tanam berikutnya diharapkan produktivitas meningkat menjadi 8 ton per hektare.

Rice Business Head PT Wilmar Padi Indonesia Saronto menuturkan, di tengah keterbatasan tanah, menghidupkan kembali lahan tidur merupakan salah satu upaya meningkatkan produksi pangan. Hal itu sesuai dengan arahan pemerintah.

Pihaknya berharap, peningkatan produksi dari lahan tidur dapat dilanjutkan ke daerah lainnya. Program pemanfaatan lahan tidur juga merupakan program corporate social responsibility (CSR) Wilmar Group . “Ini adalah pilot project dan diharapkan dapat terus berlanjut,” katanya.

Dalam pendampingan itu, pihaknya memberikan bantuan pupuk, benih, dan agronomis (petugas lapangan). WPI akan melakukan pendampingan hingga lahan tersebut kembali produktif dan kemudian dikelola masyarakat.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2053 seconds (0.1#10.140)