Tempuh 60 Hari, Flores Sea Kayak Expedition Capai Final di Labuan Bajo

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 18:12 WIB
loading...
Tempuh 60 Hari, Flores Sea Kayak Expedition Capai Final di Labuan Bajo
Flores Sea Kayak Expedition yang dimulai 7 Agustus lalu di Labuan Bajo hingga ke Larantuka, NTT dan kembali lagi ke lokasi awal berakhir dengan waktu 60 hari. Foto/Ist
A A A
LABUAN BAJO - Flores Sea Kayak Expedition yang dimulai sejak 7 Agustus lalu di Labuan Bajo hingga ke Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan kembali lagi ke lokasi awal telah berakhir. Ekspedisi ini telah mencapai garis final di Labuan Bajo, Kamis (15/10/2023) sore.

Total ekpedisi berkelanjutan bernama Dayung Jelajah Nusantara (DJN) ini memakan waktu selama kurang lebih 60 hari dilaksanakan kolaborasi Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung, Wanadri dengan Komunitas Budaya Rumah Nusantara.



Tim ekspedisi yang dibagi menjadi dua yakni Tim Segara (6 orang) dan Tim Nusa (4 orang) dengan tambahan 10 peserta kayak lainnya yang turut mengiring tim ekspedisi ini dari Pulau Saloka hingga garis final tiba dengan selamat di pantai Labuan Bajo.



Selama berjelajah 60 hari di pesisir Pulau Flores, dengan jarak tempuh kurang lebih 1.057 km, tim ekspedisi mengungkapkan pesona keindahan Pulau Flores serta keramah-tamahan penduduk setempat.

"Selama perjalanan kami selalu disambut warga dengan antusias termasuk desa-desa lain di sekitar tempat camp kami yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu karena ada sekitar 40 desa yang kami singgahi. Selain itu, teman-teman Pokdarwis, Pemda setempat, termasuk Bupati Nagekeo saat itu juga mengunjungi kami di camp," kata Ketua Tim Flores Sea Kayak Expedition, Yoppy Rikson, Jumat (6/10/2023).

Dia menambahkan, keindahan pesisir Pulau Flores tidak kalah dengan yang ada di dunia berdasarkan pengalamannya beberapa kali mengikuti kegiatan serupa di luar negeri.



"Segala macam warna yang ada di dunia, bisa kita lihat di pesisir Pulau Flores, lautnya yang hijau, biru, kemudian biru tua, langitnya yang berwarna biru, merah, lembayung, ungu, dan warna-warna lainnya sudah kami lihat di Pulau Flores. Lekukan gunung, bukit, dan segala macam yang indah, sudah kami lihat di pesisir Flores. Jadi tidak perlu keluar negeri, cukup ke Flores saja" ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina menyampaikan bahwa ekspedisi tersebut sangat mendukung tema besar pariwisata di Flores.

Dia menjelaskan, pariwisata di Flores mengedepankan konsep berkelanjutan dan diharapkan menjadi spot baru dalam dunia kayaking sekaligus sebagai salah satu lokasi sport tourism kayak di dunia.

"Ekspedisi ini memperkuat tema besar pariwisata di Flores yang mengedepankan pariwisata berkelanjutan yang berorientasi pada keindahan alam. Sea kayaking adalah salah satu yang kita di sini juga beruntung bisa dibantu dieksplorasi," ujar Shana yang ikut kayaking dari Saloka hingga garis final.

Shana juga menyampaikan bahwa ke depan pihaknya akan menggunakan hasil temuan tim ekspedisi ini dan titik-titik lokasi untuk dapat diintegrasikan dalam rangka memperkuat program-program wisata bahari di Pulau Flores.

"Kami tunggu hasil bukunya dan semua temuan-temuannya selama diperjalanan dan akan kita cocokan dengan apa yang sudah kita identifikasi selama tiga tahun terkahir untuk menjadi rute-rute yang potensial untuk ditawarkan pada wisatawan" ungkap Shana.

Sedangkan Ketua Masyarakat Garis Depan Nusantara, Ipong Witono menyatakan bahwa ekspedisi tersebut merupakan salah satu cara menarasikan keindahan Indonesia kepada anak cucu kelak.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1479 seconds (0.1#10.140)