Kisah Pelarian DN Aidit setelah G30S PKI, Kabur dan Habisi Pemimpin Desa di Yogyakarta

Selasa, 03 Oktober 2023 - 06:20 WIB
loading...
Kisah Pelarian DN Aidit setelah G30S PKI, Kabur dan Habisi Pemimpin Desa di Yogyakarta
DN Aidit, Ketua CC Partai Komunis Indonesia (PKI) ditangkap ditangkap oleh TNI AD setelah peristiwa G30S PKI. Foto/ilustrasi/Ist
A A A
DN Aidit, Ketua CC Partai Komunis Indonesia (PKI) berusaha melarikan diri dan melawan saat hendak ditangkap.

Pada hari kedua peristiwa G30S PKI (2 Oktober 1965), yakni begitu tahu Dewan Revolusi terpojok oleh serbuan pasukan RPKAD, Aidit memutuskan kabur ke Yogyakarta.

Ia memperkuat pertahanan keamanan Yogyakarta, termasuk membagi-bagikan senjata kepada unit-unit tentara yang berafiliasi sebagai kader dan simpatisan PKI.

Aidit berhasil menguasai sejumlah kawasan pedesaan setelah sebelumnya menghabisi ratusan pemimpin desa. “Membunuh hampir 250 orang pemimpin desa,” demikian dikutip dari buku Pertamina Perusahaan Minyak Nasional (1986).



Yogyakarta merupakan wilayah basis PKI. Dilansir dari catatan Herbert Feith dalam Pemilihan Umum 1955 di Indonesia, perolehan suara PKI di Yogyakarta merupakan yang tertinggi, yakni 237.000 suara.

Pada 1 Oktober 1965 sehari peristiwa G30S PKI, muncul aksi unjuk rasa di Yogyakarta. Para demonstran menyatakan mendukung Gerakan 30 September 1965.

Di Surakarta (Solo), yakni tetangga Yogyakarta, juga muncul dukungan serupa. Bahkan keberpihakan terhadap G30 S PKI itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Surakarta.

DN Aidit menjejakkan kaki di Yogyakarta pada 2 Oktober 1965 setelah pasukan RPKAD yang dipimpin Sarwo Edhie Wibowo mengepung Halim Perdanakusuma.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1049 seconds (0.1#10.140)